karakteristik yang hampir sama. Nasution dalam Satori, 2009 menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, transferabilitas tergantung kepada si pemakai
yakni, sampai manakah hasil penelitian itu dapat digunakan dalam konteks dan situasi tertentu. Karena itu. Transferabilitas hasil penelitianj ini diserahkan kepada
pemakainya. Suatu penelitian yang nilai transferabilitasnya tinggi senantiasa dicari orang lain untuk dirujuk, dicontoh, dipelajari lebih lanjut, untuk diterapkan
di tempat lain. Oleh karena itu, peneliti perlu membuat laporan yang baik agar terbaca dan memberikan informasi yang lengkap, jelas, sistematis dan dapat
dipercaya. Bila pembaca mendapat gambaran yang jelas dari suatu hasil penelitian, maka hasil penelitian tersebut memenuhi standar transferabilitas.
3. Kebergantungan Dependability
Kebergantungan merupakan istilah pengganti reliabilitas penelitian nonkualitatif. Pada penelitian nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan dengan jalan
mengadakan replikasi studi. Persoalan yang utama dalam mengadakan replikasi penelitian adalah kesulitan mencapai kondisi yang benar-benar sama dan
munculnya ketidakpercayaan terhadap alat ukur yang digunakan. Penelitian kualitatif mempertimbangan kesulitan tersebut, sehingga memunculkan konsep
kebergantungan yang lebih luas dari reliabilitas. Oleh karena itu ujui dependabilitas adalah uji terhadap data dengan informan sebagai sumbernya dan
teknik yang diambilnya apakah menujukkan rasionalitas yang tinggi atau tidak.
4. Kepastian Confirmability
Konsep kepastian muncul dari konsep objektivitas dari penelitian nonkualitatif. Nonkualitatif menggunakan objektivitas dari segi kesepakatan
Universitas Sumatera Utara
antarsubjek. Kepastian objektivitas tersebut bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Pengalaman
seseorang bersifat subjektif, jika disepakati oleh beberapa orang, pengalaman tersebut kemudian akan disebut sebagai objektivitas. Objektif artinya dapat
dipercaya, faktual, dapat dipastikan, berbeda dengan subjektivitas yang belum dapat dipercaya. Pengertian tersebut menjadi dasar pengalihan pengertian
objektifitas-subjektifitas menjadi kepastian. Secara keseluruhan adapun upaya peneliti nantinya dalam menjaga
keabsahan data dalam penelitian ini, antara lain dengan: a.
Memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik penelitian, dalam hal ini adalah gay dewasa dini yang sedang berpacaran.
b. Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori-teori yang berkaitan
dengan kecemburuan. c.
Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang akurat.
d. Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam pengumpulan data di
lapangan. Hal ini memungkinkan peneliti mendapat informasi yang lebih banyak tentang subjek penelitian.
e. Melibatkan teman sejawat, dosen pembimbing dan dosen yang ahli dalam
bidang kualitatif untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik mulai awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal
ini dilakukan mengingat keterbatasan kemampuan peneliti pada kompleksitas fenomena yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
f. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data dengan melihat
hasil wawancara yang dilakukan pertama kali dengan hasil wawancara yang dilakukan setelahnya
E. Responden Penelitian 1. Karakteristik Responden Penelitian