47
Tabel di atas memberikan gambaran tentang usia, masa kerja, dan pendidikan masing-masing responden, yang secara lengkap dapat dilihat
perbandingannya pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Laki-laki 46
57.5 57.5
57.5 Perempuan
34 42.5
42.5 100.0
Total 80
100.0 100.0
\ Dari tabel 3.3 di atas diketahui bahwa 80 orang yang pengurus,
guru dan karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini lebih banyak laki-laki yaitu 46 orang 57,5 : sedanglang respodnen
perempuan berjumlah 34 orang 42,5.. Dengan demikian, dari 80 orang responden kebanyak adalah laki-laki.
Sementara gambaran perbedaan usia para responden dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Tingkat Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 20-29 Tahun
57 71.3
71.3 71.3
30-39 Tahun 23
28.8 28.8
100.0 Total
80 100.0
100.0 Tabel 3.4 di atas meperlihatkan perbedaan usia masing-masing
responden. Dari 80 orang responden, yang berusia 20-29 tahun sebanyak 57 orang 71,3 dan selebihnya 23 orang 28,8 berusia 30-39 tahun.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden sebagian besar berusia 20-29 orang, sementara sebagian lainnya berusia 30-39 tahun.
48
Selanjutnya data tentang masa bekerja masing-masing responden dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel. 3.5
Masa Bekerja Responde
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Kurang dari 5
Tahun 39
48.8 48.8
48.8 6-10 tahun
26 32.5
32.5 81.3
11-20 tahun 15
18.8 18.8
100.0 Total
80 100.0
100.0 Tabel 3.5 tersebut memberikan gambaran masa kerja para
pengurus, guru dan karyawan. Sesuai data yang diperoleh, 80 orang responden, sebanyak 15 orang telah bekerja selama kurang lebih 11-20
tahun, 26 orang bekerja selama 6-10 tahun, dan sisanya 39 orang bekerja kurang dari 5 tahun.
Sedangkan bila dilihat dari latar belakang pendidikan terkahir para respoden tergambar dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Tingkat Pendidikan Responde
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid SMA
29 36.3
36.3 36.3
D3 dan S1 46
57.5 57.5
93.8 S2
5 6.3
6.3 100.0
Total 80
100.0 100.0
Tabel 3.6 di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden terdiri dari 29 orang alumni MA atau SMA, 46 orang D3 atau S1, sedangkan 5 orang
telah menyelesaikan studi S2. Dengan demikian pengrurus, guru dan karyawan lebih banyak memiliki latar pendidikan akhir D3 dan S1,
beberapa orang S2, dan selebihnya MA atau SMA yang sebagian besar adalah santri-satri pengabdi pesantren tersebut.
49
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data mengenai efektivitas kepemimpinan dibuat dalam bentuk
non test dengan menggunakan angket dan wawancara. Angket dibuat dalam bentuk
questioner tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan oleh
peneliti. Sementara wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai konsep evektifitas kepemimpinan yang diterapkan di Pondok Pesantren al-
Ittifaqiah. Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat
dari table berikut ini: Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Penelitian No.
Variabel Penelitian
Dimensi Indikator
Nomor Item
Jumlah Item
1. Efektivitas
Kepemimpinan pesantren
1.1. Transformasi
kepemimpinan pesantren
penerapan mekanisme
pemilihan dan kaderisasi
kepemimpinan 1, 2, 3,
4 4
penerapan sistemmanaje
men dalam mengelola
pesantren 5, 6, 7
3
keterlibatan aktif pengurus
dan karyawan dalam
pengelolaan pesantren
8, 9 2
1.2. Menetapkan
arah organisasi membangun
visi bersama dan
menciptakan konsensus
tujuan-tujuan 10, 11,
12 3
mengkomunika sikan
master plan yang ada
relevansinya 13, 14
2
50
dengan kebutuhan
kondisi organisasi
1.3. Mengembang
kan sumberdaya manusia
memotivasi, membina,
mengarahkan, dan
menggerakkan pengurus dan
karyawan 15, 16
2
memberikan dukungan
individual, menawarkan
stimulus intelektual, dan
memberikan contoh.
17, 18, 19, 20
4
1.4. Mendesain
ulang organisasi Mengawasi dan
mengevaluasi jalannya sistem
yang diterapkan 21, 22
2
membangun hubungan yang
harmonis dan keterlibatan
aktif masyarakat.
23, 24, 25
3
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi, melalui observasi peneliti akan dapat melihat secara langsung
fenomena atau gejala baik yang terjadi pada individu yang diteliti atau struktur kerja yang terjadi di lapangan. Observasi yang penulis lakukan
adalah observasi partisipan di mana penulis meneliti langsung kepada objek yang diteliti yaitu kepemimpinan di Pondok Pesantren al-Ittifaqiah.
b. Wawancara atau intervieu interview, yaitu penulis mengumpulkan data
melalui wawancara dengan pimpinan pesatren mudir, wakil pimpinan
51
wakil mudir, dan sesepuh pesantren, untuk mendapatkan informasi tentang penerapan kepemimpinan di Pondek Pesantren al-Ittifaqiah.
c. Angket ditujukan kepada responden yang terdiri dari pengurusan dan guru
untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap penerapan kepemimpinan di Pondok Pesantren al-Ittifaqiah.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah data diperoleh maka selanjutnya data tersebut akan diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data sebagai berikut :
a. Editing yaitu meneliti, mengedit dan mengoreksi data yang sudah
didapatkan. b.
Scoring yaitu memberikan skor terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada pada angket.
c. Coding yaitu data yang sudah diedit kemudian dikelompokkan dan
diberikan kode sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan. d.
Tabulating yaitu data yang sudah dikelompokkan dan diberi kode kemudian akan dimasukkan ke dalam tabel yang berbentuk tabel
frekuensi.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan diinterpretasikan agar data yang terkumpul itu
dapat dianalisa kemudian diambil kesimpulan. Penelitian ini menggunakan analisa secara deskriptif untuk memaparkan hasil yang diperoleh.
Agar diperoleh data yang valid, instrumen angket aktivitas siswa diujicobakan untuk mengetahui dan mengukur validitas dan reliabilitasnya.
a. Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
52
Pengujian validitas ini menggunakan korelasi bivariate antara masing- masing skor indikator dengan skor total konstruk.
Untuk menghitung validitas instrumen angket aktifitas belajar digunakan rumus
product momen sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
N : Jumlah responden
X : Skor item total
Y : Skor total
Hasil uji validitas terhadap item yang ada pada angket dapat diamanati pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8
Dafatar rekapitulasi uji validitas No. Item Pertanyaa
Sig Alpha Pengujian
Status
1 Pengurus, guru, dan karyawan
mengetahui mekanisme pemilihan dan penetapan pimpinan pesantren.
0,000 0,05
0,000 0,05 Valid
2 Keluarga atau keturunan Kyai
pendiri pesantren secara otomatis dapat menjadi pimpinan pesantren.
0,031 0,05
0,031 0,05 Valid
3 Terdapat aturan dan mekanisme
dalam memilih dan penetapkan pimpinan pesantren.
0,000 0,05
0,000 0,05 Valid
4 Pemilihan dan penetapan pimpinan
pesantren dilakukan melalui rapat pimpinan pesantren.
0,031 0,05
0,031 0,05 Valid
5 Pimpinan
pesantren merupakan
penentu segala hal berkenaan dengan pengelolaan pesantren.
0,002 0,05
0,002 0,05 Valid
6 Pengelolaan pesantren mengacu
kepada aturan dan mekanisme yang sudah ditetapkan dan berlaku di
pesantren.
0,000 0,05
0,000 0,05 Valid
7 Seluruh pegurus, guru, mengetahui
pedoman, aturan dan mekanisme dalam pengelolaan pesantren.
0,031 0,05
0,031 0,05 Valid