Model surplus produksi dan bio-ekonomi Gordon-Schaefer 1

X 2 , menghasilkan ikan berkualitas tinggi X 3 , tidak membahayakan nelayan X 4 , produksi tidak membahayakan konsumen X 5 , by-catch rendah X 6 , dampak ke biodiversity X 7 , tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi X 8 , dapat diterima secara sosial X 9 . Penilian pada kriteria yang mempunyai satuan berbeda dan penilaian secara subjektif dilakukan dengan skoring. Skoring diberikan dengan nilai terendah sampai tertinggi. Untuk nilai tertinggi diberikan urutan prioritas 1 begitu sampai seterusnya. Untuk menilai semua kriteria atau aspek digunakan nilai tukar, sehingga semua nilai mempunyai standar yang sama. Unit usaha yang mempunyai nilai tinggi berarti lebih baik dari pada yang lain. Untuk menghindari pertukaran yang terlalu banyak, maka digunakan fungsi nilai yang menggambarkan preferensi pengambil keputusan dalammenghadapi kriteria majemuk. Untuk penilaian pada seluruh kriteria secara terpadu dilakukan standarisasi nilai dengan metode fungsi nilai Kuntoro dan Listiarini, 1983 diacu dalam Haluan dan Nurani, 1988. Rumus fungsi nilai sebagai berikut: V X = 1 X X X X − − V A = ∑ − n i i i X V 1 , i = 1,2,3 Keterngan : V X = Fungsi nilai dari variabel X X = Nilai variabel X X 1 = Nilai tertinggi pada kriteria X X = Nilai terendah pada kriteria X V A = Fungsi nilai alternatif A V X = Fungsi dari alternatif pada kriteria ke-i

3.4.2 Model surplus produksi dan bio-ekonomi Gordon-Schaefer 1

Standarisasi alat tangkap Sebelum melakukan analisis optimasi terlebih dahulu perhitungan catch per unit effort CPUE yang akan digunakan dalam analisis perhitungan fungsi produksi lestari dan analisis maksimum ekonomi yield MEY. Standarisasi upaya penangkapan perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan CPUE , yaitu dengan cara membandingkan hasil tangkapan per upaya penangkapan masing-masing unit penangkapan. Unit penangkapan yang dijadikan standar adalah jenis unit penangkapan yang paling dominan menangkap jenis-jenis ikan tertentu di suatu daerah dan memiliki nilai faktor daya tangkap fishing power indeks sama dengan satu. Perhitungan fishing power indeks FPI adalah sebagai berikut : s s s FE HT CPUE = i i i FE HT CPUE = s s S CPUE CPUE FPI = Upaya standarisasi diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Gulland 1991 yaitu : SE = I FPI i FE × keterangan : s CPUE = Catch per unit effort atau jumlah hasil tangkapan per satuan upaya unit penangkapan standar pada tahun ke-i; i CPUE = Catch per unit effort atau jumlah hasil tangkapan per satuan upaya jenis penangkapan yang akan distandarisasi; s HT = Jumlah hasil tangkapan catch jenis unit penangkapan yang dijadikan standar pada tahun ke-i; HTi = Jumlah hasil tangkapan catch jenis unit penangkapan yang akan distandarisasi pada tahun ke-i; s FE = Jumlah upaya penangkapan effort jenis unit penangkapan ikan yang dijadikan standar pada tahun ke-i; FEi = Jumlah upaya penangkapan effort jenis unit penangkapan ikan yang aka distandarisasi pada tahun ke-i; S FPI = Fishing power indeks atau faktor daya tangkap jenis unit penangkapan standar pada bulan ke-i; i FPI = Fishing power indeks atau daya tangkap jenis unit penangkapan yang akan distandarisasi pada tahun ke-i; SE = Upaya penangkapan effort hasil standarisasi pada tahun ke-i 2 Model surplus produksi Metode surplus produksi merupakan salah satu metode untuk menentukan tingkat upaya penangkapan optimum, yaitu kegiatan penangkapan yang menghasilkan tangkapan maksimum tanpa mempengaruhi prtoduktivitas populasi ikan dalam waktu panjang. Hubungan hasil tangkapan dengan upaya penangkapan dilihat dengan menggunakan metode surplus produksi Schaefer Sparre and Venema 1999. Hubungan fungsi tersebut adalah : e x Y + + = β α dimana : Y = peubah tak bebas CPUE dalam kgunit x = peubah bebas effort dalam unit kapal e = simpangan α,β = parameter regresi penduga nilai a dan b. Kemudian diduga dengan fungsi dugaan, yaitu : Y= a + bx Nilai a dan b dapat ditentukan menggunankan rumus : n x b y a ∑ ∑ − = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 x n y x xy n b Selanjutnya dapat ditentukan dengan persamaan berikut : 1 Hubungan antara CPUE dengan upaya penangkapan f, bE a CPUE − = 2 Hubungan antara hasil tangkapan C dengan upaya penangkapan f, bE aE C − = 3 Upaya penangkapan optimum f opt diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama hasil tangkapan terhadap upaya penangkapan sama dengan nol sebagai berikut : 2 = − = − = bE a C bE aE C Eopt = a 2b 4 Produksi maksimum lestari MSY diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai upaya penangkapan optimum ke dalam persamaan 2 2 2 max 4 2 b a b b a a C − = b a MSY 4 2 = 5 CPUE optimum diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama hasil tangkapan terhadap CPUE sama dengan nol 2 a CPUE opt = atau opt opt E MSY CPUE = 3 Model bio-ekonomi Gordon-Schaefer Model bio-ekonomi penangkapan dalam penelitian ini diduga dengan menggunakan model Gordon Schaefer, dengan berdasarkan pada model biologi Schaefer 1975 dan model ekonomi Gordon 1954. Model bio-ekonomi yang digunakan adalah model bio-ekonomi statik dengan harga tetap. Model ini disusun dari model parameter biologi , biaya penangkapan dan harga ikan. Berdasarkan asumsi bahwa harga ikan per kg p dan biaya penangkapan per unit upaya tangkap adalah konstan, maka total penerimaan nelayan dari usaha penangkapan TR adalah : C p TR . = Keterangan : TR = total revenue penerimaan total P = harga rata-rata ikan hasil survey per kg Rp C = jumlah produksi ikan kg Total biaya penangkapan TC dihitung dengan persamaan : E c TC . = Keterangan : TC = total cost biaya penangkapan total C = total pengeluaran rata-rata unit penangkapan ikan Rp E = jumlah upaya penangkapan untuk menangkap sumberdaya ikan unit maka keuntungan bersih usaha penangkapan ikan π adalah : TC TR − = π E c Y p . . − = π cE bE aE p − − = 2 π

3.4.3 Model linear goal programming