Tahap awal primary appraisal Tahap kedua secondary appraisal

fisik, melainkan lebih menekankan kepada keakraban suatu hubungan, seperti rindu atau ingin selalu berbicara dengan pihak ketiga tersebut. 3. Tahap- Tahap Kecemburuan Kecemburuan yang dialami oleh seseorang melalui suatu proses dengan melalui tahapan-tahapan. Menurut White dalam Brehm, 1992 proses kecemburuan melewati lima tahap dibwah ini :

a. Tahap awal primary appraisal

Saat seseorang merasakan adanya ancaman pada hubungan percintannya, maka dimulailah tahap ini. Tahap ini pula lah yang menunjukkan ambang kecemburuan seseorang. Setiap orang memiliki ambang kecemburuan yang berbeda-beda. Ambang kecemburuan merupakan suatu titik ketika seseorang merasa cemburu. Satu ambang kecemburuan terdiri dari beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kualitas dari hubungan itu sendiri mis : apakah seseorang merasa insecure atau dependence di dalam hubungan yang ia jalin, jenis dari hubungan yang dijalin kecemburuan akan lebih sering hadir di dalam hubungan pacaran daripada hubungan pertemanan dan juga severity of threat mis : karakteristik fisik yang disukai oleh pasangan terhadap pada diri rival. Dalam tahap awal ini, pandangan seseorang tentang hubungan percintaan dan ancaman yang ada saling mempengaruhi. Orang yang memandang hubungannya secure, membutuhkan ancaman yang sangat kuat untuk dapat membuatnya cemburu. Namun, bagi individu yang merasa insecure pada suatu hubungan, kecemburuan bisa saja muncul meskipun ancamannya sangat lemah. Universitas Sumatera Utara

b. Tahap kedua secondary appraisal

Pada tahap kedua ini, individu berusaha untuk memahami situasi dengan lebih baik dan berpikir mengenai cara mengatasi rasa cemburunya. Namun, seringkali pada tahap ini melibatkan pula pikiran catatstrophic, yaitu pengambilan kesimpulan secara ekstrem dan berdasarkan kemungkinan yang terburuk. Contohnya adalah seseorang yang sedang cemburu karena pasangannya tidak membalas SMS, dalam tahap ini megambil kesimpulan bahwa pasangannya sedang bermesraan dengan orang lain, padahal pasangannya tersebut sedang ada kegiatan yang tidak dapat diganngu. Brehm 1992 menyatakan bahwa dalam tahap pertama primary appraisal dan tahap kedua secondary appraisal, melibatkan faktor kognitif ketika seseorang mengalami kecemburuan. White dalam Brehm 1992 Pines 1998 menambahkan bahwa faktor kognitif merupakan salah satu komponen yang membentuk kecemburuan. Komponen kognitif dalam kecemburuan meliputi pemikiran seperti self-blame menyalahkan diri sendiri mis: ”Bagaimana mungkin aku bisa sebuta ini, aku merasa aku begitu bodoh?”, membandingkan diri dengan saingan mis: ”Saya merasa saya tidak menarik, sexy, intelek, dan sukses, berfokus kepada satu pandangan publik mis: ” Setiap orang mengetahui dan tertawa kepadaku”, mengasihani diri sendiriself-pity mis : ”Aku merasa sendirian di dunia ini, tidak satupun yang mencintaiku”, rasa tidak percaya mis : ”Bagaimana mungkin kamu membohongi aku seperti ini?”, posesif, pemikiran akan disingkirkan, pemikiran mengenai balas dendam, dan pemikiran untuk mengalah. Universitas Sumatera Utara

c. Tahap ketiga emotional reaction