Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

30 tiap kelas XI, namun guru masih cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media papan tulis dan spidol. Hal ini berdampak pada kurangnya perhatian dan keaktifan peserta didik pada mata pelajaran bahasa Jerman. Terlebih pada keterampilan membaca, mereka kurang termotivasi yang menyebabkan rendahnya minat mereka untuk mempelajari bahasa Jerman. Oleh karen itu, diperlukan adanya perubahan metode pembelajaran bahasa Jerman, salah satunya dengan teknik kepala bernomor terstruktur. Teknik kepala bernomor terstruktur sangat tepat jika diterapkan pada pembelajaran bahasa Jerman. Teknik ini melatih peserta didik untuk dapat bekerja secara tim dan memacu mereka untuk selalu terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran bahasa Jerman, terutama pada ketempilan membaca. Pada teknik ini, adanya pembagian tugas yang terstruktur tiap peserta didik dalam suatu kelompok, memudahkan mereka untuk melakukan pemahaman suatu tekas secara menyeluruh. Mereka juga dapat melakukan kompetisi antar kelompok, dimana tujuannya adalah untuk menimbulkan motivasi dalam mempelajari bahasa Jerman. Pada tahap awal peserta didik dalam suatu kelompok mendiskusikan sebuah teks, kemudian masing-masing kelompok saling memberikan pendapat mereka terhadap teks yang telah didiskusikan. Dalam proses ini akan terjadi interaksi antar kelompok, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam setiap tahap pembelajaran keterampilan bahasa Jerman. 31 Teknik kepala bernomor terstruktur memudahkan para peserta didik untuk memahami bacaan pada keterampilan membaca, karena pemahaman bacaan dilakukan secara bersama-sama, sehingga para peserta didik dalam kelompok dapat saling mengoreksi. Satu per satu mereka akan diberi nomor yang berbeda-beda dalam satu kelompok dan diberi tugas yang berbeda pula. Dalam teknik ini terdapat pembagian tugas yang jelas, sehingga peserta didik memiliki dua peranan, yaitu bekerja secara tim dan secara individu. Mula-mula peserta didik yang telah dibentuk dalam suatu kelompok dilakukan penomoran tiap peserta lalu tiap kelompok diberikan sebuah teks. Kemudian guru membagikan tugas pada setiap nomor peserta didik. Setelah itu mereka mengerjakan tugasnya sesuai dengan nomor mereka. Bagi yang mendapatkan nomor terakhir, bertugas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Teknik ini juga memiliki variasi yang dapat dikembangakan untuk mengatasai kebosanan jika guru mengelompokkan peserta didik secara permanen, yaitu dengan cara mengubah komposisi kelompok, sehingga pada saat tertentu peserta didik dapat keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan kelompok lain yang bernomor sama. Melalui teknik kepala bernomor terstruktur ini diharapkan akan tercipta suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. Sesuai dengan penjelasan di atas, diprediksi teknik kepala bernomor terstruktur dapat meningkatkan prestasi pembelajaran bahasa Jerman pada 32 keterampilan membaca. Harapannya setelah digunakan teknik kepala bernomor terstruktur pada peserta didik kelas XI di SMA N 1 Tempel Sleman, mereka akan lebih termotivasi dan selalu berperan aktif, sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar bahasa Jerman terutama pada keterampilan membaca dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.

2. Penggunaan Teknik

Kepala Bernomor Terstruktur pada Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI di SMA N 1 Tempel Sleman lebih Efektif Daripada Penggunaan Metode Konvensional Penggunaan metode konvensional yang masih diterapkan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Jerman menjadikan rendahnya minat peserta didik dalam mengikuti materi bahasa Jerman. Peserta didik akan merasa cepat bosan, sehingga mereka kurang termotivasi yang mengakibatkan kurangnya perhatian dan keaktivan mereka dalam mengikuti pelajaran bahasa Jerman. Apabila peserta didik selama jam pelajaran hanya mendengarkan ceramah dari guru saja maka yang akan terjadi adalah suasana kelas menjadi tidak kondusif. Kondisi seperti ini akan berdampak pada rendahnya pemahaman mereka tehadap mata pelajaran bahasa Jerman, khususnya pada keterampilan membaca karena keterampilan ini membutuhkan konsentrasi tinggi. Oleh sebab itu dibutuhkan metode yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya menggunakan teknik kepala bernomor terstruktur.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK CONCEPT MAPPING DAN TEKNIK CONCEPT SENTENCE PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MINGGIR SLEMAN.

0 1 228

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN GRAMATIK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN.

3 6 261

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ASOSIOGRAM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHAS JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

1 2 238

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI SQP2RS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA.

4 32 245

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160