2.3 KERANGKA BERPIKIR
Kondisi awal pembelajaran di kelas VB SD Labschool Unnes sebelum menerapkan model PBL dengan media komik yaitu keterampilan guru dan
aktivitas siswa belum nampak secara optimal, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa juga belum optimal.
Penelitian ini menerapkan model PBL dengan media komik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Keterampilan guru dan aktivitas siwa
dapat meningkat karena diterapkan pembelajaran yang bervariasi, yaitu 1 Pengkondisian kelas, 2 Siswa menanggapi apersepsi, 3 Siswa mendengarkan
tujuan pembelajaran, 4 Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, 5 Siswa mengamati komik yang diberikan guru, 6 Siswa melakukan
tanya jawab bersama guru mengenai komik yang telah diamati, 7 Siswa menerima LKK dan mendengarkan petunjuk pengerjaannya, 8 Siswa
mendiskusikan masalah dan mencari pemecahan masalah bersama anggota kelompoknya, 9 Siswa membuat suatu karya berupa laporan hasil diskusi, 10
Siswa mempresentasikan laporan hasil diskusinya, 11 Siswa menanggapi laporan hasil diskusi yang diprsentasikan temannya, 12 Siswa mendapat penguatan dari
guru terhadap hasil diskusi, 13 Siswa melalukan refleksi dan menyimpulkan materi pembelajaran, 14 Siswa mengerjakan soal evaluasi, 15 Siswa menerima
tindak lanjut berupa saran dan motivasi agar siswa giat belajar. Tindakan penelitian dengan penerapan model PBL dengan media komik
dalam pembelajaran IPS tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan, dapat meningkakan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajara siswa.
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL : a.
Keterampilan guru kurang optimal b.
Aktivitas siswa kurang optimal c.
Hasil belajar Hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah, ditunjukkan dengan data dari 25 siswa hanya 8
siswa 32 yang mendapat nilai di atas KKM dan sisanya 17 siswa 68 nilainya masih di bawah KKM
PELAKSANAAN TINDAKAN Penerapkan model pembelajaran Probelem Based Learning PBL dengan media komik dalam
pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Pengkondisian kelas. b.
Siswa menanggapi apersepsi. Orientasi pada masalah c.
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran Orientasi pada masalah d.
Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
e. Siswa mengamati komik yang diberikan guru mengamati
f. Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai komik yang telah diamati menanya
g. Siswa menerima LKK dan mendengarkan petunjuk pengerjaannya.
h. Siswa mendiskusikan masalah dan mencari pemecahan masalah bersama anggota
kelompoknya. membimbing pengalaman individualkelompok menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan
i. Siswa membuat suatu karya berupa laporan hasil diskusi Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya mengasosiasikan j.
Siswa mempresentasikan laporan hasil diskusinya. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya mengkomunikasikan
k. Siswa menanggapi laporan hasil diskusi yang diprsentasikan temannya. menanya,
mengasosiasi l.
Siswa mendapat penguatan dari guru terhadap hasil diskusi. m.
Siswa melalukan refleksi dan menyimpulkan materi pembelajaran menganalis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah mengasosiasikan
n. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
o. Siswa menerima tindak lanjut berupa saran dan motivasi agar siswa giat belajar.
KONDISI AKHIR 1.
Keterampilan guru meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik B 22 ≤ skor 33,5 2.
Aktivitas siswa meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik B 24,5 ≤ skor 36,5 3.
Siswa mengalami ketuntasan belajar klasikal sebesar ≥ 75 dengan perolehan nilai ≥70.
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN