Hasil Penelitian yang Relevan
28
langsung ke dalam kelas, contohnya peristiwa dua buah mobil yang saling bertabrakan, permainan bola biliar, penembakan peluru, prinsip kerja roket, dan
lain-lain. Gerakan-gerakan fenomena momentum dan impuls tersebut pada dasarnya berlangsung sangat cepat, sehingga seringkali pengamatan siswa
terhadap objek yang sedang dipelajari menjadi tidak seragam. Ketidakseragaman pengamatan ini akan mengakibatkan siswa mengalami miskonsepsi, yang
berpengaruh pada pemahaman konsep-konsep selanjutnya. Jika miskonsepsi ini terus berlanjut, ketercapaian tujuan pembelajaran tentu tidak akan maksimal,
sehingga hasil belajar fisika siswa menjadi rendah. Dalam era perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK saat
ini, pemanfaatan komputer di sekolah-sekolah masih kurang optimal dan kurang variatif, padahal pengunaan komputer dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan motivasi dalam belajar. Ada berbagai jenis aplikasi teknologi pembelajaran berbantuan komputer yang sudah mulai digunakan dalam
proses pembelajaran. Aplikasi tersebut terdiri dari tutorial, driil, simulasi, dan games yang merupakan penggabungan berbagai macam bentuk media atau
gabungan dari tampilan berbagai unsur-unsur visual maupun audio. Namun, aplikasi-aplikasi tersebut memiliki kelemahan pada struktur navigasinya, dimana
penggunanya tidak dapat dengan mudah kembali ke materi pokok, sehingga setelah penjelasan pada sub-pokok bahasan penggunanya harus melewati jalan
yang panjang untuk kembali ke materi pokok. Oleh karena itu, diperlukan suatu media pembelajaran berbantuan komputer yang dapat memudahkan penggunanya
mengakses bagian-bagian dari isi media tersebut sesuai dengan keinginannya. Salah satu bentuk media pembelajaran berbantuan komputer yang dapat
digunakan adalah hypermedia. Hypermedia merupakan media pembelajaran berbantuan komputer dengan
sistem temu kembali informasi yang memudahkan penggunanya untuk memperoleh atau menyediakan akses ke rekaman teks, grafis, video, dan audio
yang berhubungan dengan topik tertentu dengan penyajian secara acak. Oleh karena itu,
hypermedia memungkinkan penggunanya untuk membangun
pengetahuan sendiri dengan cara mereka sendiri. Dengan adanya visualisasi
29
berupa gambar, animasi, dan video, hypermedia menjadikan pembelajaran lebih faktual dalam pembelajaran fisika, khususnya pada konsep momentum dan
impuls. Hypermedia dapat menampilkan gerakan perlambatan, sehingga peristiwa tumbukan dua benda yang berlangsung sangat cepat dapat terlihat dengan jelas
pada saat sebelum dan setelah tumbukan. Hal ini tentunya dapat meminimalisir terjadinya miskonsepsi yang dialami oleh siswa, sehingga akan memungkinkan
lebih banyak siswa yang memahami konsep momentum dan impuls. Pemahaman siswa akan konsep tersebut dapat membantu dalam pemahaman konsep-konsep
selanjutnya, sehingga diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika dapat meningkat. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.7
berikut:
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika masih rendah
Gerakan-gerakan fenomena momentum dan impuls berlangsung sangat cepat
Media Pembelajaran Berbantuan Komputer
Hypermedia
Pembelajaran lebih menarik dan memvisualisasikan konsep momentum dan impuls
Hasil belajar fisika siswa meningkat Pemanfaatan komputer di sekolah-sekolah masih kurang
optimal Aplikasi teknologi pembelajaran berbantuan komputer
yang sudah digunakan memiliki banyak kelemahan.
30