Pendidikan Non Formal Lembaga Pendidikan
41 dalam kesetaraan aparat pemerintah, adapun subjek penelitian yang
peneliti lakukan dalam penelitian ini lebih pada implementasi kebijakan yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.
2. Penelitian relevan kedua, Penelitian yang pernah dilakukan oleh Lusia Andriani dan L. Hendrowibowo pada tahun 2011 mengenai “Identifikasi
Kebijakan Pendidikan yang Responsif Gender di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isi kebijakan pendidikan peraturan-peraturan di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
yang responsif gender dan mencanangkan social action yang dapat dilaksanakan untuk analisis kebijakan yang responsif gender Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a isi kebijakan pendidikan
di kota Yogyakarta masih netral gender, b data pendidikan yang ada di Dinas Pendidikan belum disajikan secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada jenis kelamin sebagai data yang terbuka. Oleh karena itu direkomendasikan sebuah model pelatihan penyusunan data pendidikan
yang responsif gender. Pelatihan ini merupakan sebuah Social Action. Kemampuan ini diperlukan sebagai bahan melakukan Analysis for Policy
bagi para pengambil kebijakan di Dinas Pendidikan di tingkat propinsi ataupun di kabupatenkota.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Lusia Andriani dan L. Hendrowibowo adalah sama-sama meneliti terkait kesetaraan gender di
42 Dinas Pendidikan. Namun fokus dalam peneilitian yan dilakukan tidaklah
sama. Penelitian yang dilakukan oleh Lusia Andriani dan L. Hendrowibowo mengidentifikasi isi kebijakan pendidikan yang responsif
gender yang kemudian dilakukan suatu perencanaan pemecahan masalah yang ada. Perbedaan dari penelitian ini adalah peneliti fokus ada
implementasi kebijakan pengarusutamaan gender dalam pendidikan di Dinas Pendidikan.
3. Penelitian yang ketiga, Penelitian yang pernah dilakukan oleh Abid Rosadi pada tahun 2012 dengan judul “Implementasi Kebijakan
Pengarusutamaan Gender dalam Bidang Pendidikan studi kasus pada kebijakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta terhadap Kesetaraan Gender”. Hasil penelitian ini diperoleh deskripsi kegiatan program kebijakan
kesetaraan gender yang dilakukan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga: 1 Perencanaan dan Penyususnan meliputi Penguatan Kelembagaan
Pokja Gender Bidang Pendidikan Kabupaten Sleman, Perencanaan Penganggaran yang responsif gender, Pembentuan LembagaSatuan
Pendidikan yang Responsif Gender di Kecamatan Tempel, Pelatihan Perencanaan Penganggaran Pendidikan Responsif Gender, 2 Pelaksanaan
PUG adapun implementasinya di lembaga pendidikan formal, non formal dan in formal. Implementasi program di lembaga Pendidikan Formal
meliputi: Pelatihan Rintisan Satuan Pendidikan Berwawasan Gender SPBG serta Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender PKBG,