Jumlah Subjek Penelitian Prosedur Pengambilan Responden Penelitian

Papalia, 2004. Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti hanya mengungkap kecemburuan pada gay dewasa dini yang sedang berpacaran saja dikarenakan kecemburuan akan lebih sering muncul ketika seseorang terlibat dalam hubungan romantis.

2. Jumlah Subjek Penelitian

Prosedur penentuan subjek penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Sarankatos dalam Poerwandari, 2001 memiliki karakteristik berikut ini: 1 tidak ditentukan secara kaku sejak awal tetapi dapat berubah, baik dalam hal jumlah maupun karakteristik subjek, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian; 2 tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah maupun peristiwa random melainkan pada kecocokan konteks; 3 subjek tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Banister dkk. dalam Poerwandari, 2001 menyatakan bahwa dengan fokusnya pada kedalaman proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit. Suatu kasus tunggal pun dapat dipakai, bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti untuk memperoleh kasus lebih banyak, dan bila dari kasus tunggal tersebut memang diperlukan informasi yang sangat mendalam. Strauss dalam Irmawati,2002 mengatakan bahwa tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah minimal subjek yang harus dipenuhi. Apabila data yang dikumpulkan telah cukup mendalam, maka dapat diambil subjek penelitian dalam jumlah kecil. Pendekatan maksimal dapat dilakukan dengan subjek yang tidak terlalu besar, dan jumlah subjek tidak diambil satu orang saja dengan alasan agar Universitas Sumatera Utara dapat dibandingkan antara subjek yang satu dengan subjek yang lain dan dapat melihat perbedaan individual. Sesuai dengan pernyataan tersebut, jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang.

3. Prosedur Pengambilan Responden Penelitian

Pada penelitian ini prosedur pengambilan subjek penelitian dilakukan berdasarkan teori atau berdasarkan konstrak operasional theory-based operational construct sampling. Patton dalam Poerwandari, 2001 menjelaskan, penggunaan prosedur ini berdasarkan teori atau konstrak operasional sesuai dengan studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar subjek benar-benar bersifat representatif artinya dapat mewakili fenomena yang dipelajari. Dalam penelitian ini, sampel diperoleh berdasarkan kriteria seorang gay yang pada tahap perkembangan dewasa dini dan memiliki pacar atau yang pernah memiliki pacar.

F. Prosedur Penelitian 1.