56
Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Software Hypermedia
Indikator Angket Persentase
Keputusan
Penggunaan hypermedia dalam proses pembelajaran
82,12 Baik Sekali
Penyajian konsep materi 80,61
Baik Sekali Peyajian gambar dan animasi
82,88 Baik Sekali
Kesesuaian suaraaudio dan warna hypermedia 78,79
Baik Penjelasan rumus dalam hypermedia
78,94 Baik
Rata-rata 80,67
Baik Sekali
Perhitungan data angket secara rinci dapat dilihat pada lampiran 8. Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa penggunaan hypermedia dalam
proses pembelajaran fisika pada konsep momentum dan impuls secara keseluruhan memperoleh hasil baik sekali. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah
80,67, artinya respon siswa terhadap software hypermedia baik sekali.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest, diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 2,03 dan nilai t
tabel
sebesar 1,99. Artinya, nilai t
hitung
lebih besar dibandingkan nilai t
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan hypermedia pada konsep momentum dan impuls. Jika
dilihat berdasarkan nilai rata-rata posttest, maka kelas eksperimen yang menggunakan hypermedia nilai rata-ratanya lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol. Terdapat selisih sebesar 4,62 antara nilai rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Montu, dkk., yang berjudul “Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar dan
57
Kemampuan Awal”. Siswa yang menggunakan hypermedia menghasilkan nilai rata-rata mean lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan media riil.
1
Jika dilihat dari setiap jenjang pada ranah kognitif, hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen
mengalami peningkatan untuk setiap
jenjangnya. Terlihat bahwa kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol dalam meningkatkan jenjang kognitif C
1
mengingat dan C
2
memahami. Keunggulan tersebut dikarenakan pada hypermedia disajikan visualisasi gambar
dan animasi yang dapat memudahkan siswa untuk mengingat dan memahami konsep momentum dan impuls. Gambar dan animasi tersebut juga dapat
membangkitkan minat, motivasi serta rangsangan atau stimulus untuk belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Riyad dkk bahwa stimulus yang digunakan dalam
hypermedia berupa gambar dinamis animasi dan gambar statis, variasi warna, dan suara yang direkam ke dalam program, sehingga dapat membangkitkan
motivasi belajar.
2
Gambar dan animasi dalam hypermedia juga sangat membantu dalam memvisualisasikan materi yang sulit untuk dijelaskan dan digambarkan.
3
Hal ini dapat terlihat dari hasil angket siswa pada indikator penyajian gambar dan animasi
berada pada kategori baik sekali. Adapun hasil validasi dua ahli materi pada indikator yang menyebutkan kesesuaian gambar dan animasi dengan konsep
momentum dan impuls berada pada kategori sangat baik. Selain itu, hasil validasi ahli media pada indikator yang menyebutkan unsur visual teks, gambar, animasi
sesuai dengan kebutuhan materi dan mendukung materi ajar berada pada kategori baik.
Selain gambar dan animasi, unsur warna dan suara audio yang ditampilkan dalam hypermedia menjadikan pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan. Hal ini senada dengan pernyataan Rusman bahwa media yang
1
Erlin Montu, Widha Sunarno, dan Suparmi, Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan
Awal, Jurnal Inkuiri, 1, 2012, h. 12.
2
Riyad, Agus Setiawan, dan Andi Suhandi, Model Pembelajaran Hipermedia Induksi Magnetik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Guru Fisika,
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 1, 2007, h. 130.
3
Ibid., h. 131.