kuran rata-rata 20,5 cm. Dari hasil ini menunjukkan bahwa jaring insang hanyut adalah alat tangkap yang mampu menangkap ikan layang dalam ukuran rata-rata
lebih besar bila dibandingkan dengan mini purse seine dan bagan perahu. Adapun untuk lama waktu penangkapan ikan layang mini purse seine dan jaring insang
memliliki jumlah yang sama yaitu 8 bulan sedangkan bagan perahu musim penangkapan lebih kecil yaitu 7 bulan. Setelah dilakukan standarisasi berdasarkan
keseluruhan fungsi nilai yang telah diperoleh menunjukkan bahwa mini purse seine
berada pada urutan prioritas pertama, jaring insang hanyut prioritas kedua dan bagan perahu pada prioritas ketiga.
4.2.2 Aspek teknis
Analisis terhadap aspek teknis dalam penentuan teknologi penangkapan ikan layang yang tepat kaitannya dengan pengoperasian ketiga alat tangkap dilakukan
dalam kajian ini dengan tujuan untuk melihat apakah aspek-aspek teknis yang dikaji bernilai efektif atau tidak. Adapun kriteria penilaian yang digunakan dalam
aspek ini adalah nilai produksi per tahun, produksi per trip dan produksi per tenaga kerja per alat tangkap. Data yang digunakan diperoleh dari hasil
wawancara dengan nelayan. Adapun nilai terhadap unit penangkapan ikan layang tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Setiap kriteria diberikan urutan prioritas dan
urutan prioritas pada masing-masing kriteria tersebut mempunyai nilai yang berbeda.
Tabel 10 Hasil skoring dan standarisasi setiap fungsi nilai aspek teknis unit penangkapan ikan layang mini purse seine, jaring insang hanyut dan
bagan perahu di perairan Maluku Utara Unit
Kriteria Penilaian Penangkapan X
1
X
2
X
3
VA
2
UP Ikan Layang
V
1
X
1
V
2
X
2
V
3
X
3
66750 556,25
42 Mini purse seine
1,00 1,00 0,43 2,6 1
13110 109,25
27 Jaring insang hanyut
0,00 0,00
0,00 0,0 3
25740 429
53 Bagan perahu
0,24 0,72
1,00 2,0 2
Keterangan : X
1
= Produksi per tahun kg X
2
= Produksi per trip kg
X
3
= Produksi per tenaga kerja kg VA = Fungsi nilai dari alternatif A, yaitu jumlah dari ViXi
UP = Urutan prioritas
Berdasarkan hasil skoring dan standarisasi berdasarkan aspek teknis maka mini
purse seine menempati urutan pertama, bagan perahu pada urutan kedua dan jaring insang hanyut pada urutan ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa alat tangkap
mini purse seine dari aspek teknis merupakan alat tangkap yang produktif untuk
menangkap ikan layang di perairan Maluku Utara.
4.2.3 Aspek sosial
Analisis terhadap aspek sosial dalam penentuan teknologi penangkapan ikan layang yang tepat dalam penelitian ini dikaitkan dengan beberapa faktor di
antaranya, penyerapan tenaga kerja masing-masing unit penangkapan, penerimaan nelayan per unit penangkapan, dan tingkat penguasaan teknologi alat tangkap.
Keseluruhan data tersebut diperoleh berdasarkan hasil wawancara langsung dengan nelayan Tabel 11.
Tabel 11 Hasil skoring dan standarisasi setiap fungsi nilai aspek sosial unit penangkapan ikan layang mini purse seine, jaring insang hanyut dan
bagan perahu di perairan Maluku Utara
Unit Kriteria Penilaian
Penangkapan X
1
X
2
X
3
VA
3
UP Ikan Layang
V
1
X
1
V
2
X
2
V
3
X
3
13 112.677.000
2 Mini purse seine
1,00 1,00 1,00 3,0 1
4 22.660.050
1 Jaring insang hanyut
0,00 0,00
0,00 0,0 3
8 49.389.360
2 Bagan perahu
0,44 0,30
1,00 1,7 2
Keterangan : X
1
= Jumlah tenaga kerja X
2
= Pendapatan nelayan per tahun X
3
= Tingkat penguasaan teknologi 1 mudah; 2 sedang; 3 sedikit sukar; dan 4 sukar
VA = Fungsi nilai dari alternatif A, yaitu jumlah dari ViXi UP
= Urutan prioritas
Berdasarkan hasil skoring untuk aspek sosial alat tangkap mini purse seine berada pada urutan prioritas pertama sedangkan bagan perahu pada urutan kedua
dan jaring insang hanyut menempati urutan prioritas ketiga.
4.2.4 Aspek ekonomi