Hasil Analisis Data Angket

58 yang mengandung pesan dalam bentuk auditif dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. 4 Selain itu, hasil angket siswa pada indikator kesesuaian suaraaudio dan warna hypermedia juga menunjukkan kategori baik sekali. Hypermedia juga dapat meningkatkan hasil belajar pada jenjang kognitif C 3 menerapkan. Hal ini dikarenakan prinsip hypermedia yang mengacu pada pembelajaran berbantuan komputer, yaitu memiliki unsur interaktif. Sesuai dengan prinsip tersebut, siswa berperan aktif dalam pembelajaran karena menggunakan media komputer secara mandiri. Penggunaan komputer dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang disajikan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh penggunanya dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Disamping itu, komputer juga dapat diprogram untuk memberikan umpan balik, memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis. 5 Keuntungan komputer sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dengan hypermedia ini dirasakan oleh para siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata hasil angket siswa pada indikator penggunaan hypermedia dalam proses pembelajaran berada pada kategori baik sekali. Selain itu, hasil validasi ahli media pada segi interaktivitas berada pada kategori sangat baik. Dari beberapa kelebihan di atas, ada beberapa keterbasan yang dimiliki oleh hypermedia dalam proses pembelajaran. Jika dilihat berdasarkan nilai rata- rata untuk setiap jenjang kognitif, maka terlihat bahwa kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan kelas kontrol pada jenjang kognitif C 3 menerapkan dan C 4 menganalisis. Hal ini dapat terjadi karena pada saat penelitian berlangsung, kelas kontrol menggunakan metode ceramah, dimana untuk penjelasan soal hitungan yang cukup rumit, siswa dipandu oleh guru dalam memahami rumus dan penyelesaian soal. Sementara pada kelas ekperimen, siswa belajar secara mandiri dengan komputer dan mendapatkan solusi untuk penyelesaian soal-soal hitungan 4 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 143. 5 Ibid., h. 190. 59 secara tertulis di layar komputer. Instruksi pergantian materi yang diakses dengan cara mengklik tombol merupakan suatu pengalaman belajar yang baru bagi siswa. Hal ini mengakibatkan siswa lebih fokus pada media yang sedang digunakan, sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk bertanya pada guru mengenai materi yang kurang dipahami. Dalam hal ini, peneliti menemukan kelemahan peneliti dalam memberikan motivasi dan mengajak siswa untuk bertanya. Kurangnya motivasi yang seharusnya diberikan menjadikan siswa tidak fokus pada gurunya. Sebagian besar siswa lebih fokus pada media karena siswa memerlukan penyesuaian dalam memahami materi atau penyelesaian soal dalam program komputer. Penyesuaian siswa dalam memahami materi ini dapat dianalisis dari tiga hal yang berkaitan dengan efektifitas penggunaan media pembelajaran, yaitu isi pesan, cara menyampaikan pesan dan karakteristik penerima pesan. Hypermedia yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran dan sudah memuat materi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Materi yang disajikan dalam hypermedia juga dapat menarik minat siswa untuk belajar fisika. Hal ini didukung oleh hasil angket siswa pada indikator penyajian konsep materi berada pada kategori baik sekali. Selain itu, hasil validasi dua ahli materi pada indikator penyajian materi secara matematis dan sesuai dengan fakta juga berada pada kategori baik sekali. Namun, yang membuat kurang efektifnya hypermedia dalam penelitian ini adalah karakteristik penerima pesan atau gaya belajar masing-masing siswa. Pembelajaran dengan hypermedia melibatkan siswa secara visual, auditif dan kinestetik secara bersamaan. Gaya belajar visual visual learner lebih mengedepankan peran penting mata sebagai penglihatan. Gaya belajar auditif auditory learner lebih mengedepankan peran penting telinga sebagai pendengaran, dan gaya belajar kinestetik tactual learner lebih mengedepankan gerak dan sentuhan. Meskipun perpaduan dari ketiganya sangatlah baik, tetapi pada saat tertentu siswa akan menggunakan salah satu saja dari ketiga gaya belajar