Pendidikan In Formal Lembaga Pendidikan
                                                                                42 Dinas Pendidikan. Namun fokus dalam peneilitian yan dilakukan tidaklah
sama.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Lusia  Andriani  dan  L. Hendrowibowo mengidentifikasi isi kebijakan pendidikan yang responsif
gender yang kemudian dilakukan suatu perencanaan pemecahan masalah yang  ada.  Perbedaan  dari  penelitian  ini  adalah  peneliti  fokus  ada
implementasi  kebijakan  pengarusutamaan  gender  dalam  pendidikan  di Dinas Pendidikan.
3.  Penelitian  yang  ketiga,  Penelitian  yang  pernah  dilakukan  oleh  Abid Rosadi  pada  tahun  2012  dengan  judul  “Implementasi  Kebijakan
Pengarusutamaan  Gender  dalam  Bidang  Pendidikan  studi  kasus  pada kebijakan  Dinas  Pendidikan  Pemuda  dan  Olahraga,  Kabupaten  Sleman,
Yogyakarta terhadap Kesetaraan Gender”. Hasil penelitian ini diperoleh deskripsi kegiatan program kebijakan
kesetaraan  gender  yang  dilakukan  Dinas  Pendidikan,  Pemuda  dan  Olah Raga: 1 Perencanaan dan Penyususnan meliputi Penguatan Kelembagaan
Pokja  Gender  Bidang  Pendidikan  Kabupaten  Sleman,  Perencanaan Penganggaran  yang  responsif  gender,  Pembentuan  LembagaSatuan
Pendidikan  yang  Responsif  Gender  di  Kecamatan  Tempel,  Pelatihan Perencanaan Penganggaran Pendidikan Responsif Gender, 2 Pelaksanaan
PUG adapun implementasinya di lembaga pendidikan formal, non formal dan  in  formal.  Implementasi  program  di  lembaga  Pendidikan  Formal
meliputi:  Pelatihan  Rintisan  Satuan  Pendidikan  Berwawasan  Gender SPBG  serta  Pendidikan  Keluarga  Berwawasan  Gender  PKBG,
43 Workshop  Penyusunan  Bahan  Ajar  yang  Responsif  Gender  Pokja  PUG
bidang Pendidikan, Fasilitasi Implementasi SPBG serta PKBG. Lembaga yang  dijadikan  model  dalam  Pendidikan  Non  Formal  adalah  PKBM
Ngundi  Ngelmu.  Pendidikan  In  Formal  meliputi:  1  Perencanaan Pengajaran  Responsif  Gender,  2  Implementasi  Pendidikan  Keluarga
Berwawasan  Gender,  3  Pemantauan  dan  Evaluasi.  Adapun  program tersebut meliputi: Pertemuan Rutin Pokja PUG, Monitoring dan Evaluasi,
Pelaporan Kegiatan. Persamaan  penelitian  tersebut  dengan  penelitian  ini  yaitu  sama-
sama mendeskripsikan
mengenai implementasi
kebijakan pengarusutamaan  geender  di  dinas  pendidikan.  Perbedaan  penelitian
tersebut  dengan  penelitian  ini  adalah  fokus  implementasi  kebijakan pengarusutamaan gender yang masih sebatas sosialisasi.