Pada fase ini rintangan-rintangan yang dapat merusak hubungan mereka akan membuat hubungan mereka semakin kuat. Pertama, individu akan
memperlihatkan dan mengambil resiko secara bersama-sama dengan pasangannya. Kedua, individu merasakan kenyamanan dan juga empati
dari pasangannya sehingga merasa yakin akan situasi-situasi yang tidak jelas yang dapat merusak hubungan mereka. Ketiga, individu dan
pasangannya telah dikenal oleh masyarakat, termasuk keluarga dan teman- teman mereka. Duvall 1985 menambahkan bahwa pada tahap ini juga
merupakan tahap dimana lingkungan mengetahui bahwa pada pasangan tersebut terdapat rencana untuk melanjutkan hubungan kepada pernikahan.
Kebiasaan yang terjadi pada tahap ini adalah memberikan cincin atau barang lainnya sebagai simbol keseriusan hubungan yang dijalin.
4. Pacaran pada gay
Mengingat keberadaan kaum gay yang lebih sedikit dibandingkan dengan kaum straight, menemukan pasangan bagi gay dapat menjadi hal yang sulit. Gay
dewasa dapat bertemu dengan gay lainnya di klub gay ataupun tempat-tempat yang dikhususkan untuk pasangan sesama jenis, kelompok diskusi gay, organisasi
gay dan juga melalui internet Caroll, 2005 Jika dibandingkan dengan pasangan heteroseksual, pasangan gay memiliki jumlah yang terbatas dalam pemilihan
pasangan, oleh sebab itu, gay bekerja lebih keras untuk menjaga hubungan mereka terutama pada saat krisis. Tidak seperti pasangan heteroseksual, yang
berpikir bahwa masih banyak orang lain di luar sana, pasangan gay bekerja lebih
Universitas Sumatera Utara
keras untuk mempertahankan hubungan mereka agar tetap bersama Kurdek, dalam Caroll 2005
Pada umumnya,
gay secara seksual lebih aktif dan cenderung memiliki lebih banyak pasangan seksual dibandingkan dengan lesbian dan pasangan
heteroseksual lainya Saghir dan Robins, dalam Master 1992 Walaupun beberapa gay terlibat dalam hubungan intim singkat dengan orang lainorang asing,
beberapa gay memilih untuk membangun hubungan jangka panjang yang penuh kasih sayang. Weinberg dalam Master, 1992 menyatakan bahwa hubungan
homoseksual jangka panjang kurang stabil, hal ini dikarenakan bahwa hubungan tersebut tidak didukung secara sosial oleh masyarakat ataupun secara hukum
negara. Tetapi bagaimanapun, beberapa pengamat memperhatikan bahwa epidemi AIDS telah mendorong para gay untuk membangun hubungan yang sifatnya
Menurut Silverstein, adanya pacaran pada gay akan membantu seorang gay dalam pencarian identitas diri, dan membuat gay merasa lebih lengkap
sebagai gay dalam Savin-Williams Cohen, 1996. Gay yang memiliki pacar akan memiliki harga diri yang lebih tinggi, penerimaan diri yang lebih tinggi, dan
akan lebih terbuka kepada lingkungan mengenai identitas diri sebagai seorang gay Savin- Williams Cohen, 1996. Kegiatan yang dilakukan sepasang gay yang
berpacaran tidak jauh berbeda dengan pacaran yang dilakukan oleh pasangan straight. Pasangan gay melakukan aktifitas dalam pacaran secara bersama,
contohnya, menonton atau berkencan. Perbedaan pacaran pada gay dengan pasangan straight hanya pada penerimaan lingkungan terhadap pasangan tersebut
Caroll, 2005. Pasangan straight tidak akan menghadapi masalah yang sama
Universitas Sumatera Utara
dengan pasangan gay saat memberitahu lingkungan mengenai hubungan yang mereka lakukan. Hal ini berhubungan dengan penolakan, stigma dan stereotip
masyakarat terhadap hubungan sesama jenis.
E. Kecemburuan dalam berpacaran pada gay dewasa dini