78
Tabel 4.2
Jumlah Pengurus dan Karyawan Pondok Pesantren al-Ittifaqiah No.
Jabatan Kepala
Wakil Kepala
Staff Jumlah
a. Pimpinan
1 Mudir
1 2
Wakil Mudir 3
b. Bagian
4 Datsuh
2 2
6 10
5 Adkeu
1 7
8 6
Ranalingdupmess 1
14 15
7 Indopubtiktek
1 2
3 8
Keshatlog 1
4 5
9 Dapdismasma
1 1
5 7
10 Pusjilidbangbit
1 4
5 11
SDM dan Keamanan 1
5 6
c. Madrasah
12 Takiah
1 1
2 4
13 Masniah
1 1
2 4
14 Mastiah
1 1
3 5
15 Maswiah
1 3
5 9
16 Maliah
1 3
4 7
d. Lembaga
17 Lemtatiqi
1 2
6 9
18 Tapqiah
1 1
2 19
Lebah 1
2 7
10 20
Lemtaniga 1
1 3
5 21
Lemtangsitri 1
1 1
3 22
Lembga Pembina OSPI 1
1 2
Total 123
e. Keadaan Santri
Pada tahun 2008-2009 tercatat 1357 orang santri yang belajar di pesantren ini. Para santri berasal dari seluruh kabupaten di propinsi
Sumatera Selatan, juga Propinsi Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Riau,
79
Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan.
51
Tabel 4.3
Jumlah Santri Pondok Pesantren al-Ittifaqiah
52
No. Tingkat
Mukim Non-mukim
Jumlah Laki-laki
Perempuan Laki-laki
Perempuan
1 TK
27 32
59 2
Tapqiah 21
16 37
3 Diniah
25 44
69 4
Ibtidaiah 79
61 140
5 Tsanawiah
266 208
77 62
613 6
Aliah 154
191 46
48 439
Total 420
399 275
263 1357
819 538
Dari yang terdapat dalam tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa santri TK al-Ittifaqiah berjumlah 59 orang, TKQTPQ 37 orang, Madrasah
Diniah 69 orang, Madrasah Ibdtidaiah 140 orang, Madrasah Tsanwaiah 613 orang, dan Madarsah Aliah 439 orang. Akumulasi jumlah tersebut
terdiri dari 819 orang Santri Mukim yang tinggal di asrama pondok dengan rincian 420 orang santriwan dan 399 santriwati. Sedangkan jumlah
Santri Non-mukim sebanyak 538 orang yang terdiri dari 275 orang santriwan dan 263 santriwati.
4. Gambaran Kepemimpinan Pondok Pesantren al-Ittifaqiah
Kepemimpinan pesantren
secara umum
identik dengan
kepemimpinan karismatik charismatic leader kyai. Kyai merupakan
figur sentral yang dipilih, diakui, dihormati, disegani, dan ditaati komunitas pesantren dan masyarakat luas. Sebagai pemimpin informal
51
Penyusun, Profil Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah
…, h. 10
52
Diambil dari rekapitulasi jumlah santri Pondok Pesantren al-Ittifaqiah tahun pelajaran 2008- 2009.
80
kyai mempunyai wibawa dan pengaruh yang tidak dibatasi aturan-aturan formal, sehingga pendapatnya selalu dibenarkan dan dihargai.
53
Sebagai bagian dari tradisi pesantren kepemimpinan semacam ini, pada satu sisi justru membangun pola kepemimpinan sentralistik dalam
mengasuh dan mengelola pesantren, seluruh keputasan dan kebijakan ditentukan
oleh kyai.
Kepemimpinan karismatik-sentralistik
ini berimpikasi pada penerapan manajemen pengelolaan pesantren yang
cenderung berjalan secara alami tanpa perencanaan, koordinasi, pelaksanaan program dan evaluasi yang matang dan terukur dengan
jelas.
54
Pondok Pesantren al-Ittifaqiah mengarahkan pengelolaan pesantren berbasis manajemen dengan memadukan tradisi kepemimpinan pesantren
dan mekanisme manajemen. Secara prosedural pimpinan atau mudir
pesantren dipilih oleh pengurus yayasan melalui musyawarah. Kekuasaan dan masa tugasnya dibatasi dengan aturan dan mekanisme yang jelas,
termasuk di dalamnya pengangkatan pengurus pesantren. Kondisi ini memungkinkan bagi kyai untuk membagi dan mendistribusikan
wewenangnya kepada pengurus pesantren sesuai jabatan masing-masing. di samping itu mudir juga berkonsultasi dengan penasehat pesantren serta
pihak-pihak lain yang berkompeten dan berkepentingan stake holder.
55
Terdapat pembagian tugas dan wewenang yang jelas antara pengurus pesantren dan pengurus yayasan; pengurus pesantren konsentrasi
pada operasional bidang pendidikan sementara pengurus yayasan bertanggung jawab pada pengadaan sarana prasarana dan penggalangan
53
Muhyiddin, Demokrasi dalam Sistem Pendidikan Pesantren; Studi Perbandingan pada Empat
Pesantren Salafiah dan Khalafiah di Sumatera Selatan, Tesis pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008,
h. 144
54
Muhyiddin, Demokrasi dalam Sistem…, h. 145
55
Muhyiddin, Demokrasi dalam Sistem…, h. 148
81
dana terutama dari luar, sedangkan sumber dana dari item pesantren tetap dikelola oleh pengurus pesantren.
56
Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya mudir dibantu oleh tiga wakil mudir yang membawahi madrasah, lembaga, dan bidang yang
mempunyai struktur kepengurusan, program kerja, jobs description, dan
ketentuan-ketentuan lainnya yang secara deskriptif dijelaskan dalam Buku
Panduan Pengurus, Karyawan dan Guru Pondok Pesantren al-Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir Sumatera Selatan
Distribusi wewenang dan pembagian tugas pengurus pesantren dalam pedoman tersebut, dapat dicermati dalam uraian sebagai berikut:
a. Mudir adalah top leader yang dipilih oleh yayasan; penanggung jawab
dan pemegang kebijakan umum; bersama wakil mudir bertanggung jawab kepada yayasan terhadap efektivitas pengelolaan pesantren dan
tercapainya tujuan pesantren.
57
b. Wakil Mudir I, perencana, pengatur dan pengambil kebijakan teknis
operasional dan aplikatif pada bidang pengasuhan, pendidikan, pengajaran, keterampilan, kesenian dan olahraga. Bagian, madrasah
dan lembaga yang dibawahinya, yaitu: a Bagian Peribadan dan Pengasuhan Datsuh, b Taman Kanak-kanak Islam al-Ittifaqiah
Takia, c Madrasah Diniyah al-Ittifaqiah Masniah, d Madrasah Ibtidaiyah al-Ittifaqiah Mastiah, e Madrasah Tsanawiyah al-
Ittifaqiah Maswiah, f Madrasah Aliyah al-Ittifaqiah Masliah, g Lembaga Tahfidz, Tilawah dan Ilmu al-
Qur’an al-Ittifaqiah Lemtatiqi, h Taman Pendidikan a-
Qur’an al-Ittifaqiah Tapqiah, i Lembaga Bahasa al-Ittifaqiah Lebah, j Lembaga Keterampilan, Seni
dan Olahraga Lemtramniga, k Lembaga Pengembangan Potensi
56
Muhyiddin, Demokrasi dalam Sistem…, h. 149
57
Penyusun, Buku Panduan Pengurus, Karyawan, dan Guru Pondok Pesantren al-Ittifaqiah
Indralaya Ogan Ilir Sumatera Selatan Indonesia, Indralaya: PPI, 2008, h. 6