Materi Konsep Momentum dan Impuls 1 Konsep Momentum dan Impuls

26 pada materi pokok hukum newton dan gesekan. Siswa yang menggunakan hypermedia memberikan rerata prestasi belajar ranah kognitif yang lebih baik daripada media riil. 45 2. Dalam jurnal yang berjudul “Design of Adaptive Hypermedia Learning Systems: A Cognitive Style Approach”, Freddy Mampadi, dkk. telah mengembangkan sistem pembelajaran hypermedia adaptif yang disesuaikan dengan gaya kognitif siswa. Dalam penelitian ini dilihat pula respon siswa terhadap sistem pembelajaran hypermedia adaptif, termasuk kinerja belajar dan persepsinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, sistem pembelajaran hypermedia adaptif berpengaruh terhadap gaya kognitif siswa dan meningkatkan pembelajaran siswa. Hasil juga menunjukkan bahwa sistem pembelajaran hypermedia adaptif memiliki pengaruh yang lebih baik pada persepsi siswa daripada kinerja. 46 3. Hasil penelitian Robert Pritchard and Susan O’Hara yang berjudul “Vocabulary Development in the Science Classroom: Using Hypermedia Authoring to Support English Learners” menunjukkan bahwa hypermedia authoring memiliki dampak positif terhadap tingkat pemahaman siswa, konsep ilmu pengetahuan serta pada keterlibatan siswa dalam kegiatan pengembangan kosakata. Sistem hypermedia authoring menyajikan pengembangan kosakata sehingga siswa dapat menghubungkan kata-kata baru untuk pengetahuan awal mereka dan memilih kata-kata dan gambar mereka sendiri untuk mewakili konsep dasar. 47 4. Ahmad Abduh Haqi dalam skripsinya yang berjudul “Pengembangan Hypermedia Berbasis World Wide Web Bertemakan Curug Silawe Materi Pokok Usaha dan Energi Sebagai Media Pembelajaran untuk SMPMTs” menunjukkan bahwa kualitas hypermedia berbasis World Wide Web yang 45 Erlin Montu, Widha Sunarno, dan Suparmi, Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri, 1, 2012, h. 10-16. 46 Freddy Mampadi et al., Design of Adaptive Hypermedia Learning Systems: A Cognitive Style Approach, Computers Education, 56, 2011, pp. 1003-1011. 47 Robert Pritchard and Susan O’Hara, Vocabulary Development in the Science Classroom: Using Hypermedia Authoring to Support English Learners, The Tapestry Journal, 1, 2009, pp. 15-29. 27 bertemakan Curug Silawe materi pokok usaha dan energi berdasarkan penilaian dari ahli materi, ahli media, dan guru IPA SMPMTs memiliki kategori sangat baik SB. Persentase keidealan ahli materi adalah 77,00, persentase keidealan ahli media adalah 86,72, dan persentase keidealan guru IPA SMPMTs adalah 91,20. Respon siswa terhadap hypermedia berbasis World Wide Web pada uji terbatas diperoleh persentase 93,13, sedangkan pada uji luas diperoleh persentase 87,71. 48 5. Dalam penelitiannya yang berjudul “Model Pembelajaran Hipermedia Induksi Magnetik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Guru Fisika”, Riyad, Agus Setiawan, dan Andi Suhandi menyatakan bahwa model pembelajaran hypermedia pada materi induksi magnetik dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika. Secara klasikal peningkatan termasuk dalam kategori sedang. Penguasaan konsep tertinggi terjadi pada sub konsep hukum Faraday dan terendah pada sub konsep ggl induksi. Model pembelajaran hypermedia pada materi induksi magnetik dapat meningkatkan keterampilan generik sains guru. Peningkatan tertinggi pada indikator pemahaman hukum sebab akibat dan terendah pada indikator membangun konsep. 49

C. Kerangka Berpikir

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mengarahkan pada pemberian pengalaman secara langsung agar siswa dapat memahami konsep fisika. Namun, tidak semua fenomena dalam konsep fisika dapat dilihat atau divisualisasikan secara langsung di dalam kelas. Ada beberapa konsep fisika yang memerlukan manipulasi objek secara fisis, salah satunya adalah konsep momentum dan impuls. Pada konsep ini, fenomena-fenomena yang berhubungan dengan momentum dan impuls tidak memungkinkan untuk dibawa secara 48 Ahmad Abduh Haqi, “Pengembangan Hypermedia Berbasis World Wide Web Bertemakan Curug Silawe Materi Pokok Usaha dan Energi Sebagai Media Pembelajaran untuk SMPMTs”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013, h. 58, tidak dipublikasikan. 49 Riyad, Agus Setiawan, dan Andi Suhandi, Model Pembelajaran Hipermedia Induksi Magnetik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Guru Fisika, Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 1, 2007, h. 123-134. 28 langsung ke dalam kelas, contohnya peristiwa dua buah mobil yang saling bertabrakan, permainan bola biliar, penembakan peluru, prinsip kerja roket, dan lain-lain. Gerakan-gerakan fenomena momentum dan impuls tersebut pada dasarnya berlangsung sangat cepat, sehingga seringkali pengamatan siswa terhadap objek yang sedang dipelajari menjadi tidak seragam. Ketidakseragaman pengamatan ini akan mengakibatkan siswa mengalami miskonsepsi, yang berpengaruh pada pemahaman konsep-konsep selanjutnya. Jika miskonsepsi ini terus berlanjut, ketercapaian tujuan pembelajaran tentu tidak akan maksimal, sehingga hasil belajar fisika siswa menjadi rendah. Dalam era perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK saat ini, pemanfaatan komputer di sekolah-sekolah masih kurang optimal dan kurang variatif, padahal pengunaan komputer dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan motivasi dalam belajar. Ada berbagai jenis aplikasi teknologi pembelajaran berbantuan komputer yang sudah mulai digunakan dalam proses pembelajaran. Aplikasi tersebut terdiri dari tutorial, driil, simulasi, dan games yang merupakan penggabungan berbagai macam bentuk media atau gabungan dari tampilan berbagai unsur-unsur visual maupun audio. Namun, aplikasi-aplikasi tersebut memiliki kelemahan pada struktur navigasinya, dimana penggunanya tidak dapat dengan mudah kembali ke materi pokok, sehingga setelah penjelasan pada sub-pokok bahasan penggunanya harus melewati jalan yang panjang untuk kembali ke materi pokok. Oleh karena itu, diperlukan suatu media pembelajaran berbantuan komputer yang dapat memudahkan penggunanya mengakses bagian-bagian dari isi media tersebut sesuai dengan keinginannya. Salah satu bentuk media pembelajaran berbantuan komputer yang dapat digunakan adalah hypermedia. Hypermedia merupakan media pembelajaran berbantuan komputer dengan sistem temu kembali informasi yang memudahkan penggunanya untuk memperoleh atau menyediakan akses ke rekaman teks, grafis, video, dan audio yang berhubungan dengan topik tertentu dengan penyajian secara acak. Oleh karena itu, hypermedia memungkinkan penggunanya untuk membangun pengetahuan sendiri dengan cara mereka sendiri. Dengan adanya visualisasi