atau pull yang downstream terhadap proses utama. Dengan demikian, proses utama biasanya merupakan proses continuous-flow yang paling hilir dalam
value-stream yang dibuat secara door-to-door. 5.
Membangun level produksi yang konsisten Volume kerja yang berubah besar menyebabkan munculnya overtime waktu
lembur yang tidak menentu yang menyebabkan tambahan beban di mesin, orang dan supermarket. Dengan demikian perlu dibuat satu level produksi
perintis yang dapat menangani aliran produksi yang bisa diprediksi, yang dapat membantu mengatasi masalah dan memampukan pengambilan tindakan
perbaikan yang cepat.
3.5.2. Sikap kerja
5S
5S merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berkesinambungan di tempat kerja untuk menghilangkan pemborosan yang
menyebabkan kesalahan, cacat, bahkan kecelakaan kerja. 5S merupakan aktivitas sederhana yang dilakukan di tempat kerja, bahkan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga 5S seumpama cermin yang memantulkan pola sikap dan perilaku seseorang dalam bekerja. Keberhasilan 5S terletak pada sejauh mana metode ini
dapat mengubah perilaku kerja seseorang, karena pekerja melakukan 5S ini sebagai suatu kebiasaan habit bukan suatu paksaan, sehingga inisiatif perbaikan
di tempat kerja akan muncul dengan sendirinya. 5S terdiri dari: a.
Seiri Ringkas : memilah-milah antara barang-barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Barang yang diperlukan akan dipisahkan berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
frekuensi penggunaannya dan kemudian akan dibedakan lokasi peletakannya. Semakin sering digunakan, maka akan diletakkan makin dekat dengan tempat
kerja. Untuk barang yang tidak diperlukan harus segera dibuang dan tidak diperkenankan memberi status tidak jelas status quo pada barang.
b. Seiton Rapi : menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata
letakposisi yang benar, sehingga dapat segera ditemukan apabila akan dipergunakan. Ini merupakan cara untuk menghilangkan proses pencarian
barang. Parameter keberhasilan rapi yaitu seberapa cepat orang dapat menemukan barang yang dicari.
c. Seiso Resik : membersihkan sampah, kotoran dan benda-benda asing di
tempat kerja. Disini diutamakan pembersihan sebagai pemeriksaan terhadap kebersihan dan menciptakan tempat kerja yang bebas dari kesalahan yang
dapat berdampak buruk pada mesinbenda kerja atau bahkan kecelakaan kerja. d.
Seiketsu Rawat : membuat sistem dan prosedur untuk mempertahankan dan memonitor ketiga S diatas Seiri, Seiton, Seiso. Penetapan standart secara
visual warna, grafik, gambar, label agar ketiga S tersebut dapat dilakukan oleh semua orang dengan mudah tanpa salah.
e. Shitsuke RajinDisiplin : melatih dan menanamkan kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan cara yang benar. Intinya adalah bagaimana membuat aktivitas ketiga S tersebut menjadi habitkebiasaan bagi setiap orang,
karena inilah memang tujuan akhir yang ingin dicapai dari 5S.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3. Identifikasi Akar Masalah “5W”