Waktu Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat

Perlakuan yang diberikan tentunya berbeda. Pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional, sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan teknik kepala bernomor terstruktur. Setiap kelas diberikan alokasi waktu yang sama, yaitu 6 kali pertemuan di kelas kontrol dan 6 kali di kelas eksperimen dengan masing-masing 2x45 menit. Berikut tabel perbedaan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, anatara yang diajar menggunakan teknik kepala bernomor terstruktur dan yang diajar menggunakan metode konvensional. Tabel 4: Perbedaan Perlakuan di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pendahuluan Einführung 1. Memberikan salam dan menanyakan kabar. 2. Melakukan presensi kepada peserta didik dan menanyakan siapa yang tidak hadir. 3. Guru memberikan apersepsi. 4. Menyampaikan sekilas materi yang akan dipelajari. 5. Menyampaikan kompetensi dasar dan tema yang akan dipelajari. Pendahuluan Einführung 1. Memberikan salam dan menanyakan kabar. 2. Melakukan presensi kepada peserta didik dan menanyakan siapa yang tidak hadir. 3. Guru memberikan apersepsi. 4. Menyampaikan sekilas materi yang akan dipelajari. 5. Menyampaikan kompetensi dasar dan tema yang akan dipelajari. Inti Inhalt 6. Guru memberikan eksplorasi dengan menanyakan hal terkait dengan materi 7. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5-6 orang, Setiap peserta didik dalam kelompok diberi nomor, kemudian diberi tugas pada tiap nomornya. Nomor 1: membacakan teks. Nomor 2: menuliskan kata-kata kunci yang dikenal atau menuliskan kata-kata kunci yang belum dikenal dan mengartikannya. Nomor 3: mengidentifikasi teks mencari tema, pikiran utama, informasi umum. Nomor 4: menjawab pertanyaan- pertanyaan yang tertera. Inti Inhalt 6. Guru memberikan eksplorasi dengan menanyakan hal terkait dengan materi 7. Guru Membagikan teks pada tiap bangku. 8. Memberikan waktu kepada peserta didik untuk memahami teks selama 5 menit. 9. Meminta tiga orang peserta didik untuk membacakan teks percakapan secara nyaring. 10. Meminta peserta didik untuk menuliskan kata-kata sulit di papan tulis dan menterjemahkan bersama. 11. Membahas isi teks bersama-sama. 12. Membagikan pertanyaan- pertanyaan terkait teks untuk dikerjakan. 13. Bersama-sama Mencocokkan dengan jawaban yang benar.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK CONCEPT MAPPING DAN TEKNIK CONCEPT SENTENCE PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MINGGIR SLEMAN.

0 1 228

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN GRAMATIK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN.

3 6 261

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ASOSIOGRAM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHAS JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

1 2 238

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI SQP2RS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA.

4 32 245

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160