berupa data aktivitas siswa, keterampilan guru dari awal sampai akhir pada pokok bahasan. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data.
3.5 TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
3.6.1 Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistis deskriptif dengan menentukan mean, median, modus, ketuntasan
belajar secara individual maupun klasikal dan ditampilkan dalam bentuk persentase. Data yang diolah adalah hasil belajar siswa yang dilakukan setelah pembelajaran
dilaksanakan. Untuk menetapkan nilai yang diperoleh siswa adalah dengan pedoman sebagai berikut:
a. Menentukan skor ulangan harian siswa.
Dalam penelitian ini, bentuk soal evaluasi berupa soal uraian dengan penskoran non objektif. Rentang skor antara 0-5 pada masing-masing kriteria
jawaban. Skor 0 untuk jawaban kosong, skor 1 untuk jawaban yang tidak sesuai, skor 2 untuk jawaban yang kurang lengkap, skor 3 untuk jawaban yang cukup,
skor 4 untuk jawaban benar dan kurang, skor 5 untuk jawaban yang benar dan lengkap.
b. Menentukan skor akhir
Skor =
Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau
jumlah skor jawaban benar pada setiap butiritem soal pad tes menguraikan
St = Skor teoritis Poerwanti,dkk, 2008, 6-15-6-16
c. Menentukan batas minimal nilai ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan
dalam pembelajaran Poerwanti dkk, 2008: 6.16. Ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa baik pada aspek sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan belajar, dapat menggunakan pedoman yang ada. Hasil perhitungan dibandingkan dengan
kriterian ketuntasan minimal hasil belajar siswa yang dikelompokan kedalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi ≥ 70
Tuntas 70
Tidak Tuntas KKM SD Labschool Unnes
Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan Sikap
Pengetahuan Keterampilan
Modus Predikat Rentang
angka Huruf
Rentang angka Huruf
4 SB
3,85- 4,00 A
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,51-3,84 A-
3 B
3,18-3,50 B+
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,51-2,84 B-
2 C
2,18-2,50 C+
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,51-1,84 C-
1 K
1,18-1,50 D+
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
1,00-1,17 D
Permendikbud Nomor 104 2014: 11 d.
Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut : Aqib, dkk, 2011: 41
P = Keterangan :
P = presentase siswa yang tuntas Berdasakan Permendikbud no. 81A 2013:25 disebutkan bahwa remedial
klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75 siswa memperoleh nilai
≥
2.67. Menurut Djamarah 2013: 108 apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal,
maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru. Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas
ketuntasan klasikal juga 75 .
Tabel 3.6 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan
Kriteria Ketuntasan Klasikal
Kriteria Ketuntasan Individual Kualifikasi
Sikap Pengetahuan
Keterampilan ≥ 75
≥ B ≥ 2.67
≥ 2.67 Berhasil
˂ 75 B
2.67 2.67
Berhasil
Skala nilai dalam kurikulum 2013 menggunakan skala 1-4. Ada dua cara untuk mendapatkan nilai dalam skala 1-4 yaitu :
1. Mengkonversi langsung dari skor
Rumus : Nilai = 2.
Mengkonversi dari skala 0-100 Rumus : Nilai =
Kurinasih, 2014: 56 e.
Menentukan mean atau rerata kelas Rerata dapat ditentukan dengan membagi jumlah semua nilai data dengan
banyaknya data. Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:
X =
Dengan: X
= nilai rata-rata ∑X = jumlah semua nilai siswa
∑N = jumlah siswa Aqib, 2011: 204
f. Menentukan median atau nilai tengah
Me= Bb + P Herrhyanto, 2011: 4.21
Keterangan: Me = median
Bb = batas bawah kelas yang mengandung nilai median P = panjang kelas interval
n = jumlah siswa F= jumlah dari frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f
m
= banyak frekuensi kelas median g.
Menentukan modus atau nilai yang sering muncul Mo = Bb + P
Herrhyanto, 2011: 4.19
Mo =
modus Bb = batas bawah kelas yang mengandung nilai modus
P = panjang kelas interval b
1
= selisih antara nilai frekuensi di kelas modus f dengan frekuensi sebelumn kelas modus fsb
b
2
= selisih antara nilai frekuensi di kelas modus f dengan frekuensi sesudah kelas modus fsd
5.6.2 Kualitatif