65
4.4. Penentuan Sampel
Dalam melaksanakan survei, populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang berada di sekitar kawasan HPH yakni mereka yang berada di desa-
desa sekitar eks-areal HPH dan berinteraksi dengan kawasan tersebut. Daftar jumlah rumah tangga tersebut diperoleh dari profil desa-desa penyangga TNKS
yang telah disusun oleh BTNKS dan atau dari kepala desa setempat. Kerangka sampel sample frame penelitian ini mengikuti bagan lihat
Gambar 15. Berdasarkan informasi spasial dan administrasi pemerintahan terdapat dua wilayah kabupaten yang berbatasan langsung dengan eks-areal
MJRT, yakni Kabupaten Muko-Muko dan Kabupaten Bengkulu Utara. Di eks- areal RKI, juga terdapat dua kabupaten yang berbatasan, yakni Kabupaten Bungo
dan Kabupaten Merangin. Dalam penelitian ini ditetapkan sebagai lokasi penelitian untuk eks-areal
MJRT adalah di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Sementara wilayah Kabupaten Bungo ditetapkan sebagai kabupaten sampel untuk eks-areal RKI. Di
Kabupaten Bengkulu Utara, terdapat dua kecamatan yang berbatasan langsung dengan eks-areal MJRT, yakni Kecamatan: Putri Hijau dan Napal Putih. Namun
hanya Kecamatan Putri Hijau ditetapkan sebagai kecamatan sampel. Di Kecamatan ini terdapat 10 desa yang secara ekologis berinteraksi langsung
dengan jasa ekosistem eks-areal MJRT. Jumlah rumah tangga di desa-desa tersebut pada tahun 2003 terdapat sebanyak 1.125 rumah tangga BPS, 2003.
Di Kecamatan Putri Hijau ini, dipilih 5 desa sebagai desa sampel, yakni: Suka Merindu, Suka Maju, Air Pandan, Air Putih dan Cipta Mulya. Jumlah rumah
tangga di desa-desa tersebut pada tahun 2003 sebanyak 538 rumah tangga BPS,
66 2003. Mengingat homogennya karakteristik sosial–ekonomi penduduk, maka
ditetapkan sampel sebesar 10 persen dari masing-masing kelompok masyarakat petani, eks pekerja HPH, pengumpul hasil hutan, guru dan pedagang. Dengan
menggunakan teknik random sampling terpilih sebanyak 103 rumah tangga sebagai responden, atau lebih kurang 5 persen dari jumlah populasi di Kabupaten
Bengkulu Utara.
EKS-AREAL HPH DI SEKITAR DAERAH PENYANGGA TNKS
EKS-AREAL MJRT
EKS-AREAL RKI
Kecamatan Putri Hijau
Kecamatan Pelepat dan Lbr. L. Mengkuang
Desa Sampel 5: Suka Merindu, Suka Maju,
Air Pandan, Air putih, Cipta Mulya
Desa Sampel 3: Batu Kerbau, Pemunyian,
Renah. S. Ipuh
1. Petani 2. Eks pekerja HPH
3. Pengumpul HH 4. Guru
5. Pedagang 1. Petani
2. Eks pekerja HPH 3. Pengumpul HH
4. Guru 5. Pedagang
103 responden
83 responden
584 RT 538 RT
Terdapat 3 Desa =584 RT
Terdapat 10 desa =1 125 RT
Terletak di 2 Kab. Bungo dan
Merangin= 1 582 RT
Terletak di 2 kabupaten
Muko-Muko dan Bengkulu Utara =
3 943 RT
Kabupaten Bungo
Kabupaten Bengkulu Utara
Terletak di 3 Kec. Pelepat, Rt. Pandan
dan Lembur Lbk Mengkuang= 878 RT
Terletak di 2 kecamatan Putri
Hijau dan Napal Putih=2 130 RT
Purposive Sampling
Purposive Sampling
Purposive Sampling
Purposive Sampling
Gambar 15. Kerangka Sampel
67 Sementara itu, di sekitar eks-areal RKI, terdapat dua kabupaten yang
berbatasan langsung dengan eks-areal RKI, yakni Kabupaten Bungo dan Merangin. Namun, yang dijadikan sebagai lokasi adalah di Kabupaten Bungo
dimana terdapat tiga kecamatan yang berbatasan langsung dengan kawasan ini, yakni Kecamatan Pelepat, Kecamatan Lembur Lubuk Mengkuang dan Rantau
Pandan. Secara keseluruhan terdapat 10 desa yang betul-betul berinteraksi dengan eks-areal RKI dengan jumlah rumah tangga populasi mencapai 878 rumah
tangga. Dalam penelitian ini, dipilih dua kecamatan sebagai kecamatan sampel, yakni Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Lembur Lubuk Mengkuang. Dari
Kecamatan Pelepat, dipilih dua desa sebagai desa sampel, yakni Desa Batu Kerbau, sementara dari Kecamatan Lembur Lubuk Mengkuang dipilih Desa
Pemunyian dan Renag Sungai Ipuh sebagai desa-desa sampel. Besar sampel sebagai responden ditetapkan sebesar 10 persen dari masing-masing kelompok
masyarakat. Dengan random sampling terpilih sampel sebanyak 83 rumah tangga atau lebih kurang 9.5 persen dari jumlah populasi di Kabupaten Bungo.
4.5. Metode Pengolahan Data 4.5.1. Pengolahan Citra