4.4 Alokasi Optimum Upaya Penangkapan Ikan Layang
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil analisis upaya penangkapan optimum fmey dan produksi ikan layang yang optimum hmey, maka
selanjutnya data tersebut digunakan sebagai faktor tujuan dalam melakukan penentuan alokasi unit penangkapan ikan layang. Analisis ini menggunakan
pendekatan linear goal programming LGP, dimana unit penangkapan yang akan dialokasikan adalah unit penangkapan terpilih yaitu mini purse seine. Ada 3
tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam pengalokasikan ini, yaitu: 1 mengoptimalkan hasil tangkapan sumberdaya ikan layang dengan pertimbangan
MEY, 2 mengoptimalkan upaya penangkapanjumlah hari operasi penangkapan sesuai dengan upaya penangkapan pada tingkat f
MEY,
dan 3 mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja. Untuk variabel keputusannya adalah alat tangkap
terpilih mini purse seine. Secara matematis tujuan-tujuan utama yang hendak dicapai dan merupakan
batasan yang harus dipenuhi dalam mengoptimalkan alokasi unit penangkapan mini purse seine
di perairan Maluku Utara dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Mengoptimalkan hasil tangkapan sumberdaya ikan layang dengan pertimbangan MEY.
Nilai estimasi MEY ikan layang di perairan Maluku Utara berdasarkan hasil analisis diperoleh sebesar 19.754,25 ton per tahun. Produktivitas ideal unit
penangkapan pilihan mini purse siene sebesar 97,5 ton per tahun. Produktivitas ideal ini merupakan nilai produksi yang selayaknya dicapai
oleh unit mini purse seine agar pendapatan yang diterima oleh nalayan ABK melebihi standard Upah Minimum Provinsi di Maluku Utara UMP.
Berdasarkan hasil analisis tingkat pendapatan nelayan mini purse seine saat ini Lampiran 2, menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima nelayan
ABK sebesar Rp 7.511.800,00 per tahun atau Rp 6.26.433,00 per bulan. Nilai tersebut bila dibandingkan dengan nilai UMP Maluku Utara yaitu
sebesar Rp 8.400.000,00 per tahun atau Rp 700.000,00 per bulan, maka pendapatan yang diterima nelayan ABK masih di bawah standard UMP.
Nilai pendapatan tersebut diperoleh berdasarkan total produksi tangkapan yang dihasilkan saat penelitian yaitu 66,75 ton per tahun yang dikalikan
dengan harga ikan rata-rata yaitu Rp 6000,00, maka pendapatan tahunan yang diperoleh sebesar Rp 400.500.000,00. Setelah dikurangi dengan biaya
variabel per tahun biaya operasional + biaya perawatan sebasar Rp. 118.807.500,00 dan biaya retribusi per tahun Rp 6.007.500, maka
pendapatan bersih yang diterima sebesar Rp 281.895.000,00. Berdasarkan sistem bagi hasil yang berlaku pada usaha perikanan layang di Maluku Utara
yaitu 60 untuk pemilik model dan 40 untuk nelayan, maka pemilik modal memperoleh Rp 169.015.500,00 dan nelayan crew memperoleh Rp
112.677.000,00. Untuk nelayan crew dibagai lagi berdasarkan fungsi kerja di lapangan yaitu juragan laut memperoleh 2 bagian sebesar Rp
15.023.400,00 per tahun, juragan mesin 1,5 bagian sebasar Rp 11.275.600,00 per tahun dan untuk nelayan ABK hanya memperoleh 1
bagian sebasar Rp. 7.511.800,00 per tahun atau Rp 6.26.433,00 per bulan. Agar pendapatan yang diterima nelayan ABK bisa melebihi standard upah
minimum di Maluku Utara maka produktivitas mini purse seine yang ideal yang harus dihasilkan sebasar 97,5 ton per tahun. Dengan demikian
pendapatan yang diterima nelayan ABK mencapai Rp 12.358.000,00 atau 1.029.833 per bulan Lampiran 3.
Berdasarkan informasi ini maka dapat dibuat persamaan kendala tujuan untuk hasil tangkapan ikan layang yang optimal yaitu :
DB1 - DA1 + 97,5 X1 = 19.754,25 2.
Mengoptimalkan jumlah hari operasi sesuai dengan upaya penangkapan pada tingkat f
MEY
Berdasarkan hasil analisis effort optimum Emey pemanfaatan sumberdaya ikan layang dengan mini purse seine sebagai unit penangkapan terplilih di
perairan Maluku Utara diperoleh nilai effort sebesar 28.135 trip per tahun. Hasil observasi dan wawancara di lapangan menunjukkan bahwa unit
penangkapan mini purse seine dapat melakukan trip penangkapan rata-rata sebesar 120 trip per tahun. Dengan demikian dapat di buat persamaan
kendala tujuan sebagai berikut : 120 X1 - DA2 = 28.135
3. Mengoptimalkan tingkat penyerapan tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja nelayan yang terserap dalam kegiatan pemanfaatan perikanan layang di Maluku Utara sebanyak 3.698 orang. Hasil observasi
dan wawancara di lapangan menunjukkan bahwa unit penangkapan mini purse seine
dapat menyerap rata-rata jumlah nelayan sebanyak 13 orang per unit. Berdasarkan informasi ini maka dapat ditulisakn persamaan kendala
tujuan untuk penyerapan tenaga kerja unit penangkapan terpilih mini purse seine
yang optimal sebagai berikut : DB3 + 13 X1 = 3698
Hasil olahan program computer LINDO ditunjukkan pada Gambar 19. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa alokasi unit penangkapan ikan layang pilihan
mini purse seine dalam mengeksploitasi sumberdaya ikan layang di perairan Maluku Utara sebasar 202 unit. Adapun tenaga kerja nelayan optimum yang
terserap dalam pemanfaatan sumberdaya ikan layang dengan alat tangkap mini purse seine
sebesar 2626 0rang.
Gambar 19 Hasil analisis data Linear Goal Programming.
MIN DA1 + DB1 + DA2 + DB3 SUBJECT TO
DB1 - DA1 + 97.5 X1 = 19754.248 120 X1 - DA2 = 28135
DB3 + 13 X1 = 3698 END
LP OPTIMUM FOUND AT STEP 0 OBJECTIVE FUNCTION VALUE
1 1064.100 VARIABLE VALUE REDUCED COST
DA1 0.000000 0.866667 DB1 0.000000 1.133333
DA2 0.000000 1.000000 DB3 1064.099976 0.000000
X1 202.607697 0.000000
4.5 Biologi Ikan Layang Biru Decapterus macarellus