26
2.4 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Variabel
Metode Analisis
Data
Hasil Penelitian
Jane 2011 Pengaruh Disiplin
Kerja dan Komitmen Kerja Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
Selektani Horticulture Medan Studi Kasus
Pada Bagian Produksi
Dependen: Kinerja Karyawan
Independen: Disiplin Kerja ,
Komitmen Kerja Karyawan
Regresi linier
berganda Disiplin Kerja dan
komitmen kerja karyawan
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan
Enjelia G, Diwani 2011
Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk
Medan Dependen:
Kinerja Karyawan Independen:
Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja
Regresi linier
berganda Secara simultan
diketahui bahwa variabel kepuasan
kerja dan disiplin kerja berengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
Simanjuntak,Ve ronika A 2012
Analisis Pengaruh Kepribadian Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Carrefour Citra
Garden Padang Bulan Medan
Dependen: Kinerja Karyawan
Independen: ekstraversi,
ramah, teliti, stabilitas
emosional, terbuka terhadap
hal-hal baru Regresi
linier berganda
Hanya variabel terbuka terhadap
hal-hal baru yang berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
Wahyuningrum 2008
Hubungan Kemampuan,
Kepuasan dan Disiplin Kerja dengan
Kinerja Pegawai Di Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten
Grobongan Dependen :
Kinerja Karyawan Independen :
Kemampuan, Kepuasan,
Disiplin Kerja Korelasi
Kendall Tau
Terdapat hubungan positif
secara bersama – sama antara
variabel kemampuan kerja
, kepuasan kerja , dan disiplin kerja
dengan variabel terikat kinerja
pegawai
Sukirman 2011
Hubungan Kepuasan Kerja dengan Disiplin
Kerja Karyawan bagian Produksi PT
Bintratex Semarang. Dependen :
Disiplin Kerja Independen :
Kepuasan Kerja Korelasi
Rank Spearman
Terdapat hubungan positif
dan signifikan antara kepuasan
kerja dengan disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
27
2.5 Kerangka Konseptual
Menurut Hasibuan 2003 :193, disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Menurut Fathoni 2006 : 126, kinerja yang tinggi dapat dicapai jika didukung oleh karyawan yang mempunyai semangat disiplin kerja yang tinggi
dalam melaksanakan tugas dan kewajibanny. Jadi, seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya. Kedisiplinan
diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan.
Menurut Robbins 2003 : 91 istilah kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. sesorang dengan
tingkat kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang
negatif terhadap pekerjaannya itu. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan karyawan terhadap pekerjaannya
yang tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut, sedangkan karyawan yang tidak
memperoleh kepuasan kerja akan menimbulkan sikap agresif, atau sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
28 akan menunjukkan sikap menarik diri dari kontak dengan lingkungan sosialnya.
Sutrisno, 2009:75 Pada umumnya jika karyawan merasa nyaman berkerja di lingkungan
kantor dengan rekan kerja yang baik, gaji yang sesuai dengan harapan dan memiliki pemimpin yang peduli maka karyawan akan memiliki kepuasan dalam
bekerja. Karena kepuasan itu maka mereka dapat bekerja dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Hasibuan 2003 : 203, kepuasan kerja mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan, artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka
kedisiplinan karyawan baik. Sebaliknya jika ke puasan kerja kurang tercapai dari pekerjaannya maka kedisiplinan karyawan rendah.
Kinerja karyawan merupakan wujud dari seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Oleh karena itu, penilaian kinerja sangat
perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Ada 3 penentu
kinerja karyawan menurut Malthis dan Jackson 2002:78, yaitu: 1. Kuantitas, merupakan standar yang dilakukan dengan cara membandingkan
antara besarnya volume kerja yang seharusnya dengan kemampuan sebenarnya.
2. Kualitas, adalah standar yang menekankan pada mutu kerja dihasilkan dibanding volume kerja.
3. Pemanfaatan waktu, yakni penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
29 Secara sederhana kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Robbins 2003 : 91, Fathoni 2006 : 126, Hasibuan 2003: 203, Mathis 2002:78, diolah oleh penulis
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis