c. Tahap ketiga emotional reaction
Tahap ketiga ini melibatkan reaksi emosional. Seseorang yang sedang mengalami kecemburuan biasanya tidak menyadari bahwa yang mereka pikirkan
adalah hal yang tidak rasional. Jenis-jenis emosi yang dirasakan saat seseorang sedang mengalami kecemburuan antara lain adalah marah terhadap paangan
dan,atau orang ketiga, cemas akan kehilangan hubungan percintannya, depresi dan sedih akan kehilangan yang dialami.
Brehm 1992 menyatakan bahwa tahap ketiga emotional reaction sama halnya dengan komponen kecemburuan yang diungkapkan oleh White.
Komponen emosi merupakan salah satu komponen yang membentuk kecemburuan seseorang Whire, dalam Brehm 1992. White dalam Pines 1998
kemudian menambahkan komponen emosi yang berhubungan dengan kecemburuan meliputi kesedihan, sakit hati, agresi, putus asa, marah-marah, takut,
iri hati, dan peraasan terhina.
d. Tahap keempat coping response
Menurut Bryson dalam Brehm,1992, perilaku coping terhadap kecemburuan dapat dibagi ke dalam dua orientasi tujuan yaitu mempertahankan
hubungan relationship maintaining dan mempertahankan self-esteem self- esteem maintaining. Dari dua orientasi tujuan besar tersebut, terbagi lagi ke
dalam empat kategori perilaku yang dapat diambil seorang individu untuk
mengatasi kecemburuannya Bryson dalam Salovey, 1991. Pertama, apabila
seseorang memiliki keinginan untuk mempertahankan hubungannya dan juga mempertahankan self-esteem dirinya, maka perilaku yang mungkin terjadi adalah
Universitas Sumatera Utara
membicarakan masalah tersebut dan sama–sama mencari jalan keluar dari
masalah yang dihadapi. Kedua, apabila seseorang memiliki keinginan untuk lebih
mempertahankan self-esteem nya daripada mempertahankan hubungan yang ada, maka perilaku yang mungkin terjadi adalah mengancam untuk mengakhiri
hubungan atau sama sekali memang mengakhiri hubungan yang telah dijalin, dan
menyerang pasangan secara fisik atau verbal. Ketiga, apabila seseorang lebih
memprioritaskan hubungan yang ada, namun bersedia untuk mengorbankan self- esteem nya, maka perilaku yang mungkin terjadi adalah memohon kepada
pasangan untuk tetap bersama dirinya hadirnya sikap dependence, menujukkan tingkah laku seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi, serta membuat
pasangannya berfikir bahwa ia tidak lagi perduli terhadap dirinya impression management.
Keempat, apabila seseorang tidak terdorong untuk
mempertahankan hubungan yang ada dan juga tidak termotivasi untuk mempertahankan self-esteem nya, maka perilaku yang mungkin terjadi adalah
menyalahkan diri sendiri, menyakiti diri sendiri dan hanya berharap semoga pasangnnya berhenti menyakiti dirinya.
Tabel 1. Perilaku Coping Terhadap Kecemburuan Analisis dual-motivation oleh Bryson, 1977
MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN RELATIONSHIP MAINTAINING
Yes No
MEMPERTAHANKAN SELF-ESTEEM
SELF-ESTEEM MAINTAINING
Yes Negotiating a mutually
acceptable solution Verbalphysical attacks
against the partner Terimination relationship
No Clinging to the
relationship Self-destructive behaviors
Intropunitiveness
Universitas Sumatera Utara
Model coping response yang dikemukakan oleh Bryson di atas, belum
dapat melihat arah dari perilaku yang diambil, bersifat konstruktif atau destruktif. Maka, Rusbult dalam Salovey, 1991 kemudian mengembangkan model coping
response terhadap kecemburuan dari model Rusbult di atas dengan menyertakan dua dimensi yaitu constructive-destructive dan active-passive. Kedua dimensi ini
digabungkan untuk menjelaskan empat kelas respon yang berbeda yaitu exit, voice, loyalty, dan neglect EVLN. Dimensi constructive-destructive lebih
menekankan kepada bagaimana hubungan itu dipertahankan atau dipelihara, apakan melalui cara yang constructive membangun atau destructive merusak,
sedangkan dimensi active-passive lebih merujuk kepada sifat respon yang dimunculkan.
Active
Constructive
EXIT VOICE
LOYALTY NEGLECT
Passive Destructive
Figure 1: Dimensi dan Respon Kecemburuan Pada Model EVLN Rusbult
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah penjelasan dari keempat kelas respon :
1 Voice activeconstructive : mengekspresikan ketidakpuasan
dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi pada model Bryson, mempertahankan hubungan dan mempertahankan self-esteem
2 Exit activedestructive : mengakhiri atau mengancam akan
mengakhiri hubungan pada model Bryson, mempertahankan self- esteem namun tidak mempertahankan hubungan
3 Loyalty passiveconstructive : menunggu dan berharap bahwa
kondisi akan kembali baik dengan sendirinya pada model Bryson, lebih memprioritaskan mempertahankan hubungan daripada
mempertahankan self-esteem
4 Neglect passivedestructive : mengabaikan dan tidak akan
berusaha untuk memperbaiki hubungan lagi pada model Bryson, sama-sama tidak berorientasi untuk mepertahankan hubungan atau
self-esteem Tahap keempat the coping response yang dikemukakan oleh Bryson dan
Rusbult di atas merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang ketika mengalami kecemburuan. White dalam Brehm,1992 menambahkan bahwa
komponen perilaku juga merupakan salah satu komponen yang membentuk kecemburuan dalam diri seseorang. Komponen perilaku merupakan bagian dari
komponen eksternal kecemburuan, yang lebih mudah untuk dilihat dan diekspresikan dalam beberapa bentuk perilaku. White dalam Priefer, 2007
menambahkan bahwa komponen ini mencakup dua bentuk perilaku yaitu
Universitas Sumatera Utara
detective dan protective. Tindakan detective mencakup bertanya, dan mencari tahu dengan siapa pasangannya lebih dekat. Sedangkan tindakan protective
mencakup segala macam bentuk tindakan yang dilakukan untuk memastikan agar keintiman antara pasangan dan saingannya tidak terjadi. Adapun bentuk dari
perilaku ini seperti menghina atau menjelek-jelekkan saingannya, atau ikut bergabung ketika pasangan dan saingannya terlibat dalam percakapan. Pines
1998 menambahkan tindakan-tindakan seperti : berbicara secara terbuka mengenai masalah yang dihadapi, berteriak, menangis, mengabaikan masalah,
menggunakan candaanhumor, membalas dendam, meninggalkan pasangan atau menujukkan kekerasan juga merupakan bentuk dari komponen perilaku
e. Tahap kelima the outcome