Biaya penangkapan Harga ikan hasil tangkapan Bio-ekonomik perikanan layang

Gambar 14 Hubungan antara produksi lestari ikan layang dengan upaya penangkapan model Schaefer di perairan Maluku Utara.

4.3.2 Potensi ekonomi lestari maximum economic yieldMEY

Untuk menghitung potensi ekonomi lestari, dua komponen penting yang diperlukan untuk menghitung nilai hasil tangkapan yang memberikan keuntungan maksimum tersebut adalah harga ikan p dan biaya operasional c.

4.3.2.1 Biaya penangkapan

Biaya penangkapan yang digunakan dalam anlalisis ini adalah biaya penangkapan pada alat tangkap standard mini purse seine, dimana dalam usaha penangkapan ikan layang memerlukan biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variable cost. Hasil penelitian yang di lakukan di Maluku Utara menunjukan bahwa biaya penangkapan untuk alat tangkap standard dalam ekspolitasi sumberdaya ikan layang sebesar Rp. 988,375 per trip penangkapan. Secara rincin struktur biaya penangkapan disajikan pada Tabel 16. E msy 32.448 trip C msy = 20.109.430 kgthn 2007 2001 2006 2002 2003 1998 2000 1999 2004 2005 Produksi kgthn Tabel 16 Struktur biaya penangkapan ikan layang dengan alat tangkap standar mini purse seine di Maluku Utara tahun 2007 Biaya Nilai Persenatse penangkapan Rp Minyak tanah 600.000 60,71 Bensin 35.000 3,54 Oli 50.000 5,06 Ransum 75.000 7,59 Es 180.000 18,21 Retribusi 48.375 4,89 Total biaya penangkapan per trip 988.375 100.00 per unit armada Sumber. Data primer 2008.

4.3.2.2 Harga ikan hasil tangkapan

Sesuai dengan asumsi yang dianut dalam Model Gordon-Schaefer, harga persatuan output produksi adalah konstan. Harga produksi dihitung berdasarkan rata-rata harga jual hasil tangkapan responden pada waktu penelitian dilaksanakan. Harga jual ikan layang Decapterus spp menurut responden berkisar antara Rp.5500,00 sampai dengan Rp.6500,00 dengan harga rata-rata p sebesar Rp.6.000,00 per kg .

4.3.2.3 Bio-ekonomik perikanan layang

Analisis bio-ekonomi pada penelitian ini dikaji berdasarkan pada berbagai kondisi pengeloaan sumberdaya ikan layang di perairan Maluku Utara yang dianalisis mengukuti pendekatan Model Gordon-Schaefer. Hasil analisis perbandingan hasil tangkapan pada berbagai kondisi pengelolaa yaitu: kondisi aktual, maximum sustainable yield MSY, maximum economic yield MEY dan kondisi open acces O a , disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Optimalisasi bio-ekonomi dalam berbagai kondisi pengelolaan dan kondisi aktual ikan layang di Maluku Utara Kondisi Effort Total biaya Rente Pengelolaan trip Hasil tonthn Total penerimaan triptahun Rp Ekonomi Aktual 25.560 17.257,80 103.546.815.000,00 25.262.865.000,00 78.283.950.000,00 MSY 32.448 20.109,43 120.656.564.100,00 32.070.440.120,00 88.586.123.980,00 MEY 28.135 19.754,25 118.525.488.400,00 27.808.288.550,00 90.717.199.850,00 Open acces 56.271 9.269,43 55.616.577.060,00 55.616.577.060,00 17257.80 20109.43 19754.25 9269.43 5000 10000 15000 20000 25000 P rod uk s i tonthn Aktual MSY MEY Open acces Optimalisasi Bio-ekonomi dalam Tabel 17, dapat diplot menjadi grafik yang menunjukkan perbandingan hasil tangkapan, effort dan rente ekonomi yang dilakukan untuk masing-masing kondisi yaitu kondisi aktual, maximum suistanable yield , maximum economi yield dan open acces dalam periode 1998- 2007 dapat dilihat pada Gambar 15-17. Gambar 15 Perbandingan hasil tangkapan ikan layang pada setiap kondisi pengelolaan periode 1998-2007 di Maluku Utara. Gambar 15 memperlihatkan bahwa hasil tangkapan yang didapat pada kondisi pengusahaan sumberdaya MSY di Maluku Utara tahun 1998-2007 sebesar 20.109,43 ton per tahun. Hasil tangkapan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan hasil tangkapan yang didapat pada pengusahaan sumberdaya MEY yaitu sebesar 19.754,248 ton, dan kondisi aktual yaitu sebesar 17.257,80 ton per tahun. Sedangkan hasil tangkapan ikan layang pada kondisi open acces adalah 9.269,43 ton per tahun. Perbandingan upaya penangkapan pada kondisi aktual, maximum suistanable yield , maximum economi yield dan open acces dalam periode 1998-2007 dapat dilihat pada Gamba 16. Gambar 16 memperlihatkan rata-rata upaya penangkapan yang dilakukan armada penangkapan ikan layang pada tingkat open acces sebesar 56.271 trip. Upaya penangkapan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan upaya penangkapan yang dilakukan pada tingkat produksi MSY yakni 32.448 trip dan pada kondisi MEY yaitu 28.135 trip. 78283.95 88586.12 90717.20 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 100000 R e nte E k on om i R p j u ta Aktual MSY MEY Open acces 25560 32448 28135 56271 10000 20000 30000 40000 50000 60000 E ffor t tr ip thn Aktual MSY MEY Open acces Gambar 16 Perbandingan tingkat upaya penangkapan ikan layang pada setiap kondisi pengelolaan tahun 1998-2007 di Maluku Utara. Perbandingan rente ekonomi upaya pengelolaan sumberdaya ikan layang pada kondisi aktual, maximum sustainable yield MSY, maximum economic yield MEY dan pada kondisi open acces O a dalam periode 1998-2007 dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 Perbandingan rente ekonomi penangkapan ikan layang pada setiap kondisi pengelolaan tahun 1998-2007 di Maluku Utara. Rente ekonomi tertinggi atau keuntungan optimum lestari yang diperoleh nelayan dalam upaya pengelolaan sumberdaya ikan layang, tercapai pada tingkat effort E mey sebesar 28.135 hari operasi per tahun dengan hasil produksi h mey sebesar 19.754,25 ton per tahun, dengan penerimaan total TR mey yang diperoleh sebesar Rp. 118.525.488.400,00 per tahun dan biaya penangkapan total TCmey sebesar Rp. 27.808.288.550,00 per tahun. Berdasarkan nilai tersebut, maka rente ekonomi yang di peroleh sebesar Rp. 90.717.199.850,00. Gambar 18, dapat dilihat grafik Bio-ekonomi hubungan total penerimaan dan biaya penangkapan kegiatan pengelolaan sumberdaya ikan layang di Maluku Utara. Dalam pemanfaatan sumberdaya ikan layang, TR msy tercapai pada saat E msy sebesar 32.448 hari operasi per tahun dengan h msy sebesar 20.109,43 ton per tahun. Berdasarkan nilai tersebut, maka TR msy diperoleh sebesar Rp. 120.656.564.100,00 per tahun dengan TC msy sebesar Rp. 32.070.440.120,00 per tahun, sehingga rente ekonominya selisih antara TR dengan TC diperoleh sebesar Rp. 88.586.123.980,00 per tahun Lampiran 8. Apabila effort terus dinaikan, sehingga melampaui E msy , maka total penerimaannya justru akan mengalami penurunan, sementara total biaya penangkapan semakin meningkat. Pada usaha pengelolaan ikan layang di Maluku Utara, bioeconomic equilibrium of open acces fishery terjadi pada saat effort E oa mencapai 56.271 trip per tahun dan tingkat hasil produksi h oa sebesar 9.269,43 ton per tahun. Dengan demikian penerimaan total TR oa diperoleh sebesar Rp. 55.616.577.060,00 per tahun dan biaya penangkapan total TC oa sebesar Rp. 55.616.577.060,00 per tahun. Gambar 18 Keseimbangan Bio-ekonomi Gordon-Schaefer untuk pengelolaan sumberdaya ikan layang di perairan Maluku Utara. Rente ekonomi Oa MSY MEY AKTUAL

4.4 Alokasi Optimum Upaya Penangkapan Ikan Layang