Penggunaan ukuran kelayakan dan kriteria yang digunakan

87 harga devisa dari barang-barang yang diperdagangkan pada alat pembayaran dalam negeri. Rumus yang digunakan adalah: Shadow exchange rate = OER x FXP dimana: OER = kurs resmi official exchange rate dan FXP = kurs premi foreign exchange premium . 2 Untuk barang-barang yang tidak diperdagangkan digunakan faktor konversi standar standard exchange rate, yaitu menurunkan nilai domestik atas barang-barang yang tidak diperdagangkan dengan suatu jumlah yang cukup untuk menggambarkan premi tersebut. Pendekatan faktor konversi digunakan untuk menentukan biaya oportunitas dari penggunaan barang-barang yang tidak diperdagangkan ke dalam alat pembayaran dalam negeri. Hubungan antara kurs resmi OER, kurs premi FXP, kurs bayangan SER, dan faktor konversi standar SCF yaitu dengan rumus : SER FXP OER = + × 1 dan FXP SCF + = 1 1 dengan demikian SCF OER SER = dan SER OER SCF =

4. Penggunaan ukuran kelayakan dan kriteria yang digunakan

Kriteria kelayakan suatu kegiatan penggunaan lahan yang digunakan, antara lain: Net Present Value NPV atau Nilai Sekarang Netto, Internal Rate of Return IRR atau Tingkat Pengembalian Internal dan Benefit Cost Ratio BC atau Ratio Biaya–Manfaat. Ketiga ukuran ini memiliki kelebihan karena tidak mempermasalahkan sama sekali dalam hal apa perhitungan dilakukan Gittinger, 1986. Dengan demikian, ukuran ini dapat mengakomodir perhitungan terhadap 88 manfaat dan biaya penggunaan lahan, baik di tingkat petani kecil maupun perkebunan besar. Net Present Value NPV , a dalah ukuran nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan dari suatu kegiatan penggunaan lahan. NPV dihitung dengan terlebih dahulu mencari selisih antara nilai sekarang dari arus manfaat dikurangi dengan nilai sekarang dari arus biaya. Formulanya sebagai berikut : t=n B t - C t ∑ ---------- t=1 1+r t dimana: B t adalah benefit kegiatan penggunaan lahan tiap tahun, C t merupakan biaya tiap tahun, r adalah suku bunga, t adalah tahun 1, 2,...,n dimana n jumlah tahun. Kriteria formal yang digunakan, jika NPV adalah positif, maka kegiatan ekonomi layak dilakukan, sebaliknya jika NPV adalah negatif, maka kegiatan ekonomi tidak layak dilakukan. Dalam analasis finansial, NPV merupakan nilai sekarang dari arus tambahan pendapatan untuk individu dilihat dari sudut pandang keluarga petani dan atau perusahaan perkebunan. Sedangkan dalam analisis ekonomi, NPV merupakan nilai sekarang dari tambahan pendapatan nasional yang ditimbulkan oleh kegiatan penggunaan lahan eks-areal HPH. Internal Rate of Return IRR , merupakan ukuran tingkat bunga maksimum yang dapat dibayar oleh kegiatan ekonomi untuk sumberdaya yang digunakan karena kegiatan ekonomi membutuhkan dana lagi untuk biaya-biaya operasi dan investasi dan kegiatan ekonomi baru sampai pada tingkat pulang modal. IRR merupakan ukuran kemanfaatan kegiatan ekonomiproyek yang 89 sangat berguna. Bank Dunia menggunakan ukuran ini dalam praktek analisis finansial dan analisis ekonomi dan merupakan ukuran digunakan oleh banyak badan-badan finansial internasional lainnya. Formulanya sebagai berikut : t=n B t - C t ∑ ----------- = 0 t=1 1+r t Kriteria formal yang digunakan, jika IRR = 0, berarti tingkat bunga dimana kegiatan ekonomi dapat mengembalikan kapital dan biaya operasi yang dikeluarkan. IRR dalam analisis finansial menyatakan “tingkat pengembalian finansial” kegiatan penggunaan lahan; dan dalam analsis ekonomi menyatakan “tingkat pengembalian ekonomi” kegiatan yang sama. Benefit Cost Ratio BC , merupakan ukuran kemanfaatan proyek yang berdiskonto, dengan membandingkan nilai sekarang arus manfaat B dengan nilai sekarang arus biaya C. Formulanya sebagai berikut: t=n B t ∑ -------- t=1 1+r t ---------------- t=n C t ∑ -------- t=1 1+r t Kriteria formal yang digunakan, jika nilai BC 1 maka kegiatan ekonomi dapat dilaksanakan karena akan menimbulkan keuntungan. Menurut Gittinger 1986, nilai rasio ini memiliki kelemahan karena nilai ini tergantung kepada selisih arus-arus manfaat dan biaya. 90 Dalam penelitian ini, sangat diperhatikan prinsip-prinsip penerapan analisis finansial dan analisis ekonomi dalam mengevaluasi kegiatan penggunaan lahan eks-areal HPH menjadi areal perkebunan. B benefit pada analisis finansial, merupakan pendapatan dari usahatani perkebunan rakyat dan perusahaan, sedangkan pada analisis ekonomi meliputi pendapatan dari usahatani perkebunan ditambah dengan manfaat sosial yang dihasilkan dari ekosistem eks-areal HPH. Sedangkan CCost pada analisis finasial meliputi semua biaya yang berkaitan dengan aktivitas penggunaan lahan, mulai dari perencanaan sampai dengan penjualan hasil, sedangkan pada analisis ekonomi dimasukkan biaya eksternalitas biaya imbangan sehubungan dengan adanya aktivitas penggunaan lahan. Akan tetapi dalam analisa ekonomi, pajak tidak termasuk biaya karena pajak dan subsidi hanyalah transfer.

5. Jangka waktu