3.3.1 Persiapan Buah Duwet
Buah duwet yang digunakan adalah buah duwet yang berwarna ungu sangat matang. Buah duwet dipisahkan dari bijinya sehingga diperoleh kulit-
daging buah buah duwet utuh tanpa biji, sedangkan sebagian buah duwet diambil kulitnya saja dengan menggunakan pisau stainless steel sehingga
diperoleh kulit buahnya saja. Kulit buah dan buah duwet utuh tanpa biji secara terpisah diblansir selama 2 menit dengan menggunakan uap panas 80
o
C untuk mengaktifkan enzim polifenol oksidase. Sampel yang diperoleh dimasukkan ke
dalam kantong plastik dan disimpan dalam lemari pembeku untuk tahapan selanjutnya.
3.3.2 Optimasi Ekstraksi Antosianin.
Buah duwet diekstraksi dengan menggunakan 2 perlakuan, yaitu: Bagian Buah duwet yang diekstraksi A
A1 = kulit buah duwet A2 = kulit dan daging buah duwet buah duwet utuh tanpa biji
Metode ekstraksi B B1 = Pengepresan
B2 = Maserasi dengan pelarut etanol B3 = Kombinasi pengepresan dan maserasi dengan pelarut etanol
Dengan kombinasi: A1B1
A1B2 A1B3
A2B1 A2B2
A2B3 Ekstraksi dilakukan pada suhu ruang. Masing-masing sebanyak 50 gram
kulit dan daging buah duwet diblender secara terpisah sebelum diekstraksi dengan tujuan mengecilkan ukuran sehingga dihasilkan sampel dalam bentuk bubur.
Metode ektraksi dengan cara pengepresan dilakukan dengan cara mengepres bubur buah sehingga dihasilkan filtrat. Sedangkan, untuk ekstraksi menggunakan
metode maserasi menggunakan metode yang pernah dilakukan oleh Sari et al. 2005 dengan menggunakan pelarut etanol, bubur buah di ekstraksi dengan
pelarut etanol 100ml selama 60 menit. Larutan disentrifus selama 15 menit
dengan kecepatan 4000 rpm untuk memisahkan filtrat dan residu. Filtrat yang diperoleh ditampung dalam erlenmeyer, dan residu diekstrak kembali dengan cara
yang sama. Filtrat dari hasil maserasi dengan pelarut etanol yang diperoleh digabung, kemudian difiltrasi dengan vakum filter, dan dievaporasi dengan rotary
vacumm evaporator pada suhu 36
o
C, sehingga menghasilkan ekstrak pekat dan di keringkan dengan freeze drying. Untuk ekstraksi dengan menggunakan metode
kombinasi pengepresan dan maserasi, sampel berupa bubur buah dipres sehingga menghasilkan filtrat dan residu, kemudian residu diekstraksi kembali dengan
metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol sesuai dengan metode sebelumnya, filtrat yang diperoleh dari hasil pengepresan dan ekstraksi dengan
pelarut etanol digabungkan dalam erlenmeyer, dievaporasi dan kemudian dikeringkan dengan freeze drying. Setelah dikeringkan, ekstrak yang diperoleh
diukur total rendemen ekstrak, konsentrasi antosianin menggunakan metoda pH- differential
Prior et al., 1998 dan rendemen pigmen antosianin.
3.3.3 Karakterisasi Pigmen Antosianin Kulit Buah Duwet pada Beberapa Variasi pH