Analisis Biaya-Manfaat Lingkungan TINJAUAN PUSTAKA

28

2.4. Analisis Biaya-Manfaat Lingkungan

Panayotou 1997, menjelaskan bahwa Cost-Benefit Analysis CBA sebagai skenario yang meliputi perubahan yang diinginkan, penyusunan baselines, pengestimasian prediksi dampak fisik, penilaian dampak tersebut untuk memperoleh manfaat, dan estimasi biaya untuk mencapai perubahan yang diinginkan. CBA bertujuan untuk membantu pembuatan keputusan sosial dan memfasilitasi alokasi sumberdaya yang lebih efisien. Karena sumberdaya terbatas, sementara kebutuhan tidak terbatas, maka CBA merupakan sangat diperlukan dalam rangka penyusunan prioritas menurut manfaat bersih suatu kebijakan atau proyek. CBA memiliki kelebihan dalam menyeimbangkan aspek-aspek manfaat suatu kebijakan atau proyek berkenaan dengan sumberdaya rill masyarakat yang harus dikorbankan untuk implementasi kebijakan atau proyek itu. Paja Q 2 O Q 1 Q MNPB; MEC MEC D Standard S A MNPB1 C B MNPB2 E Output Polusi Gambar 11. Perbandingan Efektifitas Kebijaksanaan Standar dan Pajak Studi Kasus: Kebijakan Standar Lebih Efektif ABDBCE 29 Pendekatan CBA yang paling mutakhir dalam banyak literatur disebut dengan extended CBA. Menurut Panayoutou 1997, extended CBA adalah pengintegrasian nilai lingkungan kedalam CBA. Tiwari 2000, menjelaskan perbandingan prinsip CBA konvensional dengan extended CBA yang ia sebut sebagai Environmental CBA 5 , sebagaimana yang tersaji pada Tabel 3. Tabel 3. Perbedaan Prinsip Cost Benefit Analysis Konvensional dengan Environmental Cost Benefit Analysis Cost Benefit Analysis Konvensional Environmental Benefit Cost Analysis 1. Hanya total manfaat kegiatan ekonomi yang dihitung 1. Total manfaat kegiatan ekonomi melampaui total biaya, tetapi juga mempertimbangkan kriteria lingkungan dan sustainabilitas sosial 2. Perubahan kesejahteraan ditentukan oleh perbedaan with dan without kegiatan ekonomi atau proyek 2. Perubahan kesejahteraan ditentukan sebelum before dan setelah after proyek 3. Pengukuran biaya didapat pada biaya opportunitas sosial, tetapi hanya biaya langsung yang dipertimbangkan 3. Pengukuran biaya diperoleh dari biaya lingkungan dan harga kelangkaan sumberdaya yang secara bersama- sama disebut dengan biaya imbangan sosial social opportunity cost. 4. Manfaat produser diukur sebagai perubahan surplus produsen 4. Manfaat produser diukur dari perubahan surplus produsen dan dalam waktu bersamaan dengan membandingkan WTP dengan harga supplai sumberdaya 5. Menggunakan suku bunga temporal aggregasi 5. Tingkat preferensi waktu atau suku bunga discount rate yang diterapkan biasanya lebih rendah dibandingkan CBA konvensional 6. Perubahan kesejahteraan tidak dinilai dengan uang unmonetized 6. Sedapat mungkin dampak-dampak dinilai dengan uang monetized 7. Analisis sensitivitas dibuat dengan menggunakan asumsi yang berbeda 7. Analisis sensitifitas menggunakan NPV yang dihitung dari pespektif yang berbeda. Su mber: Tiwari, 2000 5 Untuk keperluan penjelasan yang praktis maka pada uraian selanjutnya sering digunakan E- CBA untuk menunjukkan Extended BCA atau Environmental BCA 30

2.5. Telaah Penelitian Terdahulu