cenderung beruaya mengikuti arus, di mana di daerah tersebut banyak mengandung ketersediaan makanan plankton dan bersalinitas tinggi di atas
32
o oo
Djamali, 1995. Ikan layang termasuk jenis ikan perenang cepat, bersifat pelagik, tidak
menetap dan suka bergerombol, tergolong stenolaline, hidup di perairan yang berkadar garam tingg 32 - 34 permil, menyenangi perairan yang jernih, banyak
tertangkap di perairan yang berjarak 20 - 30 mil dari pantai Weber dan Beaufort, 1931; Hardenberg, 1938 diacu dalam Djamali 1995. Sifat bergerombol atau
membentuk schooling ini merupakan suatu gejala biososial yang elemen-elemen penyebabnya merupakan suatu pendekatan yang bersifat timbal balik. Bagi ikan
yang hidup bergerombol dapat memberikan kesempatan yang lebih besar untuk menyelamatkan dari predator, karena terlindung dalam suatu gerombolan; dan
bagi beberapa jenis ikan yang hidup bergerombol dapat memberikan pengaruh stres yang lebih kecil dibanding hidup menyendiri Royce, 1972 diacu dalam
Djamali 1995.
2.6.3 Pertumbuhan
Umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus sepanjang hidupnya. Pertumbuhan merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam dunia
perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indikator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan.
Menurut Wahyuningsih dan Barus 2006, pengertian pertumbuhan dalam istilah sederhana yaitu sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam
suatu waktu, sedangkan pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. Akan tetapi kalau kita lihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan
proses biologis yang komplek dimana banyak faktor mempengaruhinya. Menurut Weatherley 1972 diacu dalam Wahyuningsih dan Barus 2006,
pertumbuhan ikan merupakan suatu pola kejadian yang kompleks dan melibatkan banyak faktor yang berbeda termasuk di dalamnya seperti : 1 temperatur dan
kualitas air, 2 ukuran, ketersediaan dan kualitas makanan, 3 ukuran, umur dan jenis ikan itu sendiri, dan 4 jumlah ikan-ikan lain yang memanfaatkan sumber-
sumber yang sama.
Pertumbuhan individu adalah pertumbuhan ukuran panjang dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan pertumbuhan populasi adalah pertambahan
jumlah dan biomas totalnya. Pertumbuhan tersebut merupakan proses biologi yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Beberap faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan diantaranya jumlah makanan yang tersedia, jumlah ikan yang menggunakan sumber makanan yang sama, suhu, oksigen
terlarut, umur, ukuran ikan dan kemmatangan gonad Effendie, 1997.
2.6.4 Hubungan panjang berat
Pengukuran panjang dan berat ikan bermanfaat untuk menaksir pertumbuhan ikan pada waktu tertentu. Panjang tubuh sangat berhubungan dengan berat tubuh.
Hubungan panjang dengan berat seperti hukum kubik yaitu bahwa berat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun, hubungan yang terdapat pada ikan
sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan bebeda-beda. Menurut Effendie 1997 harga eksponen ini telah diketahui dari 398 populasi ikan berkisar
1,2 – 4,0, namun kebanyakan dari harga n tadi berkisar dari 2,4 – 3,5. Bilamana harga n sama dengan 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan tidak berubah
bentuknya yaitu pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan beratnya. Pertumbuhan demikian seperti telah dikemukakan ialah pertumbuhan
isometrik . Apabila n lebih besar atau lebih kecil dari 3 dinamakan pertumbuhan
allometrik . Harga n yang kurang dari 3 menunjukkan keadaan ikan yang kurus
yaitu pertambahan panjangnya lebih cepat dari pertambahan beratnya, sedangkan harga n lebih besar dari 3 menunjukkan ikan itu montok, pertambahan berat lebih
cepat dari pertambahan panjangnya. Cara yang dapat digunakan untuk menghitung panjang berat ikan ialah
dengan menggunakan regresi, yaitu dengan menghitung dahulu logaritma dari tiap-tiap panjang dan berat ikan atau dengan mengikuti jalan pendek seperti
dikemukakan oleh Carlander 1968 diacu dalam Wahyuningsih dan Barus 2006, yaitu dengan mengadakan pengkelasan berdasarkan logaritma. Dasar
perhitungan dari cara tersebut adalah sama namun metoda yang dikemukakan oleh Carlender lebih pendek dan dapat dipakai tanpa menggunakan mesin hitung. Nilai
praktis yang didapat dari perhitungan panjang berat ini ialah kita dapat menduga berat dari panjang ikan atau sebaliknya, keterangan tentang ikan mengenai
pertumbuhan kemontokan, dan perubahan dari lingkungan serta baik digunakan terutama untuk ikan-ikan yang besar. Namun, kelemahan dari perhitungan ini
yaitu hanya berlaku untuk sementara waktu saja Reinthal, P J. Stegen, 2005.
2.6.5 Tingkat kematangan gonad