Menurut Ricker 1975, jika nilai b 3 atau b 3, disebut pola pertumbuhan alometrik, dan jika b = 3 disebut pola pertumbuhan isometrik.
3.4.4.3 Metode pengamatan tingkat kematangan gonad
Tingkat kematangan gonad dideterminasikan secara makroskopik visual dengan melihat karakteristik gonad yang mengacu pada tingkat kematangan gonad
ikan belanak Mugil dussumieri yang dikemukakan oleh Effendie 1979. Pengamatan tingkat kematangan gonad hanya dilakukan secara terpisah terhadap
ikan contoh jantan dan betina. Tabel 2 Klasifikasi tingkatan kematangan gonad
TKG Betina
Jantan I -
ovari seperti benang -
panjang sampai ke depan tubuh -
warna jernih -
permukaan licin -
ukuran seperti pendek -
ujungnya di rongga tubuh -
warna jernih II
- ukuran lebih besar - pewarnaan gelap kekuningan
- telur belum terlihat dengan jelas -
ukuran testis lebih besar -
berwarna putih susu -
bentuk lebih jelas dari TKG I III
- ovari berwarna kuning - secara morfologi telur sudah
kelihatan butirnya oleh mata
- permukaan testis nampak
bergerigih -
warna makin putih -
morfologi telur dalam keadaan diawetkan mudah
putus IV -
ovari makin besar -
telur berwarna kuning -
mudah dipisahkan butirnya -
minyak tak tampak -
mengisi 12 - 23 rongga tubuh -
seperti TKG III -
tampak lebih jelas -
testis makin pejal -
rongga tubuh mulai penuh -
warna putih susu V -
usus terdesak -
ovari berkerut -
dinding tebal -
butir telur sisa terdapat -
di dekat pelepasan -
testis di bagian belakang kempis
- bagain pelepasan masih berisi
3.4.4.4 Analisis indeks kematangan gonad
Indeks kematangan gonad dianalisis dengan formula dari Effendie 1979 yaitu:
100 x
W Wg
IKG =
Keterangan: IKG = Indeks kematangan gonad Wg
= Berat gonad gr W
= Berat tubuh gr
3.4.4.5 Perhitungan fekunditas
Perhitungan fekunditas Jumlah telur dilakukan dengan cara gabungan gravimetrik, volumetrik dan hitung Effendie, 1979. Rumus yang digunakan
untuk menghitung fekunditas ialah : Q
GxVxX F
= Keterangan:
F = Fekunditas
G = Berat gonad gram
V = Isi pengenceran cc
X = Jumlah telur tiap cc
Q = Berat telur contoh gram
3.4.4.6 Metode Sperman Karber
Penentuan ukuran pertama kali matang gonad di analisis berdasarkan kriteria tingkat kematangan gonad mengunakan metode Cassie modifikasi Effendy
1997. Selanjutnya ukuran pertama kali matang gonad dapat di tentukan dengan metode Sperman Karber Udupa, 1986.
2 log
1
∑
=
− +
= p
X X
m
X
n i
k
Keterangan : X
k
= logaritma nilai tengah pada saat ikan matang gonad 100 X
= selisih logaritma nilai tengah kelas p
= rn
r = jumlah ikan matang gonad pada kelas ke i
n = jumlah ikan pada kelas ke i
q = i – p
Ragam = X
2
∑
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
−1 ni
qi pi
Selang kepercayaan 95 yaitu : ragam
Z m
2 α
± Metode ini sudah digunakan beberapa peneliti terdahulu yaitu pada ikan
malalugis biru Decapterus maracellus Suwarso et al., 2000, ikan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma Suhendrata dan Rusmadji, 1991, ikan
layang Decapterus russelli Najamuddin et al., 2004. Pada prinsipnya, metoda ini sejalan dengan metode kurva sigmoid, hanya dalam metoda ini dihitung secara
matematik kisaran ukurannya, sehingga lebih meyakinkan dalam penentuan ukuran rujukan.
3.4.5 Analisis penentuan mesh size minimum jaring