Kebijakan Pengarusutamaan Gender PUG dalam Pendidikan

33 b Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan berperspektif gender sebagaimana dimaksud pada point a dilakukan melalui analisis gender, c Dalam melakukan analisis gender sebagaimana dimaksud dalam point b dapat menggunakan metode Alur Kerja Analisis Gender Gender Analisys Pathway atau metode lain. d Analisis gender terhadap rencana kerja dilakukan oleh masing-masing lembaga yang bersangkutan. e Pelaksanaan analisis gender terhadap RPJMN, RPJMD dan Renstra dapat bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi atau pihak lain yang memiliki kapabilitas di bidangnya. f Dinas Pendidikan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Dinas Pendidikan dan Rencana Kerja Dinas Pendidikan berperspektif gender. g Rencana Kerja Dinas Pendidikan berperspektif gender sebagaimana dimaksud pada point f ditetapkan dengan Peraturan Gubernur, Bupati dan Walikota. Dalam mewujudkan kesetaraan gender dan serta responsif gender dalam pendidikan, dalam pedoman Permendiknas Nomor 84 Tahun 2008 juga dijelaskan proses pelaksanaan PUG di satuan pendidikan yakni sebagai berikut: 34 a Kepala Satuan Pendidikan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Program Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan di unit kerjanya. b Dalam upaya percepatan pelembagaan pengarusutamaan gender di satuan pendidikan dibentuk Pokja PUG Bidang Pendidikan di unit kerjanya. c Kepala satuan pendidikan menetapkan pokja PUG Bidang Pendidikan di unit kerjanya. d Anggota Pokja PUG Satuan Pendidikan adalah seluruh stakeholders terkait di unit kerja yang bersangkutan. e Pokja PUG Bidang Pendidikan di Satuan pendidikan mempunyai tugas: 1 Mempromosikan dan memfasilitasi PUG bidang pendidikan kepada seluruh pihak terkait di unit kerjanya. 2 Melaksanakan sosialisasi dan advokasi PUG Bidang Pendidikan. 3 Menyusun program kerja setiap tahun. 4 Mendorong terwujudnya anggaran satuan pendidikan yang berperspektif gender. 5 Menyusun rencana kerja POKJA PUG Bidang Pendidikan setiap tahun. 6 Bertanggung jawab kepada Dinas Pendidikan di kabupatenkota. 7 Merumuskan rekomendasi kebijakan kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupatenkota. 35 8 Melakukan pemantauan pelaksanaan PUG di unit kerjanya. 9 Mendorong dilaksanakannya pemilihan dan penetapan Penggerak Kegiatan PUG di masing-masing unit kerja.

D. Hakikat Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan

Secara etimologis Pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogie yang terdiri dari kata “Pais”, artinya anak, dan “Ago” artinya membimbing, jadi paedagogie artinya bimbingan yang diberikan kepada anak A. Soedomo Hadi. 2008. Menurut John Dewey pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fondamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. Rousseau menyebutkan bahwa pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan merupakan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya. Menurut Undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk