“…tapi kalau dia dekat kita kalau dia ketahuan dekat ma orang lain, cemburu…”
R1. WIb.50hal.9
“ Ya Dek, itu lah dek. Hari itu dia ada teleponan dengan seseorang, kata nya itu perempuan dek, Kakak ambil nomornya,
trus Kakak kasih ma bang Jo, kan bisa ditengok itu, yang punya nomor siapa. Eh ternyata itu bukan perempuan Dek, tapi laki-laki.
Trus kan Dek, kalu anak itu nelpon, dibilangnya itu ceweknya, terus ke depan dia, nelponya sampai lama-lama.”
R1. WIb.168hal.20-21
“…nantinya, dia ngak balas sms, kita kepikiran, dia lagi ngapain sih, sms kita ngak dibalas-balas, dia lagi dimana.”
R1. WIIIb.180hal.65
“ Yah.. kayak yang kemarin itu lah, ditelepon ngak di angkat, di sms ngak dibalas. Nah itu … membuat Kakak cemburu.”
R1. WIVb.52hal.74
c. Proses kecemburuan yang terjadi pada gay dewasa dini yang
berpacaran
Peneliti akan melihat proses kecemburuan yang terjadi pada responden Vandi berdasarkan hubungan yang bermakna bagi diri
responden. Sama hal nya dengan penyebab kecemburuan, untuk melihat proses kecemburuan yang terjadi, disini peneliti akan memaparkannya
berdasarkan hubungan responden dengan Hendro, Aji dan Pitok dan pacar terkahir responden, Angga.
1 Tahap Awal : Primary Appraisal
Ketika Vandi berpacaran dengan Hendro dan Pitok, responden mengakui bahwa ia sangat mencintai kedua pria tersebut. Selama masa
berpacaran, Vandi tinggal serumah dengan kedua pria ini. Kecemburuan
Universitas Sumatera Utara
dalam diri Vandi timbul ketika Hendro dan Pitok terlambat pulang kerumah. Vandi yang ditinggal sendirian, sering merasakan hadirnya
kecemburuan apabila Hendro dan Pitok terlambat pulang, terlebih lagi ketika tidak memberikan kabar kepada dirinya. Selain itu, kecemburuan
juga hadir ketika Pitok membawa pria lain kerumah atau kost mereka, dan juga Vandi sering melihat Pitok jalan dengan laki-laki lain. Hal ini cukup
membuat Vandi sangat cemburu kepada Pitok . “ Dulu yang mebuat kakak sering cemburu, kalau dia itu pulang
telat, ngak ada kasih kabar. Sementara kakak di rumah sendirian…Ya Dek, itulah ketika sama Hendro dan Pitok, kalau
mereka pulangnya telat, duh, pikiran kakak dah kemana-mana. Kami kan dulu tinggal satu rumah…Oya, dulu Pitok itu pernah
bawa laki-laki lain ke kost dek.. Apa ngak cemburu kakak.” R1. WIVb.104-106hal.80
“ Nah kalau dia telat pulang itulah Dek, cemas kakak…” R1. WIIb.97hal.79-80
“ …Tapi yang Aku ingat dari si Pitok ini ya Dek, dia pernah bawa laki-laki ke rumah kami. Ngak tahu itu kakak siapa. Tapi siapa
yang ngak cemburu kalau gitu Dek. Apalagi pernah kakak lihat dia jalan ma laki-laki lain.”
R1. WIIb.36hal.26
Berbeda hal nya ketika Vandi berpacaran dengan Aji, Vandi merasakan timbulnya kecemburuan, ketika Aji sering berteleponan dengan
seseorang. Vandi merasa cemburu, apabila Aji sering menerima telepon pada malam hari, dengan durasi percakapan yang cukup panjang, dan
terkesan bersembunyi-sembunyi. Hal inilah yang membuat Vandi sangat cemburu kepada Aji.
“ Yah, seperti dia mulai ngetik sms nya sembunyi-sembunyi, suka angkat telepon ke depan, lama pula tuh dek neleponnya,
ngomongnya dah mulai gagap kalau kakak tanya. Siapa yang ngak
Universitas Sumatera Utara
cemburu kalau gitu…Ya Dek, itu lah dek. Hari itu dia ada teleponan dengan seseorang, kata nya itu perempuan dek… tapi
laki-laki. Trus kan Dek, kalu anak itu nelpon dibilangnya itu ceweknya, terus ke depan dia, nelponya sampai lama-lama.”
R1. WIb.164-168hal.20
Namun, sedikit berkebalikan dari Aji, ketika Vandi berpacaran dengan Angga, kecemburuan sering timbul ketika Angga tidak membalas
atau lama membalas sms yang dikirm Vandi kepada Angga. Begitu juga halnya, apabila Vandi menelepon Angga, tetapi lama sekali baru dijawab.
Hal-hal seperti inilah yang membuat Vandi sangat cemburu kepada Angga.
“ Yah.. kayak yang kemarin itu lah, ditelepon ngak di angkat, sms ngak dibalas. Nah itu pikiran kakak ntah udah kemana-kemana.
Kalau sejauh ini sih, itu yang membuat Kakak cemburu.” R1. WIVb.52hal.74
“ Pernah. Sering kakak telepon, tapi ngak diangkat-angkat. Kakak tanya, ‘lagi ngapain sih?...Yah, ngak juga sih. Kalau dia ngak
balas sms aja’” R1. WIVb.82-84hal.77-78
2 Tahap Kedua : Secondary Appraisal
Ketika Hendro dan Pitok pulang terlambat, hal ini jelas menimbulkan kecemburuan dalam diri Vandi. Vandi hanya bisa
menunggu kepulangan mereka di rumah seraya berharap pacarnya cepat pulang rumah. Meskipun hanya menunggu, Vandi terus memikirkan apa
yang sedang terjadi ketika pacarnya pulang terlambat. Pemikiran yang sering timbul di dalam pikiran Vandi adalah pacarnya berselingkuh. Vandi
sering berpikir kalau-kalau pacarnya sedang bersama pria lain, menikmati waktu bersama dan berpikir kalau pacarnya pergi ke suatu tempat bersama
Universitas Sumatera Utara
pria lain, yang juga tidak jarang terlintas dalam pikiran Vandi adalah pacar-pacarnya melakukan hubungan seksual juga dengan pria lain. Begitu
juga dengan Pitok yang membawa pria asing yang tidak dikenal Vandi ke rumah mereka, Vandi berpikir kalau pria-pria yang dibawa Pitok tersebut,
adalah teman kencan atau kenalan baru pacarnya. Vandi juga berpikir kalau Hendro dan Pitok tidak lagi menyayangi dirinya.
“ …Sementara kakak di rumah sendirian. Kemana dia, jangan- jangan pergi ma cowok lain…duh, pikiran kakak ntah dah kemana-
mana. Kakak berpikirnya mereka ini jalam ma cowok lain, ntah pergi kemana gitu kan, jangan-jangan dia lagi senang-senang ma
cowok lain, sementara aku di rumah. Kami kan dulu tinggal satu rumah…Kakak berpikir jangan-jangan mereka dah ml dengan
cowok lain.” R1. WIVb.104-110hal.80-81
“ …sehingga ia pergi keluar kota dengan orang yang baru dia kenal, Kakak berpikir dia selingkuh…”
R1. WIIIb.108hal.57
“ Yah, kalau memnag keadaannya seperti itu, ini pasti anaknya mau selingkuh, menjalin hubungan ma yang lain, yah kakak
berpikir, ia udah ngak sayang lagi ma kakak…” R1. WIb.108hal.12
Tidak jauh berbeda ketika Vandi cemburu kepada Aji, ketika Aji mendapat telepon dari orang lain, Vandi berpikiran kalau Aji pacarnya,
sedang bermesraan dengan pria lain. Vandi berpikir adanya orang lain yang mencoba mengganggu atau ingin menghancurkan hubungan mereka.
” Yang Kakak pikirkan kalau dia itu mengganggu hubungan Kakak. Yah, seharusnya sih yang perlu disalahkan adalah pacar
Kakak, dia udah punya pacar, tapi kok masih mau sama orang lain. Namun itulah Dek, yang Kakak pikirkan, dia itu mau
mengganggu hubungan Kakak. Yang Kakak pikirkan dia itu ingin membuat hubungan kami itu jadi gimana gitu…”
R1. WIIIb.98hal.56
Universitas Sumatera Utara
Hal yang sama juga terjadi ketika Vandi merasa cemburu kepada Angga. Ketika Angga tidak membalas sms yang dikirim nya dan juga
tidak mengangkat telepon dari nya, Vandi berpikiran kalau pacarnya sedang bersama orang lain. Vandi sering berpikir, Angga tidak mau
membalas sms nya karena Angga sedang bersama pria lain sehingga segan untuk membalas pesannya. Namun, meskipun pemikiran negatif muncul,
Vandi kemudian mencoba untuk merenungkan dan memikirkan kembali apa yang terjadi. Hal itu membuat Vandi lebih positif dalam berpikir
ketika Angga tidak membalas sms nya. Vandi kemudian berpikir kalau Angga sedang sibuk bekerja sehingga tidak sempat membalas sms nya.
“ Ya Dek, sering berpikiran macem-macem, ni dia lagi ngapain sih? Kok ngak dibalas-balas sih.”
R1. WIIIb.186hal.66 “ Pikiran Kakak itu dah aneh-aneh. Lagi ngapain dia disana, lagi
ngapain, lagi sama siapa? Jangan-jangan lagi sama orang lain.” R1. WIVb.54hal.74
“ Tadi kan Kakak bilang, kalau dia ngak balas sms kakak atau ngak angkat telepon Kakak, kaka akan bertanya-tanya, ‘mengapa
sih seperti ini’.” R1. WIVb.91hal.79
“ Tapi meskipun dia bilang gitu, pikiran Kakak udah aneh-aneh aja, ini anak lagi rapat atau udah dimana. Tapi setelah dipikir-
pikir, ya udah deh, mungkin memang lagi rapat. Langsung berusaha untuk berpikiran positif aja.”
R1. WIIIb.176hal.65
3 Tahap Ketiga : Emotional Reaction Perilaku serta sikap yang ditunjukkan oleh Hendro dan Pitok,
membuat Vandi merasa sangat kecewa. Ia mengakui bahwa perasaannya terluka ketika Pitok membawa pria lain ke rumah mereka. Begitu juga
Universitas Sumatera Utara
ketika Vandi ditinggal sendirian, dan menunggu kedatangan dari Hendro dan Pitok, Vandi merasakan kesedihan. Tidak adanya keterangan serta
pengakuan yang berbelat belit membuat Vandi semakin curiga dan hal ini semakin melukai perasaannya.
“Yah… dengan berbagai alasan lah Dek, ada yang bilang lemburlah, diajak kawanlah, meeting dsb nya… kakak terimalah
alasan mereka…Walaupun dalam hati Kakak udah sakit kali…Yah…yang pasti kakak sedih pada saat itu. Perasaan kakak
juga terluka, mengapa ia lakukan seperti itu. Tapi yah mau gimana, kakak juga takut kehilangan mereka dulunya.”
R1. WIVb.110-114hal.81-82
“ …Tapi keseringan mereka ngak mau ngaku, itu bukan siapa- siapa lah, ngak ada hubungan ma orang lain lah. Tapi makin sakit
kakak kayak gitu Dek…” R1. WIb.120hal.14
“…karena kakak juga takut kehilangan dia.” R1. WIIIb.110hal.57
Berbeda dengan Aji, ketika Vandi menerima telepon dan sms dari orang lain, yang dirasakan oleh Vandi adalah marah. Vandi merasa marah
kepada Aji, karena Vandi merasa dirinya telah dibohongi. Tidak hanya kepada Aji saja, Vandi juga melampiaskan marahnya kepadanya rival atau
pria yang menurut dia mengganggu pacarnya. Meskipun begitu, perasaan sedih tetap dirasakan oleh Vandi.
“ Pernah…pernah kejadiannya kayak gitu, kakak ambil nomor teleponnya dari hp pacar kakak, kakak telepon trus kaka maki-
maki,”Kau siapa merebut-rebut pacar Aku” yah kayak gitu lah dek…Sama dia paling, marah…Setelah kayak gitu, yah kakak
cemburu, sedih…. Yah gitu lah.” R1. WIb.114-118hal.13-14
Namun perasaan marah, tidak Vandi rasakan ketika ia cemburu kepada Angga. Hanya ada perasaan kesal saja yang dirasakan oleh Vandi
Universitas Sumatera Utara
ketika Angga tidak membalas sms nya atau mengangkat teleponnya. Meskipun begitu, perasaan kesal yang ada, hanya disimpan Vandi dalam
dirinya. Vandi belum pernah menyatakan kekesalannya kepada Angga. “ Yah rasa kesal adalah, tapi kalau untuk marah, belum ada.”
R1. WIIIb.188hal.66 “ Marah… marah sih ngak ada.. tapi Cuma kesal aja, kok ngak
ada kabar gitu.” R1. WIVb.100hal.79
“ Kalau menyatakan kekesalan ma dia, belum pernah Dek, masih kakak simpan dalam hati kakak aja.”
R1. WIIIb.196hal.67 4 Tahap Keempat : The Coping Response
Meskipun perasaannya terluka dan sakit, Vandi mencoba mempertahankan hubungannya dengan Hendro dan Pitok. Satu hal yang
dilakukan oleh Vandi adalah berdiam dan menangis. Sesekali juga, Vandi mencoba untuk mendiamkan Hendro dan Pitok. Hal ini dilakukan agar
Hendro dan Pitok, tahu bahwa dirinya sedang terluka atau cemburu. Dengan demikian, Vandi berharap agar pasangannya mau membujuk
dirinya. Pada saat itulah Vandi akan bertanya mengapa pacarnya pulang terlambat. Vandi yang sangat takut kehilangan Hendro dan Pitok,
menerima semua alasan yang diberikan oleh mereka. Meskipun masih merasa sakit, Vandi mencoba mendiamkan masalah tersebut seraya
berharap agar mereka tidak lagi menyakiti dirinya. “ Kalau dulu ya Dek, kalau Kakak cemburu, yah sampai ngak
tenang, sedih, kakak hanya bisa diam aja, bahkan ngak nafsu makan juga…Yah kalau dulu ma Hendro dan Pitok, paling
menangis dan diam ja kakak dek…Kalau Kakak, menjauhi pasangan Kakak, kakak diamin mereka hingga nati dia bujuk-
bujuk kakak, terus nanya, kenapa sih diam-diam aja? Disitulah baru kakak tanya ma mereka.”
Universitas Sumatera Utara
R1. WIb.152-158hal.31-32 “ Yah…dengan berbagai alasan lah Dek, ada yang bilang
lemburlah, diajak kawanlah, meeting dsb nya.. Yah.. Kakak karena pada saat itu, ngak mau cari masalah, yaudah Kakak diamin aja,
kakak terimalah alasan mereka itu. Kakak juga berharap semoga mereka ngak ngulangi lagi…”
R1. WIVb.110hal.81 Lama kelamaan, rasa penasaran dan juga kecurigaan yang semakin
bertambah, membuat Vandi berani untuk mengambil tindakan. Vandi terus mencari bukti-bukti untuk membenarkan rasa cemburu dan curiganya.
Vandi malah mendekati pria yang dianggapnya merupakan selingkuhan dari pacarnya. Vandi berpura-pura mendekati pria tersebut, menjadi
temannya, untuk menggali informasi dan meminta penjelasan mengenai hubungan pacarnya dengan pria tersebut. Hingga akhirnya, Vandi
mengetahui bahwa Pitok telah mencoba untuk membangun hubungan romantis dengan pria tersebut. Vandi pun kemudian meminta penjelasan
dari Pitok “ Yah, meskipun kakak tahu dia udah selingkuh, kakak pertahanin
juga, kan Kakak dulu tinggal di tempat dia, karena kakak juga takut kehilangan dia, trus Kakak dekatin orang yang dia selingkuh.
Itu Kakak deketin, kakak pura-puralah ngak kenal ma Pitok, kakak baik-baik kan cowok itu. Dari situ Kakak lihat ada sms dari orang
itu, kasih-kasih perhatian dan kata suka ke dia. Kakak dekatin, untuk menggali informasi dari dia Dek. Apa bener pacar kakak
ada hubungan ma dia. Ternyata bener dek.” R1. WIIIb.110hal.57
“ Itulah kakak jelasin dan kakak tanya, “Itu maksudnya apa, di hp kamu aku baca sms kamu kayak gini, kayak gini.” Gitu Dek.“
R1. WIb.160hal.19 Keadaan tidak jauh berbeda ketika Vandi menghadapi rasa
cemburunya ketika berpacaran dengan Aji. Meskipun pada awalnya, ia
Universitas Sumatera Utara
mencoba mempertahankan hubungan dengan Aji, Vandi tidak berdiam diri, melainkan mencoba membuktikkan segala kecurigaan yang hadir di
dalam dirinya. Vandi tidak langsung percaya dengan alasan yang diberikan oleh Aji. Oleh karena itu Vandi memeriksa sms serta panggilan masuk dan
keluar dari handphone Aji dan mencatat sebuah nomor handphone yang sering masuk ke handphone Aji, yang kemudian diberikan kepada
temannya yang bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, untuk diperiksa.
“ Yah, tapi awal-awalnya Kakak akan mempertahankan dulu…” R1. WIIIb.92hal.55
“ Ya Dek, kakak suka baca sms dan periksa sms di hp pacar kakak, apalagi kalau udah ada gelagat-gelagat aneh. Kakak baca dari
siapa aja yang ngirim sms dan siapa aja yang dia sms…Kakak ambil nomornya, trus Kakak kasih ma bang Jo, kan bisa ditengok
itu, yang punya nomor siapa. Eh ternyata itu bukan perempuan Dek, tapi laki-laki…”
R1. WIb.162-168hal.20
Vandi akhirnya mengetahui bahwa orang yang selama ini berbicara dan bertelepon dengan Aji adalah seorang pria. Vandi kemudian
menghubungi nomor tersebut, dan mencaci maki serta memarahi pria tersebut tersebut. Vandi mengganggap bahwa pria tersebut ingin merusak
hubungannya dengan Aji. Setelah itu, Vandi pun langsung meminta keterangan dari Aji. Namun hal ini telah membuat Vandi sangat marah dan
memutuskan untuk menghindari dan menjaga jarak dengan Aji. “ Ya dek, sampai-sampai kakak ambil nomor teleponnya dek ,
kakak telepon, kakak maki-maki dek. Iya loh dek…Kakak telepon trus kaka maki-maki,”Kau siapa merebut-rebut pacar Aku” yah
kayak gitu lah dek…terus minta penjelasan ma dia, “ kok sampe kayak gini,kayak gini, kayak gini. Itu betul apa ngak? Kalau
memang betul tinggalkan Aku R1. WIb.110-118hal.13-15
Universitas Sumatera Utara
“ Yah.. sebenarnya sih ngak ada kata-kata putus, tapi Kakak aja yang mengambil sikap berobah gitu dan mulai menjauhi dia,dia
pun seperti itu juga.” R1. WIIIb.114hal.58
Berbeda dengan apa yang dilakukan Vandi ketika ia merasa cemburu kepada Angga. Meskipun sempat berpikiran negatif, Vandi tidak
lagi mau memeriksa sms di handphone Angga. Vandi merasa bahwa perbuatannya yang demikian, malah bisa merusak hubungan nya dengan
Angga. Perilaku tersebut dirasakan Vandi, ketika Noval dulu pernah memeriksa sms di handphone Vandi. Hal tersebut sering memicu
pertengkaran. Namun, ketika Angga tidak membalas sms dan tidak menjawab teleponnya, Vandi langsung meminta keterangan dengan
bertanya langsung kepada Angga, apa yang sedang terjadi, dan apa yang sedang dilakukan oleh Angga pada saat itu.
“ Kadang dia ngak balas sms Kakak, sampai Kakak telepon dia, ada apa sih kok, sms ngak dibalas sih.”
R1. WIIIb.176hal.65
“ …sejauh ini sebisa mungkin, Kakak ngak akan melakukan hal yang seperti itu lagi. Karena gimana ya Dek, itu buat orang jadi
marah. Karena Kakak juga pernah digituin Dek, ma si Noval, dia meriksa sms Kakak, yah Kakak merasa ngak nyaman aja…lagi
pula itu kan privacy nya dia, untuk apa sih diperiksa-periksa. Sejauh dia ngak menunjukkan sikap-sikap yang aneh, yah Kakak
pun biasa aja.” R1. WIIIb.182hal.66
“ Yah.. paling Kakak akan bilang,’lagi ngapain sih? Kok ngak dibalas sms ku?ditelepon kok ngak diangkat? Lagi sama siapa?
Lagi dimana?’ yah hanya segitu aja lah Dek. Kakak mencoba meminta keterangan dari dia nya.”
R1. WIVb.60hal.75
Universitas Sumatera Utara
5 Tahap Kelima : The Outcome
Sikap diam dan menangis yang ditunjukkan oleh Vandi, tidak mampu untuk mengurangi rasa cemburu dan curiganya terhadap Hendro
dan Pitok. Meskipun untuk sementara waktu hubungannnya dengan Hendro dan Pitok tetap bertahan, Vandi tetap merasakan sakit hati dan
kecurigaan yang semakin besar dalam dirinya. Vandi terus dirongrong oleh pikiran untuk terus menyelidiki hal-hal yang membuat dia curiga dan
cemburu. “…Tapi ya udahlah, mereka dah pulang aja dah cukup bagi kakak
waktu itu. Tapi tetap aja, perasaan dan pikiran kakak ngak tenang. Kakak merasa nya mereka ngak sayang lagi ma kakak. Walaupun
ngak 116amara, kakak nangis juga dalam hati dek.” R1. WIVb.110hal.81
“…Dan kakak akan terus mencari bukti-bukti yang akan menunjukkan itu benar telah terjadi hal-hal yang tidak wajar.
Perselingkuhan itu akan terus kakak selidiki.” R1. WIb.108hal.12
Namun rasa kecewa serta kemarahan yang cukup besar, membuat
Vandi lebih memilih mengakhiri hubungan dengan Aji. Vandi yang telah mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh Aji, membuat dirinya
menjauh dari Aji, hingga akhirnya hubungan romantis yang mereka jalin pun terputus.
“…apalagi setelah kakak mengetahui kalau dia ada hubungan dengan orang lain juga diluar kota, tetapi pada saat itu, Kakak
ngak merasakan kekecewaan yang seperti dulu lagi, Kakak dah bisa menerima, oh dia udah ada yang lain. Ya udah, ngak pa-pa
kalau putus.” R1. WIIIb.112hal.58
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, pemikiran yang positif serta adanya kesediaan dari Vandi untuk bersabar dan meminta keterangan dari pacarnya Angga,
membuat hubungan yang dijalin Vandi dengan Angga, masih berlanjut. Angga menanggapi kecemburuan Vandi dengan memberikan keterangan
dan memohon maaf kepada Vandi atas kesalahannya yang tidak membalas sms dan mengangkat telepon Vandi. Angga pun kemudian menujukkan
sikap kecemburuan yang sama dengan apa yang pernah ditunjukkan Vandi kepada Angga. Vandi pun menganggap ini sebagai bukti dari rasa sayang
Angga kepada dirinya. “ Responnya baik. Dia minta maaf, kalau dia tadi ketiduran dan
juga alasan lainnya.” R1. WIVb.98hal.79
“ Dia juga seperti itu katanya, tapi ngak tahu jugalah kita ya Dek, tapi dia sering telepon-telepon Kakak, Kakak ngak balas-balas
smsnya, dia bilang, ‘kamu kemana aja sih? Kok ngak ada kabar?’ yah gimana, Kakak ketiduran, namanya juga sibuk. Dia juga sibuk
sms Kakak sampai ke dua nomor. Sampai 5 sms ngak terbaca, ‘Kamu kemana sih sayang, ganteng? Apa kamu ngak mau sms-an
lagi ma Aku? Satu hari aja ditinggal udah kayak gini, apalagi kalau lama.’ Maaf Kakak bilang, tadi lagi ketiduran.”
R1. WIIIb.194hal.67 “ Kalau cemburu, mmm mungkin gini ya, kita cemburu karena kita
sayang ma orang itu kan? Yah begitu juga sebaliknya dia, kalau dia cemburu ma kita tandanya sayang.”
R1. WIb. 96hal.11
Universitas Sumatera Utara
d. Jenis kecemburuan yang terdapat dalam hubungan pacaran pada gay