SMP Negeri 1 Prambanan SMA Negeri 1 Prambanan

85 lingkungan yang tertib, bersih, sehat, indah, rindang, aman, nyaman dan ramah lingkungan untuk segenap warga sekolah, 8 Mendorong dan meningkatkan segenap pendidik dan peserta didik untuk meneliti dan melakukan publikasi ilmiah Profil Sekolah SMA Negeri 1 Prambanan, 2014. b Keadaan Pendidik SMA Negeri 1 Prambanan memiliki jumlah pendidik sebanyak 63 orang. Gambaran mengenai keadaan pendidik yang dimiliki SMA Negeri 1 Prambanan dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 11. Keadaan Pendidik di SMA Negeri 1 Prambanan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Pelajaran 20142015 No Status Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Guru Tetap 25 25 50 2 Guru Tidak Tetap 3 10 13 3 Guru Bantu - - - Jumlah 28 35 63 Sumber: Data Keadaan Pendidik SMA Negeri 1 Prambanan Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa SMA Negeri 1 Prambanan berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa jumlah guru laki- laki sebanyak 25 orang berstatus guru tetap dan 3 orang verstatus guru tidak tetap. Jumlah guru perempuan sejunlah 25 orang berstatus guru tetap dan 10 orang berstatus guru tidak tetap. Perbandingan jumlah duru laki-laki dan perempuan tidak memiliki selisih yang cukup tinggi. 86 c Keadaan Siswa Gambaran mengenai keadaan siswa di SMA Negeri 1 Prambanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 12. Keadaan Siswa di SMA Negeri 1 Prambanan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Pelajaran 20142015 Kelas Jumlah Siswa Jenis Kelamin L P I 266 94 172 II 227 83 144 III 149 91 157 Jumlah 742 268 473 Sumber: Data Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Prambanan Dari tabel di atas, diketahui bahwa SMA Negeri 1 Prambanan memiliki jumlah siswa keseluruhan 742 orang pada tahun ajaran 20142015 dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 268 orang dan siswa perempuan sejumlah 473 orang. Hal tersebut dapat diketahui bahwa perbandingan antara jumlah siswa laki-laki dan perempuan di SMA Negeri 1 Prambanan lebih banyak siswa perempuan.

7. PKBM Cipta Karya

PKBM Cipta Karya merupakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang beralamat di Desa Pereng Kecamatan Prambanan Klaten. PKBM Cipta Karya mewadahi berbagai aktivitas warga Pereng baik dari segi ekonomi maupun sosial masyarakat. Kerajinan kayu merupakan bentuk kegiatan masyarakat yang dibina oleh PKBM Cipta Karya sebagai sarana untuk belajar serta menambah penghasilan. Selain itu ada juga kegiatan seperti sanggar warga bagi bapak-bapak maupun ibu-ibu. PKBM yang terletak diatas bukit ini diketuai oleh bapak SW 87 yang menjadi penggerak dalam kegiatan masyarakat di Desa Pereng Kecamatan Prambanan. Adapun gambaran kepengurusan PKBM Cipta Karya dapat diamati dari bagan berikut ini: Gambar 7. Struktur Organisasi PKBM Cipta Karya Sumber: Struktur Organisasi PKBM Cipta Karya Sebagai lembaga pendidikan non formal yakni berbasis masyarakat, dari bagan organisasi di atas dapat diketahui bahwa PKBM Cipta Karya dalam berbagai programnya seperti Taman Baca Masyarakat TBM, PAUD, keaksaraan, keterampilan juga ada pula kesetaraan. Sehingga dalam kegiatan sosialisasi PUG oleh Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, PKBM juga merupakan bagian dari ranah sosialisasi PUG dalam pendidikan. PEMBINA DISPENDIK KLATEN KETUA SUWANTO PENASEHAT KEPALA DESA BENDAHARA TRI WAHYUDI SEKRETARIS STYO NUGROHO BADAN PENDIRI PUSTAKATBM CATUR PAUD JOKO S KEAKSARAAN SARJU KB KESETARAAN SUDARSONO KETRAMPILAN WILOPO SARANA PRASARANA HANDOKO KEMITRAAN GATOT S PMPTK USAHA JAROT 88

B. Hasil Penelitian 1. Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender PUG dalam

Pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Implementasi atau pelaksanaan kebijakan tidak terlepas dari proses implementasi sebelum suatu kebijakan tersebut diimplementasikan. Untuk melihat proses Implementasi kebijakan pengarusutamaan gender dalam pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, peneliti mengamati berdasarkan beberapa aspek yang dikemukakan oleh George C. Edwards III yakni komunikasi, sumber daya manusia, anggaran dan fasilitas, disposisi pelaksana, dan struktur birokrasi.

a. Komunikasi

Kebijakan pengarusutamaan gender dalam pendidikan merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 terkait pengarusutamaan gender dalam pembangunan. Pendidikan merupakan salah satu unsur dalam peningkatan pembangunan negara. Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender di bidang pendidikan sangat penting untuk dilakukan agar lebih menjamin semua warga negara baik laki-laki maupun perempuan dapat mengakses pelayanan pendidikan, berpartisipasi aktif, dan memiliki kontrol serta mendapat manfaat dari pembangunan pendidikan, sehingga laki-laki dan perempuan dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Strategi 89 kesetaraan gender diwujudkan melalui pengarusutamaan gender yang harapannya dapat diterapkan di sekolah-sekolah agar seluruh aspek pembangunan pendidikan memiliki responsif gender dan lebih menjamin persamaan hak perempuan dan laki-laki. Dinas pendidikan merupakan ujung tombak pendidikan pada tingkat daerah yang menjadi penggerak dalam realisasi PUG bidang pendidikan. Permendiknas Nomor 84 Tahun 2008 terkait pedoman pelaksanaan pengarusutamaan gender bidang pendidikan menjadi acuan bagi dinas pendidikan dalam mengimplementasikan kebijakan pengarusutamaan gender yang dicanangkan pemerintah dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional yang mana pendidikan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan nasional. Suatu kebijakan akan berjalan dengan efektif apabila para pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan melaksanakan persiapan terkait hal-hal yang berhubungan dalam pelaksanaan kebijakan dan diperlukan proses komunikasi berupa penyampaian informasi mengenai kebijakan pengarusutamaan gender dalam pendidikan. Sosialisasi pengarusutamaan gender dilakukan dengan memberikan pengarahan dan pemahaman. Materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi pengarusutamaan gender yakni Dasar Hukum, Ciri Khas Seks dan Gender, Pengertian Gender, Proses Konstruksi Gender, Karakteristik Gender, Bentuk Dinskriminasi, Gender