Stabilitas Warna Antosianin Kulit Buah Duwet terhadap Sinar Ultraviolet

4.3.2 Stabilitas Warna Antosianin Kulit Buah Duwet terhadap Sinar Ultraviolet

Stabilitas antosianin ekstrak kulit buah duwet karena pengaruh sinar UV, dilakukan dengan menyinari larutan antosianin selama 7 hari dan dilakukan pengamatan intensitas warnanya setiap 1 hari. Visualisasi perubahan warna antosianin ekstrak kulit buah duwet akibat pengaruh sinar UV dapat dilihat pada Gambar 16. H-0 GH-7 CH-7 Gambar 16 Perubahan warna ekstrak kulit buah duwet akibat pengaruh pencahayaan dengan sinar UV Hasil visualisasi terhadap intensitas warna pigmen antosianin dalam buffer pH 3 akibat pengaruh kontak dengan sinar UV menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi kecepatan degradasi pigmen yang ditandai dengan terjadinya pemucatan warna antosianin pada buffer pH 3 yang terpapar cahaya. Hasil pengukuran dengan spektrofotometer dan khromameter seperti yang disajikan pada Gambar 17 dan 18 memberikan gambaran yang lebih jelas tentang berkurangnya intensitas warna antosianin akibat pengaruh penyinaran sinar UV. Berdasarkan uji sidik ragam Lampiran 23 diketahui bahwa pengaruh penyinaran ultraviolet berpengaruh nyata terhadap penurunan nilai retensi warna antosianin didalam buffer pH 3. 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 Hari ke- R e te n si w a rn a 7 Kontrol Penyinaran UV Gambar 17 Nilai retensi warna terhadap sinar UV pada pH 3. Pada hari ke-7 pengamtan, larutan antosianin menunjukkan kestabilan yang lebih baik pada kondisi penyimpanan diruang gelap, dengan retensi yang tersisa sebesar 88,55, bila dibandingkan dengan penyimpanan di ruang yang terpapar cahaya ultraviolet yang retensi pigmennya tinggal tersisa 71,39 Gambar 17. Kurniawan 2004 melaporkan bahwa penyinaran selama 10 hari menyebabkan retensi warna antosianin kulit ubi jalar hanya tersisa sebesar 46,06. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian Bolivar et al. 2004 yang melaporkan bahwa penyinaran selama 9 hari menyebabkan penurunan stabilitas warna antosianin red sweetpotato dan purple corn pada pH 3 menjadi sekitar 30 dan 9. Penelitian Bilyk et al. 1981 melaporkan bahwa kondisi terang menyebabkan kehilangan warna merah pada beet sebesar 50 – 60. Ochoa et al . 2001 juga melaporkan bahwa sampel yang disimpan dalam keadaan terang konsentrasi pigmennya lebih cepat menurun daripada pada penyimpanan kondisi gelap tanpa cahaya. Penurunan nilai retensi warna antosianin ekstrak kulit buah duwet disebabkan karena sinar UV memiliki energi yang besar dan dapat menyebabkan terjadinya reaksi fotokimia yang akan merusak stuktur antosianin sehingga menyebabkan perubahan warna. Menurut Markakis 1982, pigmen antosianin memiliki kecendrungan untuk mengabsorpsi sinar tampak. Energi radiasi sinar menyebabkan reaksi fotokimia pada spektrum tampak yang dapat merusak struktur antosianin sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan warna. Hanum 2000 menyatakan bahwa penurunan kestabilan antosianin karena penyinaran disebabkan karena terjadinya dekomposisi antosianin dari bentuk aglikon menjadi kalkon tidak berwarna dan akhirnya membentuk alfa diketon yang berwarna coklat. Hasil pengukuran nilai retensi warna pada antosianin ektrak kulit buah duwet pada buffer pH 3 akibat kontak dengan sinar UV selama 7 hari diperkuat oleh hasil pengukuran L, a, b, dan o h dengan alat khromamater. Tabel 6 menunjukkan perubahan nilai L, a, b, dan o h warna antosianin ektrak kulit buah duwet pada buffer pH 3. Tabel 6 Perubahan nilai L, a, b dan o hue warna antosianin kulit buah duwet terhadap pengaruh sinar UV pada buffer pH 3 Antosianin tanpa Penyinaran UV Antosianin dengan Penyinaran UV Hari ke- L a b o hue L a b o hue 0 53,16 26,20 -3,33 352,8MU 53,16 26,20 -3,33 352,8MU 3 54,96 25,72 -2,91 352,5MU 62,45 23,71 -2,61 353,5MU 7 58,76 24,79 -2,17 353,3MU 64,59 19,72 -1,78 355,0MU MU= Merah Keunguan Selama penyimpanan dengan penyinaran sinar ultraviolet mempengaruhi nilai L, a dan b antosianin kulit buah duwet pada buffer pH 3 yang ditandai dengan peningkatan nilai L kecerahan, serta penurunan nilai a derajat kemerahan dan nilai b derajat kebiruan Tabel 6. Peningkatan nilai L diduga disebabkan diskolorisasi pigmen antosianin, sehingga terjadi perubahan warna karena terkena sinar ultraviolet secara terus menerus Hanum 2000. Sedangkan, penurunan nilai a derajat kemerahan dan nilai b derajat kebiruan disebabkan peningkatan kecepatan reaksi fotokimia yang menyebabkan transformasi stuktural kation flavilium berwarna merah menjadi kalkon tidak berwarna akibat pengaruh energi dari sinar UV Bolivar dan Luis 2004. Penurunan konsentrasi inti kation flavilum mampu menurunkan derajat kemerahan model pangan yang mengandung antosianin Viguera dan Bridle, 1999. Perubahan nilai L, a, dan b ini juga menyebabkan perubahan nilai o hue dari antosianin ekstrak kulit buah duwet. Secara umum nilai o hue antosianin ekstrak kulit buah duwet meningkat selama kontak dengan sinar UV, namun tidak mengalami pergeseran warna Tabel 6. Selama 7 hari kontak dengan sinar UV nilai o h larutan antosianin kulit buah duwet pada buffer pH 3 masih berada dalam kisaran warna merah keunguan MU. Nilai ΔE memperkuat hasil nilai retensi warna yang diukur dari absorbansi dengan menggunakan spektofotometer. Nilai retensi warna dan ΔE yang diperoleh menunjukkan bahwa degradasi warna antosianin ekstrak kulit buah duwet pada buffer pH 3 semakin besar selama penyimpanan dengan pencahayaan dari sinar UV. 5 10 15 1 2 3 4 5 6 7 Hari ke- D elta E Gambar 18 Nilai ΔE antosianin kulit buah duwet terhadap pengaruh sinar UV pada pH 3. Selama 7 hari penyimpanan dengan pencahayaan, warna antosianin kulit buah duwet pada buffer pH 3 memiliki ΔE sebesar 13,26; sedangkan dengan penyimpanan dikondisi tanpa cahaya memiliki ΔE sebesar 4,95 Gambar 18. Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa stabilitas warna antosianin kulit buah duwet pada buffer pH 3 dipengaruhi oleh adanya sinar ultraviolet. Furtado et al. 1993 lebih lanjut mengemukakan bahwa degradasi produk yang mengandung pigmen antosianin akibat sinar ultraviolet melibatkan perubahan stuktur kation flavilium yang menyebabkan perubahan warna.

4.3.3 Stabilitas Warna Antosianin Ekstrak Kulit Buah Duwet terhadap Suhu dan Lama Pemanasan