Bahan Yang Digunakan Proses Produksi

beberapa negara Eropa. Negara Jepang merupakan konsumen terbesar, yaitu sekitar 90 dari seluruh target pemasaran. Beberapa konsumen PT CWS: 1. JARE = Nichirei Fresh Inc, Japan. Brand NICH 2. JACOP, Brand JCCU 3. IMS International Marketing Specialist, brand DelicaSea 4. LUCKY, Hongkong 5. Amerin Inc, USA, brand Amerin 6. Expack Seafood Inc, New York 7. Blue Ocean Resources Pte, Ltd, Singapore, ship to New YorkLADenmark 8. Golden Harvest, USA, brand : Golden Sand, Bird River 9. Mazzeta, brand SeaMazz, Mazzeta 10. Sea Lion, brand Jade Lion 11. Maruha, brand Maruha

2.5 Proses Produksi

2.5.1. Bahan Yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. a. Bahan baku Bahan baku adalah bahan utama yang diproses dan memiliki persentase terbesar dalam produk akhir. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Central Windu Sejati dalam pembuatan produk adalah udang segar dari jenis: Universitas Sumatera Utara 1. Black Tiger Penaeus monodon 2. White vannamei Penaeus vannamei Bahan baku ini diperoleh dari beberapa pemasok udang, dimana berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1. Udang laut Udang tradisi 2. Udang tambak Udang Intensif Udang merupakan spesies hewan air yang tergolong ke dalam phylum Invertebrata, kelas Decapoda dan Family Panaideae. Tubuh udang terbagi dari bagian atas yaitu cepholothorax merupakan gabungan antara kepala, dada serta perut, dan bagian ekor. Seluruh bagian tubuh beserta anggotanya terdiri dari ruas-ruas segmen. Kepala-dada terdiri dari 13 ruas, yaitu kepala 5 ruas dan dada 8 ruas. Sedangkan bagian ekor terdiri dari 6 ruas. Bagian kepala udang memiliki berat antara 36 – 49 , bagian daging antara 24 – 41 dan bagian kulit antara 17 – 23 dari berat total badannya. Dewasa ini udang windu tiger merupakan jenis udang yang paling banyak dibudidayakan karena spesies ini memiliki ukuran cukup besar dan rasanya manis. Udang jenis ini memiliki ciri-ciri kulit tebal, berwarna abu-abu kebiruan dan memiliki cincin yang berwarna gelap. Dalam proses produksi, udang ini akan dibedakan berdasarkan warna hitam black dan biru blue. Warna hitam dibagi lagi menjadi first black, second black dan white black sedangkan warna biru blue dibedakan atas blue dan white blue. Penggolongan ini hanya berlaku untuk udang pasokan dari tambak, sedangkan Universitas Sumatera Utara udang laut hanya dikenal udang dengan warna hitam. Pembedaan ini dilakukan untuk menambah nilai estetika produk. b. Bahan penolong Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi yang fungsinya untuk memperbaiki kualitas produk serta membantu proses produksi agar produk dapat dihasilkan sesuai dengan yang ditetapkan. Dalam produksi, bahan penolong ini tidak ikut dalam produk tetapi dibutuhkan dalam proses produksi. Bahan penolong ini dibutuhkan dalam jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan bahan baku. Bahan penolong memegang peranan yang cukup penting dalam proses pengolahan untuk memperlancar proses produksi dan menjaga agar kondisi udang tetap segar. Bahan penolong yang digunakan antara lain: 1. Air, digunakan untuk: a. Membilas dan membersihkan udang, serta menjaga kesegaran udang. b. Media pemindahan udang dari satu tempat ke tempat berikutnya. c. Proses sterilisasi udang yaitu: perendaman udang dalam air yang telah dicampur dengan klorin. d. Campuran bahan kimia STPP Sodium Tri Poly Phospat yang digunakan selama pengolahan, khususnya udang Peeled. e. Proses pembekuan, khususnya pembekuan udang dalam bentuk blok. f. Sanitasi ruangan, peralatan dan perlengkapan kerja serta mesin. Air diperoleh dari sumur bor yang dibangun oleh perusahaan di lokasi pabrik dan PDAM Tirtanadi Medan. Universitas Sumatera Utara 2. Es, digunakan untuk mempertahankan suhu udang selama proses pengolahan antara 0–4 o C, sehingga kesegaran dan kualitas udang tetap terjaga serta mencegah terjadinya kerusakan udang selama proses pengolahan berlangsung. Untuk keperluan ini digunakan hancuran es yang disebut Es Curai. Kebutuhan es diperoleh dari pabrik-pabrik es yang dan mesin pembuat es milik PT. Central Windu Sejati. Untuk membuat es curai perusahaan menyediakan mesin pemecah es yang disebut Ice Flake Machine. 3. Klorin Klorin merupakan bahan kimia yang digunakan dalam proses desinfeksi yang bertujuan untuk mematikan bakteri-bakteri. Bakteri-bakteri yang biasanya ada adalah Pseudomonas, Achromobacter, Flavobacterium, Alcaligenes dan Arthrobacter. Bakteri ini dapat hidup hingga suhu -5 o C dan pada suhu ini bakteri akan membentuk pertahanan tubuh sehingga digunakan larutan klorin dengan kandungan yang cukup tinggi pada tahap awal proses pengolahan. Larutan klorin juga digunakan untuk membilas udang, sterilisasi peralatan pengolahan serta sarung tangan dan sepatu pekerja dengan konsentrasi yang berbeda-beda. 4. Sodium Tri Poly Phospat STTP Bahan kimia ini dikenal dengan rumus kimia Na 5 P 3 O 10 dalam bentuk serbuk putih dengan titik lebur 622 C. Bahan ini digunakan dalam proses pengolahan udang Tempura dan udang Peeled. Fungsi utama zat ini adalah Universitas Sumatera Utara sebagai water holding agent, yaitu untuk menahan kandungan air yang ada di dalam udang, sehingga berat udang tidak susut. Selain itu zat ini berfungsi untuk: a. Mencegah hilangnya zat-zat gizi yang terdapat dalam udang. b. Menjaga kestabilan bentuk tubuh tekstur udang, sehingga daging udang tidak menjadi lunak. c. Untuk produk udang Tempura, zat ini berguna untuk mencegah timbulnya bintik-bintik hitam pada ekor udang setelah direbus. c. Bahan tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang tidak ikut dalam proses produksi tetapi ikut dalam produk, atau dengan kata lain bahan tambahan berfungsi memperbaiki tampilan produk sehingga menghasilkan produk akhir yang siap untuk dipasarkan. Bahan tambahan yang digunakan PT. Central Windu Sejati adalah : 1. Master Carton, yaitu kotak berukuran besar yang menjadi kemasan tertier 2. Inner Carton, yaitu kotak kecil berukuran kecil yang menjadi kemasan unit-unit produk udang kemasan sekunder yang terdapat dalam master carton 3. Polybag, yaitu pembungkus primer dari produk-produk udang yang telah dibekukan 5. Cnorav Film, yaitu merupakan lapisan plastik yang digunakan untuk membungkus kotak inner produk 6. Polysheet, yaitu untuk membatasi lapisan produk dalam master carton Universitas Sumatera Utara 7. Strapping band, yaitu tali pengikat produk jadi yang telah dikemas dalam master carton 8. Label size, yaitu catatan yang berisi informasi tentang produk yang dikemas dalam master carton dan biasanya tertulis pada master carton.

2.5.2. Standar Mutu