Modal yang Diberikan Pemerintah Penerimaan dan Pengeluaran Perusahaan

84 - Memberikan diskon kepada penyewa dan calon penyewa Pemberian diskon mulai dari 15-20, hal ini dilakukan untuk menarik minat penyewa dan calon penyewa untuk menyewa kios. Dalam hal pemberian diskon informan dalam hal ini Bapak Eliyadi Halawa, SH mengatakan bahwa proses pengajuan inovasi dalam pemberian diskon ini melalui berbagai proses yaitu Pertama-tama ide disampaikan dalam rapat direksi, kemudian direksi memutuskan. Hasil keputusan itu kemudian disampaikan kepada bupati, lalu bupati membalasnya melalui surat keputusan. Dengan dikeluarkannya surat keputusan oleh bupati, maka pelaksanaan diskon itupun dilakukan. Proses pemberian diskon masih belangsung, hal ini dikarenakan masih belum banyak minat dari masyarakat untuk menyewa. Selain itu, dampak dari menurunnya harga karet juga berdampak pada sedikitnya pengunjung.

2. Aspek Keuangan

Keuangan menurut pendapat penulis merupakan penggorganisasian keuangan perusahaan guna pelaksanaan kegiatan atau operasi perusahaan. Namun penulis mendapat kesulitan dalam hal data keuangan perusahaan karena perusahaan mengganggap hal ini adalah rahasia perusahaan yang tidak boleh dipublikasikan. Akan tetapi perusahaan hanya mau memberikan gambaran dalam bentuk persentase saja. Dalam aspek keuangan indikatornya berupa modal yang diberikan pemerintah serta penerimaan dan pengeluaran perusahaan.

a. Modal yang Diberikan Pemerintah

Universitas Sumatera Utara 85 Modal awal yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 2 tahun 2010 pasal 8. Penjabarannya dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini: Tabel 4.8 Modal Awal PD. Pasar Ya’ahowu Kabupaten Nias Modal Jumlah Rp Modal dasar 1.500.000.000 Nilai Tanah 4.143.886.000 Total Modal Awal 5.643.886.000 Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2014 Modal awal PD. Pasar Ya’ahowu ditetapkan sebesar Rp 5.643.886.000 lima milyar enam ratus empat puluh tiga juta delapan ratus delapan puluh enam ribu rupiah yang terdiri dari modal dasar yang disetor sebesar Rp. 1.500.000.000,- satu milyar lima ratus juta rupiah dan nilai tanah sebesar Rp. 4.143.886.000,- empat milyar seratus empat puluh tiga juta delapan ratus delapan puluh enam ribu rupiah. Modal dasar adalah yang disetor dan dipisahkan dari kekayaan daerah sebesar Rp 1.500.000.000 satu milyar lima ratus juta rupiah yang merupakan modal PD. Pasar pada saat pendirian ditambah penyertaan modal Pemerintah Daerah dan modal yang berasal dari nilai kekayaan bangunan dan tanah Pasar Ya’ahowu. Penyertaan modal, dianggarkan dan dilaksanakan dalam APBD sebesar Rp. 1.500.000.000,- satu milyar lima ratus juta rupiah. Dalam rangka memenuhi Universitas Sumatera Utara 86 modal dasar yang telah ditetapkan, dapat disediakan dari PD. Pasar Ya’ahowu dan penyertaan modal Pemerintah Daerah berupa aset.

b. Penerimaan dan Pengeluaran Perusahaan

Menurut hasil wawancara dari informan yang dalam hal ini bagian divisi keuangan, sumber pendapatan perusahaan terdiri atas: a. Penyertaan Modal oleh pemerintah Penyertaan modal, dianggarkan dan dilaksanakan dalam APBD sebesar Rp. 1.500.000.000,- satu milyar lima ratus juta rupiah. Penyertaan modal digunakan untuk biaya modal seperti rehabilitasi berat. Hingga sekarang sisa penyertaan modal yang ada adalah sebesar 4 dari modal awal. b. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha merupakan pendapatan yang didapatkan dari hasil usaha perusahaan daerah pasar Ya’ahowu. Pendapatan Usaha digunakan untuk biaya operasional PD. Pasar Ya’ahowu. Jadi untung atau rugi ditentukan oleh pendapatan operasional dikurangi pengeluaran operasional. Pendapatan operasional inilah yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Bentuk pendapatan usaha berupa: - Pendapatan sewa, yaitu sewa kios, sewa lokasi foodcourt, los dalam, los luar dan counter Universitas Sumatera Utara 87 - Pendapatan giro, berupa pendapatan yang didapatkan dari hasil giro dari Bank - Pendapatan denda - Pendapatan ijin - Pendapatan promosi - Dan pendapatan jasa pengelolaan Selanjutnya dari hasil wawancara dengan informan tentang persentase pendapatan PD. Pasar Ya’ahowu hingga sekarang, dikatakan bahwa untuk tahun 2010 dan 2011 PD. Pasar Ya’ahowu masih mengalami kerugian sehingga pendapatan masih belum diketahui. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan pendapatan yakni sekitar 71,19 dari target yang telah dianggarkan. Sedangkan pada tahun 2013 persentase pencapaian pendapatan PD. Pasar Ya’ahowu yaitu berkisar 95,53 dari yang dianggarkan. Jadi bisa dikatakan pada tahun 2012 dan 2013 PD. Pasar Ya’ahowu mengalami keuntungan. Hal ini juga dijelaskan oleh Plt. Direktur utama yang mengatakan bahwa Sejak resmi beroperasi yaitu tahun 2010 hingga 2011, PD. Pasar Ya’ahowu masih merugi. Tahun 2012, sudah mulai untung meski belum terlalu besar yaitu hanya menyumbang sekitar 65 juta rupiah kepada pemerintah Kabupaten Nias. Karenanya pada tahun 2012 untung yang didapat sekitar 213 juta, namun setelah diaudit oleh badan pengawas hanya memiliki untung sekitar 165 juta rupiah. Pada tahun 2013 untung yang didapat sekitar 600 juta, namun sekarang masih dalam tahapan audit oleh inspektorat. Jika telah diaudit, maka 50 dari keuntungan tersebut akan diberikan atau disetor kepemerintah dalam bentuk defiden. Universitas Sumatera Utara 88 Sedangkan untuk pembiayaannya infoman mengatakan bahwa untuk tahun anggaran 2010 dan 2011 data tentang hal ini tidak diketahuinya, namun untuk tahun 2012 persentase pembiayaannya berkisar 40,26 dari yang dianggarkan. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2012 anggaran renovasi rehabilitasi berat mendominasi anggaran pembiayaan belum terealisasi semua, yang terealisasi sekitar 5 dari yang direncanakan. Rehabiliasi berat itu berupa pembangunan fisik seperti renovasi atap gedung, pembuatan pagar, perluasan areal parker dan sebagainya. Sedangkan pada tahun 2013, pembiayaannya mencapai 87,69 dari yang dianggarkan. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut banyak realiasi rehabilitasi berat yakni hampir 94 teralisasi. Selain itu, program tahun lalu yang masih belum terealisasi juga dilanjutkan pengerjaannya pada tahun anggaran 2013.

3. Sumber Daya Manusia a. Struktur Organisasi