170 ranahnya itu diincludekan dalam kegiatan yang ada sesuai porsi masing-
masing.”
6. Peneliti :Faktor pendukung dan penghambat apa sajakah yang
selama ini terdapat dalam implementasi kebijakan tersebut? Informan
:“Faktor pendukung yang pertama masing-masing memahami kesetaraan gender itu merupakan hal yang harus dijunjung
tinggi. Kalau masalah kendala itu tidak begitu, hanya terus terang saja dari segi fisik itu untuk hal kegiatan yang berkaitan dengan fisik itu pasti
untuk pihak laki-laki itu masih banyak yang diikutseratakan dalam hal, tap hal pemikiran itu sudah merata. Kalau masalah kendala mungkin
karna kesetaraan gender itu dianggap untuk sekarang ini bagi kita baik wilayah Klaten dan lain-lain itu hal yang sama dan paham bahwa pria dan
wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama.”
7. Peneliti :Apa saran bapakibu terkait Implementasi Kebijakan
Pengarusutamaan Gender PUG?
Informan :“Karna hal yang semacam ini sudah berjalan, kalau boleh
saya sampaikan yaitu perlu peningkatan dari hal yang sudah dilaksanakan. Kemudian sudah baik, wajarlah disana sini masih ada kelemahan yang
kemudian tadi bukan konseptual tapi dalam implementasinya tidak ad perbedaan.”
“Adanya kegiatan monitoring dan evaluasi itu melalui pengawas satuan pendidikan, tapi tidak khusus terkait gender, tapi menanyakan kegiatan
awal tahun, masukan-masukan dari teman-teman itu diinfokan. Yang paling efektif adalah pengawas, namun secara khusus memonitoring
terkait gender belum ada. Hanya dulu ketika pemberian bantuan itu dipantau, terutama keefektifan penggunaan bantuan dana yang dilakukan.”
171
LAPORAN HASIL WAWANCARA DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL
YANG MENJADI SOSIALISASI PUG
A. Waktu Pelaksanaan HariTanggal
: Selasa, 7 Juli 2014 Tempat
: SMA N 1 Prambanan Waktu
: 10.00 – 11.00 B. Identitas Diri Responden
Inisial : SH
Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan
: S2 Usia
:43 Tahun Agama
: Islam Pekerjaan
: Guru Jabatan
: Kepala Sekolah
C. Daftar Pertanyaan 1. Peneliti