Aspek Sumber Daya Manusia a. Struktur Organisasi

110 sebanyak 50 untuk anggaran pendapatan Pemerintah Daerah. Artinya 50 dari total pendapatan wajib diberikan kepada daerah sebagai deviden.

5.1.3 Aspek Sumber Daya Manusia a. Struktur Organisasi

Semua organisasi baik organisasi lembaga publik maupun organisasi perusahaan bisnis, memiliki ciri-ciri organisasi yang sama yaitu suatu bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan tertentu terdiri atas unsur-unsur individu, kelompok dan struktur organisasi, yang berbeda hanya pada tujuan organisasi yang ingin dicapai. Dari unsur manusianya baik pimpinan, staf pegawai maupun aparatur semuanya diperlukan persyaratan adanya kemampuan kerja abilities, capabilities, skills untuk kinerja performance bidang-bidang tugas yang dipercayakan. Keterbelakangan suatu organisasi pada umumnya dilatarbelakangi oleh minimnya kemampuan sumber daya manusia yang terlibat didalamnya, baik aspek manajerial maupun pada aspek operasional. Tuntutan upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia sangat mutlak untuk menciptakan organisasi yang lebih baik dan mengelolanya dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi sebagai wahana untuk mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, keadaan sumber daya manusia pada perusahaan daerah pasar Ya’ahowu bisa dikatakan masih belum optimal secara kuantitas dan kualitas. Hal ini disebabkan karena perusahaan masih belum mampu mendatangkan orang-orang yang berkualitas untuk mengelola Universitas Sumatera Utara 111 perusahaan. Karena biasanya untuk mendapatkan orang-orang yang berkualitas diperlukan dana yang besar, sedangkan perusahaan ini masih memiliki masalah keuangan terutama dalam pemberian gaji stafnya. Selain itu kebijakan yang mengatur tentang perusahaan daerah pasar Ya’ahowu masih cenderung boros dalam struktur organisasinya. Misalnya saja jumlah direksinya yang terlalu banyak. Saat ini jumlah direksinya ada 3, kedepannya diharapkan agar ada revisi pada peraturan daerah nomor 2 tahun 2010 agar dapat mengurangi jumlah direksi menjadi 2 direksi. Jumlah direksi yang terlalu banyak dianggap sebagai pemborosan. Selain kurangnya kualitatas dan kuantitas yang memadai dalam perusahaan, kurangnya koordinasi dan pembukuan administrasi masih tampak nyata. Hal ini didapati peneliti saat mewawancarai salah satu informan dimana informan kurang mengetahui mengenai data sebelum dia bekerja dalam perusahaan. Padahal sudah seharusnya data penting perusahaan telah diarsipkan dengan baik oleh setiap staf yang bekerja didalamnya. Sehingga jika nantinya ada pergantian staf, atau adanya staf baru maka staf baru tidak mengalami kesulitan dalam pencarian data.

b. Latar Belakang Pendidikan