Teknik Analisis Data Pengaruh Disiplin dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan

38 semua pernyataan dinyatakan valid dan kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas. Uji realibitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Menurut Sugiyono 2008 : 114 suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut : a Jika r alpha positif atau ≥ r tabel , maka pertanyaan reliabel b Jika r alpha negatif atau r tabel , maka pertanyaan tidak reliabel Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .916 24 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 for windows, 2013 Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen kedisiplinan dan kepuasan kerja dengan nilai Cronbach Alpha atau r-alpha sebesar 0,916. Hal ini membuktikan bahwa instrumen kedisiplinan dan kepuasan kerja adalah reliabel karena r-alpha bernilai 0,916 lebih besar dan positif dari r-tabel yang bernilai 0,60. Ini menunjukkan semua pertanyaan dari variabel kedisiplinan dan kepuasan kerja tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.9 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menganalisis melalui beberapa tahap yaitu : a. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan, Universitas Sumatera Utara 39 menurut Sugiyono 2008 : 206. Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. b. Metode Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel bebas kedisiplinan kerja dan kepuasan kerja dan variabel terikat kinerja akan digunakan analisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 16,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : e X b X b a Y + + + = 2 2 1 1 Dimana : Y = Kinerja a = Konstanta 1 b , 2 b = Koefisien Regresi Berganda 1 X = Kedisiplinan kerja 2 X = Kepuasan Kerja e = Standar Error Metode regresi linier berganda di atas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 40 1. Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Dari kurva P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal, menurut Ginting, Helmi dan Situmorang 2008 : 62. 2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan kurva scatterplot nila residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data, menurut Situmorang dkk 2008 : 63. 3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel Universitas Sumatera Utara 41 independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas, menurut Ginting, Helmi dan Situmorang 2008 : 104 4. Uji Signifikan Simultan Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : 1 b , 2 b = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas 1 X , 2 X yaitu kedisiplinan kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. 1 H : 1 b , 2 b ≠ 0 , artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas 1 X , 2 X yaitu kedisiplinan kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95. 1 H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95. 5. Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 42 H : 1 b = 2 b = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas 1 X , 2 X yaitu kedisiplinan kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. 1 H : 1 b ≠ 2 b ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas 1 X , 2 X yaitu kedisiplinan kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 1 H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 6. Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent , koefisien determinasi R 2 berkisar antara nol 0 sampai dengan satu 1, 0 ≤ R 2 ≤ 1. Apabila determinasi R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, dan bila R 2 mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent. Universitas Sumatera Utara 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. Infomedia Nusantara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan Sebagai Caroline Officer Outbond

0 3 10

Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan Sebagai Caroline Officer Outbond

0 0 1

Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan Sebagai Caroline Officer Outbond

0 1 9

Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan Sebagai Caroline Officer Outbond

2 4 26

Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan Sebagai Caroline Officer Outbond

0 0 2

Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan Sebagai Caroline Officer Outbond

0 0 6

Pengaruh Disiplin dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan

0 3 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin - Pengaruh Disiplin dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan

1 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Disiplin dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan

1 2 12

Pengaruh Disiplin dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Infomedia Nusantara Divisi Call Center Telkomsel Medan

0 0 9