IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi eks-areal HPH yang terdapat di sekitar daerah penyangga TNKS. Lokasi pertama adalah eks-areal HPH. PT. Maju
Jaya Raya Timber di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Lokasi kedua adalah eks-areal HPH. PT. Rimba Karya Indah, Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi. Waktu penelitian di lokasi pengamatan dan survei, berlangsung selama 3 bulan, mulai Juli sampai dengan September 2005.
Empat kriteria digunakan dalam memilih lokasi penelitian, yaitu: 1 jarak eks-areal HPH dengan TNKS, 2 lamanya eks-areal HPH tidak aktif lagi non-
aktif, 3 spesifikasi aset alam, dan 4 intensitas penggunaan lahan eks-areal HPH menjadi areal pertanian. Kriteria 1 dimaksudkan untuk merepresentasikan
tekanan kegiatan penggunaan lahan eks-areal HPH terhadap ekosistem TNKS – semakin dekat jarak eks-areal HPH dengan TNKS, maka semakin besar resiko
terjadinya tekanan terhadap kawasan TNKS di wilayah tersebut, begitu pula sebaliknya. Kriteria 2 merepresentasikan variasi lamanya areal HPH sudah tidak
aktif lagi – semakin lama suatu areal HPH tidak aktif, maka resiko terjadinya penggunaan lahan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya, kriteria 3 digunakan
untuk mempertimbangkan variasi jasa ekosistem yang disediakan eks-areal HPH, dan kriteria 4 dipertimbangkan untuk merepresentasikan variasi luasan
penggunaan lahan yang terjadi pada eks-areal HPH di sekitar daerah penyangga TNKS– semakin luas kegiatan penggunaan lahan diakukan maka semakin besar
biaya imbangan opportunity cost yang terkandung di dalamnya,.
58 Dengan menggunakan kriteria tersebut, ke-enam eks-areal HPH yang
terdapat di daerah penyangga TNKS dapat dikategorikan menjadi dua kelompok disebut Penyangga-1 dan Penyangga-2. Penyangga-1 merupakan kelompok
lokasi eks-areal HPH yang memenuhi kriteria antara lain: relatif jauh dengan TNKS berjarak 3 km, relatif lama tidak aktif sejak tahun 1998, memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi
1
, dan terjadi intensitas penggunaan lahan yang tinggi. Lokasi Eks-areal HPH yang termasuk kedalam kelompok Penyangga-
1, meliputi eks-areal: PT. Maju Jaya Raya Timber MJRT, PT. Bina Samaktha dan PT. Dirgahayu Rimba, semuanya terdapat di Provinsi Bengkulu.
Penyangga-2 adalah kelompok lokasi eks-areal HPH yang memenuhi kriteria antara lain: relatif dekat dengan TNKS berjarak 1 km, relatif baru
tidak aktif sejak tahun 20042005, memiliki keanekaragaman hayati yang relatif rendah dan intensitas penggunaan lahan yang relatif rendah. Eks-areal HPH yang
termasuk kedalam kelompok ini antara lain eks-areal: PT. Rimba Karya Indah RKI dan PT. Serestra I di Provinsi Jambi, serta PT. Duta Maju Timber di
Provinsi Sumatera Barat. Setelah memperhatikan peta yang menggambarkan lokasi keberadaan eks-
areal hutan konsesi yang terdapat di daerah penyangga TNKS dan laporan hasil penelitian yang disusun oleh TNKS-ICDP Komponen C1, 2002, dari masing-
masing kelompok, ditetapkan satu lokasi eks-areal HPH sebagai lokasi penelitian, yakni eks-areal HPH. PT. MJRT mewakili eks areal HPH yang berlokasi di
Penyangga-1, dan eks-areal HPH. PT. RKI mewakili lokasi eks-areal yang terdapat di Penyangga-2 lihat Gambar 14.
1
Informasi mengenai keanekaragaman hayati diperoleh dari ICDP-TNKS, Komponen C1 2002, lebih lanjut dijelaskan pada Bagian V mengenai Gambaran Umum Lokasi Penelitian
59
4.2. Jenis Data yang Digunakan 4.2.1. Data Spasial