Penyusunan Strategi Implementasi Analisa

Tabel 6.7. Perbandingan Perubahan Lead Time Current State Map dan Future State Map lanjutan N0 Proses Current State menit Future State menit 7 Freezing 5 5 8 Pemeriksaan 5 5 9 Pengepakan 10 10 Shipping 1440 1440 Jumlah 3203.50 2.23 hari 1607.82 1.12 hari

6.2.2. Penyusunan Strategi Implementasi

Strategi implemntasi diperlukan sebagai langkah awal melakukan perbaikan untuk peningkatan produktivitas. Tahapan ini akan dijadikan acuan dalam melakukan tindakan perbaikan selanjutnya. Implementasi ini akan melibatkan semua komponen perusahaan agar secara kompetitif mampu bersaing di pasar lokal dan internasional khususnya. Adapun tindakan yang dilakukan dalam strategi implementasi ini antara lain: 1. Pembentukan tim implemetasi future state map 2. Perbaikan standar kerja di sepanjang value stream 3. Perencanaan dan Pengendalian Produksi 4. Pengembangan aliran yang kontinu 5. Penerapan continuous improvement Adapun langkah-langkah implementasi dapat lebih jelas disajikan dengan tool 5W1H seperti yang dapat dilihat pada tabel 6.8 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.8. Penyusunan Strategi Implementasi NO What Where Why Who When How 1 Pembentukan Tim Implementasi Organisasi dan manajemen perusahaan Perlunya tim yang dapat mengidentifikasi masalah pada perusahaan, menganalisis dan mencari solusi permasalahan Manajer Produksi dan didukung Manajer Puncak Pembentukan tahap awal implementasi Memilih anggota yang berkomitmen pada perusahaan dan membagi tanggung jawab dengan jelas 2 Perbaikan Prosedur Kerja Di sepanjang value stream Adanya waste yang diakibatkan oleh prosedur kerja yang tidak efektif dan efisien Manajer produksi dan para pekerja di setiap stasiun kerja Proses implementasi - melakukan standarisasi di setiap stasiun kerja - perancangan fasilitas kerja yang leih ergonomis pada stasiun yang membutuhkan Universitas Sumatera Utara Tabel 6.8. Penyusunan Strategi Implementasi lanjutan NO What Where Why Who When How 3 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Di sepanjang value stream Mencegah kelebihan inventori, keterlambatan jadwal, dan mengendalikan keseluruhan proses produksi Manajer produksi Proses Implementasi Penerapan JIT melalui sistem kartu kanban yang meliputi kanban pengambilan, kanban perintah produksi dan sistem informasi dengan vendor 4 Mengembangkan Aliran yang Kontinu continuous one piece flow Di sepanjang value stream Mencapai suatu ukuran standar perusahaan yang lean Manajer produksi berkoordinasi dengan seluruh bagian dalam pabrik Proses implementasi Mengurangi ukuran batch, mengurangi waktu transportasi antar stasiun dan mencegah defects dengan filosofi JIT 5 Continuous Improvement Di seluruh lini perusahaan Penyempurnaan proses untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal di masa depan Seluruh pihak terkait mulai dari top management, manajer produksi sampai pekerja Evaluasi Proses Implementasi Menerapkan semangat tidak mudah puas atas hasil yang ada dan memperkuat komitmen bersama dalam mencapai tujuan utama perusahaan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan evaluasi pada penelitian Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi Di PT. Central Windu Sejati, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kelemahan sistem persediaan bahan baku inventori aktual pada perusahaan yaitu memakan biaya yang tinggi dan juga mempengaruhi kualitas produk dapat diatasi dengan perancangan sistem kanban yang dilakukan dengan membangun sistem komunikasi antara perusahaan dengan pemasok vendor untuk memujudkan zero inventory, yaitu dengan mendatangkan bahan baku dari pemasok setiap hari sesuai dengan perencanaan harian dari pihak perusahaan. Dengan demikian biaya inventori dapat dikurangi dan kualitas produk lebih terjamin. 2. Value added activities proses produksi PT Central Windu Sejati adalah 9.885 ≈10 sedangkan non value added activities berupa pemborosan waste yang berbentuk production lead time di PT Central Windu Sejati mencapai 90.115 90 dari keseluruhan aktivitas yang dipetakan pada current state map. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak lean. 3. Tingginya non value added activities pada perusahaan yang dapat dilihat dari pemborosan yang terjadi sepanjang proses produksi, disebabkan oleh tidak Universitas Sumatera Utara