dengan pasangan gay saat memberitahu lingkungan mengenai hubungan yang mereka lakukan. Hal ini berhubungan dengan penolakan, stigma dan stereotip
masyakarat terhadap hubungan sesama jenis.
E. Kecemburuan dalam berpacaran pada gay dewasa dini
Penelitian menemukan bahwa seorang gay juga akan melakukan pacaran dalam perkembangan kehidupannya Savin-Williams Cohen, 1996. Pacaran
adalah saat dimanan suatu hubungan romantis dibangun dan dialami. Kecemburuan merupakan salah satu emosi yang paling sering muncul dianatara
dua orang yang memang sudah terlibat dalam hubungan romantis Hansen dalam Heindrick, 1992 Salovey 1991 menyatakan bahwa kecemburuan merupakan
suatu pengalaman emosi ketika seseorang merasa terancam hilangnya suatu
hubungan yang penting atau bermakna dengan orang lain pasangannya. Sama
hal nya dengan berpacaran, perasaan cemburu tidak hanya dialami oleh kaum straight saja, tetapi kaum gay juga dapat mengalami hal yang sama Buss, 2001
Jumlah gay yang sangat sedikit diabndingkan dengan kaum straight,
membuat para gay harus bekerja keras dalam mempertahankan hubungan mereka Kurdek, dalam Caroll,2005. Gay juga lebih susah untuk mengembangkan
hubungan seksualitas mereka, karena adanya stigma mengenai gay dan tidak mudah bagi gay untuk menentukan pria mana yang memiliki potensi menjadi
pasangan mereka Caroll, 2005. Sehingga kecemburuan yang dirasakan oleh gay lebih besar daripada pasangan straight Pines-Ayala Malakh, 1998
Jika ditinjau dari stimulus terjadinya kecemburuan, Buss 2001 menyatakan bahwa gay memiliki tingkat kecemburuan seksual yang lebih rendah
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan kecemburuan emosional. Kecemburuan emosional memaksudkan bahwa kecemburuan yang timbul dikarenakan adanya
ketidaksetiaan emosional yang dilakukan pasangan. Ketidaksetiaan emosional adalah ketidaksetiaan yang dilakukan pasangan terhadap pihak ketiga tanpa
melibatkan hubungan fisik, melainkan lebih menekankan kepada keakraban suatu hubungan. Gay menyakini bahwa pasangannya pria nya dapat saja melakukan
hubungan seksual dengan siapapun tanpa harus jatuh cinta, tetapi ketika pria tersebut jatuh cinta kepada laki-laki lainnya, maka pria tersebut sudah pasti akan
melakukan hubugan seksual Dijkstra, 2001 Kecemburuan emosional dirasakan lebih mengancam pada kebanyakan pasangan gay, tetapi hal ini tidak berlaku
untuk semua pasangan gay yang ada Buss, 2001
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian pendahuluan, telah dijelaskan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intimacy pada gay dewasa dini yang
pacaran. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan yang akan dipakai, metode pengambilan data, lokasi penelitian, subjek penelitian penelitian, alat
bantu pengumpulan data, prosedur penelitian dan metode analisis data.
A. Pendekatan Kualitatif
Banyaknya perilaku manusia yang sulit dikuantifikasikan, yang penghayatannya terhadap berbagai pengalaman pribadi, menyebabkan mustahil
diukur dan dibakukan, apalagi dituangkan dalam satuan numerik. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk
mengetahui kecemburuan pada gay dewasa dini yang pacaran. Karena kecemburuan adalah reaksi emosi yang didasarkan kepada evaluasi terhadap
situasi, serta disebabkan faktor internal, maka kecemburuan yang dialami antara seorang gay akan berbeda dengan gay yang lainnya. Sehingga dengan penelitian
kualitatif, manusia dapat dilihat dengan kesubyektifitasannya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Poerwandari 2007 bahwa dalam penelitian
kualitatif, manusia dipandang dalam segala kompleksitasnya sebagai mahluk subyektif.
Kelebihan pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala bagaimana subjek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai
49
Universitas Sumatera Utara