Pengertian Kepemimpinan Konsep Dasar Kepemimpinan

Leithwood dan Riehl, kepemimpinan juga menentukan pencapaian prestasi sekolah secara keseluruhan. 4 Dengan demikian, kepemimpinan memegang peranan sangat penting dalam pengembangan sekolah termasuk pesantren secara keseluruhan. Di era perubahan ini, kepemimpinan sangat penting dalam memandu peningkatan prestasi dan pengembangan pesantren.

2. Karakteristik Dasar Kepemimpinan

Kajian-kajian karakteristik kepemimpinan berkembang seiring dengan perkembangan dinamika organisasi. Kepemimpinan efektif harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang tepat. Sehingga tujuan akhir dari tugas kepemimpinan mengoptimalkan semua potensi organisasi agar tercipta kinerja organisasi yang sehat sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien. 5 Efektif berhubungan dengan pencapaian tujuan kerjasama yang bersifat sosial dan nonpersonal. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan kepuasan motif-motif individual dan bersifat personal. 6 Kepemimpinan menekankan pada hubungan perilaku pemimpin dengan lingkungan organisasi untuk memberikan kontribusi penting bagi efektivitas kepemimpinan. Faktor-faktor yang umumnya sangat dominan mempengaruhi perilaku seorang pemimpin menurut Ngalim Purwanto, yaitu: 1 keahlian dan pengetahuan yang dimiliki pemimpin, 2 jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin melaksanakan tugas, 3 sifat kepribadian pemimpin, 4 sifat kepribadian pengikut atau kelompok yang dipimpin, dan 5 kekuatan yang dimiliki pemimpin. 7 Dalam kepemimpinan pesantren, menurut Abdullah Syukri, kriteria pemimpin merupakan satu kesatuan uswah hasanah yang tidak 4 Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif Yogyakarta: LkiS, 2010, h. 1 5 Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Madrasah …, h. 22 6 M. Ngalim Purwanto, Adminsitrasi dan Supervisi Kepemimpinan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 28 7 M. Ngalim Purwanto, Adminsitrasi dan Supervisi Kepemimpinan…, h. 59-61 hanya mengandalkan kekuatan moral, tetapi juga etos kerja, keilmuan, dan produktifitas. Sehingga dalam kepemimpinan pesantren, dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki kualifikasi antara lain: 1 ikhlas, 2 sungguh-sungguh, 3 memiliki wawasan pengalaman yang banyak dan matang, wawasan pemikiran, dan wawasan keilmuan, 4 memiliki nyali yang besar dan keberanian yang tinggi, 5 mampu bertindak tegas yang sesuai dengan sunnah dan disiplin pondok, 6 memiliki idealism yang tinggi, bukan hanya pragmatis, 7 memiliki pandangan yang jauh ke depan atau visioner, 8 selalu banyak mengambil inisiatif, 9 mampu membuat dan memanfaatkan jaringan kerja, 10 bisa dipercaya karena bisa berbuat, dan 11 jujur serta transparan. 8 Berkenaan dengan karakteristik kepemimpinan menurut Guther dan Reed, sebagaimana dikutip Mulyadi, yaitu: visioner, inspiratif, orientasi strategis, integritas pribadi profesional, sofistikasi organisasi setting tujuan, insentif, unjuk kerja, seleksi personil, alokasi sumber daya, evaluasi dan nurturing. 9 Lebih lanjut Mc. Gregor mengemukakan empat aspek yang mempengaruhi kepemimpinan, yaitu: karakteristik kepribadian pemimpin, sikap kebutuhan dan karakteristik pribadi pengikut, karakteritik organisasi: tujuan, struktur, sifat tugas yang harus dilaksanakan, keadaan lingkungan sosial, ekomonis, dan politis. 10 Dengan demikian, kriteria personal seorang pemimpin dalam sebuah organisasi merupakan faktor penentu produktifitas dan efektivitas, serta keberhasilan lembaga tersebut secara keseluruhan. Pandangan ini juga berlaku di dunia pesantren, karakteristik seorang kyai akan manjadi tolok ukur kepemimpinan organisasi secara kolektif dan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pesantren secara keseluruhan. 8 Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren; Pengalaman Pondok Modern Gontor, Ponorogo: Trimurti Press, 2005, h. 199 9 Guther J.W. Need R.J., Administration and Policy; Effective Leadhership for American Education Boston: Allyn Bacon, 1991, p. 91; Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Madrasah …, h. 25 10 Mc. Gregor, The Human Side of Interprises New York: Mc. Graw Hill Book Company, 1960, p. 20; dalam Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Pengembangan Budaya Mutu…, h. 23 Kepemimpinan juga merupakan upaya mengartikulasikan nilai, keyakinan, visi organisasi agar menjadi perilaku organisasi yang termanifestasi dalam budaya organisasi yang kuat. Sedangkan proses kepemimpinan berperan untuk bagaimana pemimpin menetapkan misi, mangertikulasikan tujuan-tujuan organisasi, merespon perubahan dan memantapkan komitmen antara anggota organsasi. 11 Sehingga kepemimpinan akan menjadi strategis untuk menyikapi atau mengambil keputusan tentang perubahan internal dan eksternal organisasi yang sedang berlangsung. Karena itu, pemimpin dituntut responsif terhadap perubahan yang berlangsung cepat. Inovasi yang dilakukan pimpinan pesantren dalam merespon perubahan, sejalan dengan prinsip yang dianut pesantren, “al-muhafazatu ‘ala al-qadim as-shalih wa al-akhzu bi al-jadid ashlah” memelihara peninggalan lama yang baik, dan mengambil inovasi baru yang lebih baik. Dengan kata lain, pimpinan pesantren selain mempertahankan sistem yang berlaku selama ini, juga perlu mentransfer sesuatu yang baru dalam sistem tersebut. 12 Menurut Mc. Gregor, kepemimpinan mencakup kemampuan mengelola semua dimensi hubungan antara anggota organisasi yang kadang tidak menemukan batas-batas rasional meski dimensi birokratis selalu berlangsung sebagai upaya memecahkan masalah-masalah rutinitas organisasi. 13 Sehingga dalam organisasi membutuhkan kepemimpinan yang mampu menangkap dan memahami secara mendalam dimensi- dimensi individual dan kelompok dalam organisasi. Dalam konsep model kepemimpinan transformasional, Raihani mengungkapkan dimensi-dimensi kepemimpinan, yang meliputi: 1 Menetapkan arah; mencakup membangun visi bersama, menciptakan konsensus tentang tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas, serta membangun ekspektasi performa yang tinggi. 2 Mengembangkan sumber daya manusia, mencakup 11 Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Madrasah …, h. 25 12 Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren…, h. 201 13 Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Madrasah …, h. 24 menyediakan dukungan individual, menawarkan stimulus intelektual, dan memberikan contoh nilai-nilai dan praktik-praktik yang penting. 3 Mendesain ulang organisasi; meliputi membangun suatu kultur kolaboratif, menciptakan dan memelihara struktur-struktur dan proses-proses pengambilan keputusan bersama, serta membangun hubungan dengan para orang tua dan komunikasi yang lebih besar. 14 Dari keterangan tersebut menggabarkan bahwa dimensi kepemimpinan antara lain mencakup karakteristik kejelasan visi dan arah strategi, kondisi yang mendukung untuk mengembangkan profesionalisme, dan keterlibatan stakeholders dalam pengambilan keputusan, serta dibangunnya kerjasama dan kemitraan yang lebih luas.

B. Kepemimpinan Pesantren

1. Pengertian dan Tipologi Pesantren

a. Pengertian Pesantren

Pesantren sebagai “kampung peradaban” dengan segala kesederhanaan dan kekurangannya menyimpan potensi besar yang telah terbukti dapat melakukan transformasi peradaban Islam yang lebih kosmopolit. 15 Seperti diungkapkan Husni Rahim, pendirian pesantren umumnya sangat sederhana, berawal dari kegiatan pembelajaran yang diikuti oleh beberapa orang santri yang datang kepada seorang kyai untuk belajar mengaji. Kegiatan pembelajaran ini biasanya dilaksanakan di rumah kyai sendiri atau di masjid dan langgar mushalla. Kemudian pengajian ini berkembang seiring pertambahan jumlah santri dan pelebaran tempat belajar sampai menjadi sebuah lembaga pendidikan. 16 Dalam pemakaian sehari- hari, istilah “pesantren” bisa disebut dengan “pondok” saja atau kedua kata ini digabungkan menjadi 14 Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif…, h. 33 15 Djohan Effendi, “Pesantren Kampung Peradaban”, dalam Hasbi Indra, Pesantren dan Transformasi Sosial, Studi Atas Pemikiran K.H. Abdullah Syafi’ie Bidang Pendidikan Islam, Jakarta: Paramadani, 2003, h. xviii 16 Husni Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001, h. 158

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KARISMATIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PONDOK PESANTREN Pengaruh Kepemimpinan Karismatik Terhadap Kinerja Karyawan Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta.

0 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN KARISMATIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PONDOK PESANTREN Pengaruh Kepemimpinan Karismatik Terhadap Kinerja Karyawan Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta.

0 2 11

FUNGSI TANJIDUR DI TANJUNG RAJA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN.

0 4 87

PEMBENTUKAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN, DAN KABUPATEN OGAN ILIR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 31

JENIS JENIS IKAN GABUS (Genus Channa) DI PERAIRAN RAWA BANJIRAN SUNGAI KELEKAR INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN

2 6 8

View of Regulasi Diri Remaja Penghafal al-Qur’an di Pondok Pesantren al-Qur’an Jami’atul Qurro’ Sumatera Selatan

0 1 16

GAYA KEPEMIMPINAN MUDÎR DALAM PENGELOLAAN PONDOK PESANTREN TAHFIZHUL QUR’AN (STUDI KASUS PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR)

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN MTs. PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM SAKATIGA INDRALAYA OGAN ILIR (Skripsi) - eprint UIN Raden Fatah Palembang

0 1 101

STUDI AGRIBISNIS TANAMAN PEPAYA KALIFORNIA (Carica papaya L) DI DESA PULAU SEMAMBU KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN -

0 3 84

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN -

1 4 92