Penelitian Tentang Perikanan Layang

penangkapan ikan terhadap musim di antaranya adalah banyaknya ikan yang ditangkap, keadaan cuaca dan keuntungan yang diperoleh. Hasil tangkapan tidak hanya dipengaruhi oleh kelimpahan ikan pada suatu saat, tetapi bergantung juga pada jumlah unit dan efisiensi unit alat tangkap, lamanya operasi penangkapan dan ketersediaan ikan yang akan ditangkap Laevastu and Favorite 1988. Untuk dapat melakukan operasi penangkapan dengan efisien diperlukan adanya informasi yang tepat seperti saat musim penangkapan yang baik. Informasi mengenai pola musim penangkapan digunakan untuk menentukan waktu yang tepat dalam operasi penangkapan. Perhitungan pola musim penangkapan menggunakan data hasil tangkapan dan upaya penangkapan bulanan. Pola musim penangkapan seperti halnya data 1ainnya yang bersifat musiman dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan metode rata-rata bergerak moving average yang dikemukakan oleh Dajan 1986. Lebih lanjut Dajan 1986 menyatakan keuntungan menggunakan metode rata-rata bergerak yaitu dapat mengisolasi fluktuasi musiman sehingga dapat menentukan saat yang tepat untuk melakukan operasi penangkapan dan dapat menghilangkan trend atau kecenderungan yang bisa dijumpai pada metode deret waktu. Kerugian dari metode ini adalah tidak dapat menghitung pola musim penangkapan sampai tahun terakhir data.

2.11 Penelitian Tentang Perikanan Layang

Penelitian-penelitian tentang perikanan ikan layang selama ini telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, namun penelitian-penelitian tersebut umumnya hanya dilakukan secara parsial, yaitu mengkaji dari satu atau dua aspek saja, tidak melihat secara komperhensif mencakup berbagai aspek biologi, teknis, ekonomi, sosial, dan lingkungan seperti yang telah dilakukan penulis saat ini. Dan khususnya di wilayah perairan Maluku Utara penelitian yang berkaitan dengan pengembangan berkelanjutan sumberdaya ikan layang belum pernah dilakukan. Adapun penelitian - penelitian yang berkaitan dengan perikanan ikan layang yang pernah dilakukan di lokasi lain sejak tahun tujuh puluhan hingga saat ini anatara lain: Burhanuddin dan Djamali 1977, melakukan kajian berkaitan dengan biologi ikan layang Decapterus russellli RUPPEL di perairan pulau Panggang, pulau-pulau Seribu, di sekitar Teluk Jakarta. Sumadhiharga 1991, meneliti tentang struktur populasi dan reproduksi ikan layang merah Decapterus russelli di Teluk Ambon. Soumokil 1996, melakukan telaah terhadap beberapa parameter populasi ikan momar putih Decapterus russellli di perairan Kecamatan Amahai, Maluku Tengah. Suwarso et al., 2000, mengkaji biologi reproduksi malalugis biru D. macarellus di Sulawesi Utara. Luasunaung 2001, melakukan kajian tentang pendugaan musim ikan “Malalugis Biru” Decapterus macarellus di perairan sekitar Bitung. Hariati 2004, meneliti tentang ikan layang biru Decapterus macarellus, sebagai salah satu spesies ikan pelagis kecil di sekitar perairan Banda Aceh dan Teluk Tomini. Najamuddin et al., 2004, melakukan pendugaan terhadap ukuran pertama kali matang gonad ikan layang Decapterus russelli Ruppell. Najamuddin 2006, meneliti tentang ukuran mata jaring minimum alat penangkapan ikan layang deles Decapterus macrosoma Bleeker. Amri et al., 2006, meneliti tentang kondisi hidrologis dan kaitannya dengan hasil tangkapan ikan malalugis Decapterus macarellus di perairan Teluk Tomini, dan Arifin 2008, meneliti tentang optimasi perikanan Layang di Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian