Peneliti :Program apa sajakah yang dilakukan Dinas Pendidikan Peneliti :Bagaimana pendapat bapakibu guru terkait Implementasi Peneliti :Sejauh mana Kebijakan Pengarusutamaan Gender Peneliti :Sudah efektifkan program-program yang dilakukan

174 LAPORAN HASIL WAWANCARA DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL YANG MENJADI SOSIALISASI PUG A. Waktu Pelaksanaan HariTanggal : Selasa, 1 Juli 2014 Tempat : PKBM Cipta Karya Waktu : 10.00 – 11.30 B. Identitas Diri Responden Inisial : SW Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMK Perdagangan Usia : 41 Tahun Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Jabatan : Koordinator PKBM Cipta Karya

C. Daftar Pertanyaan 1. Peneliti

:Apakah Dinas Pendidikan melakukan Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender di PKBM ini? Informan :“Iya “

2. Peneliti :Program apa sajakah yang dilakukan Dinas Pendidikan

dalam melaksanakan Pengarusutamaan Gender di PKBM ini? Informan :“Kalau untuk saat ini ya baru mulai kemarin itu langkah awal sosialisasi tapai kelanjutannya belum. Tapi untuk gender kalau program diluar ini belum. Saya pertama mendapat pelatihan lalu tindak lanjut dari dinas ya sosialisasi gender di sekolah bagi pengelola di Kecamatan Prambanan. Pendanaan tergantung dari kita.”

3. Peneliti :Bagaimana pendapat bapakibu guru terkait Implementasi

Kebijakan Pengarusutamaan Gender di PKBM ini? Informan :“Kalau menurut pandangan saya sampai saat ini kegiatan baru sebatas sosialisasi, ibarat sebatas pengumuman tentang gender memang untuk tindak lanjut belum, baru pengenalan. Sekarang langkah awal sosialisasi mungkin dari dinas ada program lain sebagai kelanjutan, mungkin ada program-program terkait gender. Memang baru sebatas sosiasliasi. Dari dinas memang disosialisasikan. Setiap kali pertemuan dari dinas saya sosialisasikan kepada elemen masyarakat.” 175

4. Peneliti :Sejauh mana Kebijakan Pengarusutamaan Gender

diterapkan di PKBM ini? Informan :“Ya memang baru sebatas sosialiasi.”

5. Peneliti :Sudah efektifkan program-program yang dilakukan oleh

Dinas Pendidikan tersebut bagi PKBM ini? Informan :“Efektif dan dampak dimasyarakat sangat positif. “

6. Peneliti :Faktor pendukung dan penghambat apa sajakah yang

selama ini terdapat dalam implementasi kebijakan tersebut? Informan :“Kalau implementasi terkait penerapan di lingkungan untuk gender terus terang saat ini mereka tinggal memahami ohh..ternyata ini gender, dan dari kegiatan itu sudah mencakup gender seperti karawitan yang awalnya khusus untuk ibu dengan maksud kenapa ibu-ibu, kebetulan di masyarakat kalau bapak-bapak keluar malam sudah biasa, maka kalau ibu-ibu hanya di rumah tidak pernah sosialisasi ibarat antar RT itu sudah tidak pernah ketemu dan adanya gap, maka dari kemrin saya kumpulkan satu RW kumpul jadi satu. Nah dari sosialisasi itu sangat bermanfaat dan sekarang mereka merasa keluarga. Setelah itu yang bapak-bapak kan punya inisiatif, bahkan bapak-bapak itu jga turut dalam kegiatan itu sehingga ikut membaur.” “Kalau menurut saya gender itu ya tidak membedakan laki-laki dan perempuan. Dulu perbedaan antara laki-laki dan perempuan berbeda, ketika sore ibu-ibu di rumah, bapak pun masih diluar. Dan sangat berpengaruh dalam keluarga yaitu keharmonisan keluarga. “ “Biasanya kerajinan identik dengan laki2 tapi dimasyarakat untuk kegiatan-kegiatan sosial malah 70 wanita, laki-laki rata-rata sekolah ya minimal SMP tapi perempuan biasanya tidak sekolah yang dulu mereka kelahiran tahun 1955 1960.”

7. Peneliti :Apa saran bapakibu terkait Implementasi Kebijakan

Pengarusutamaan Gender PUG? Informan :“Kalau saran saya gender itu memang 80 hanya disosialisasi, misal sekarang saya mendapat sosialisasi saya bisa menerapkan pada lingkungan saya , kalau untuk suport kegiatan ya sekarang yang macam apa? Menurut saya Sosialisasi memang efektif. Ketika pengetahuan gender dari lapisan masyarakat sudah mengetahui, saya yakin dari penngetahuan itu penerapannya diluar bisa. Misal istri saya ingin belajar ini itu tidak dibatasi. Saya setelah mendapat pengetahuan itu saya tahu bahwa perempuan juga punya hak. Dan menurut saya masih 176 lebih pada sosialisasi. Kalau sosialisasi kan minimal 5 tahun ke depan memang belum terlihat hasilnya.” “Kalau gender saya pribadi hanya bagaimana caranya agar masyarakat itu bisa paham. Dan kalau misal sekarang mau dibuat program apa dan bagaimana tindak lanjutnya.” “Yang paling penting yang keterkaitan dengan gender itu titik tujuannya yang kita sosialisasikan seperti koordinator dan elemen masyarakat. Misal pemilik-pemilik perusahaan. Tapi kalau sekarang ini gender sudah menjadi hal umum namun hanya dalam pelaksanaan itu dalam pola hidup sehari- hari untuk masuk kesitu ya bagaimana.”