Madrasah Menengah Atas MMA Sakatiga 1962-1967

66 tingkat pendidikan yaitu: Tsanawiyah dengan masa belajar 4 tahun dan Aliyah dengan masa belajar 3 tahun. Sejak awal pindah di Indralaya, MMA telah memiliki 80 orang siswa. Penyelenggaraan pendidikan waktu itu masih “numpang” menempati gedung belajar MII Ittifaqiah. Gedung sederhana tersebut digunakan secara bergantian, MMA belajar pagi hari dan MII belajar pada sore harinya. 31 Pada awal 1968 dibangun 3 lokal gedung belajar semi permanen di atas tanah wakaf seluas 80 x 50 m 2 4000 m 2 yang menjadi cikal baka komplek Pondok Pesantren al-Ittifaqiah sekarang. Tahun 1969, dibentuklah Yayasan Perguruan Islam al-Ittifaqiah dengan akte notaries Aminus Palembang nomor 2 Januari 1969; yang memayungi MMA al-Ittifaqiah tingkat Tsanawiyah dan Aliyah dan MII al-Ittifaqiah tingkat Ibtidaiyah. Karena masih merujuk ke al-Azhar Mesir, masa belajar waktu itu, masa belajar Aliyah selama 3 tahun , sedangkan Ibtidaiyah dan Tsanawiyah masing-masing 4 tahun. 32

f. Pondok Pesantren al-Ittifaqiah Indralaya 1976-sekarang

KH. Ahmad Qori Nuri sebagai pimpinan MMA al-Ittifaqiah Indralaya dikenal sebagai sosok ulama yang mempunyai integritas tinggi dan konsisten, tetapi juga berpikiran modern dan berwawasan luas. Dalam diri Beliau berpadu antara konsistensi terhadap tradisi salaf dan pemikiran khalaf sekaligus. Sehingga ketika pemerintah menawarkan agar MMA al- Ittifaqiah menjadi madrasah murni dengan kewajiban memakai kurikulum madrasah Departemen Agama secara penuh, Beliau menolak tawaran ini dan memilih menerapkan sistem pondok pesantren, tetap mempertahankan pengajaran kitab kuning namun dengan sistem madrasah. 31 Penyusun, Profil Pondok Pesantren al-Itt ifaqiah …, h. 4 dan Wawancara dengan K. Buhairi Nuri, Sakatiga 17 Juli 2009. 32 Penyusun, Profil Pondok Pesantren al- Ittifaqiah …, h. 3 67 Bila melihat unsur-unsur pokok pesantren secara konvensional yang terdiri dari: pondok, masjid, pengajian kitab-kitab Islam klasik kitab kuning, santri, dan kyai. 33 Status sebagai pondok pesantren memang telah terpenuhi, pembelajaran pesantren kitab kuning dan metode yang dipakai memang sudah lama diterapkan, termasuk kyai-kyai yang memang menjadi tenaga pendidik, memiliki mushola, dan asrama santri yang terletak di belakang gedung madrasah. Meskipun santri yang mukim di asrama baru sekitar 10 selebihnya masih menyewa di rumah-rumah penduduk dan rumah-rumah yang sengaja dibuat oleh penduduk diperuntukkan sebagai asrama. Pada tanggal 11 Maret 1976, MMA al-Ittifaqiah berubah status menjadi Pondok Pesantren dengan surat Departemen Agama RI nomor 504YPI-376 tanggal 11 Maret 1967. MMA dan MII yang secara struktur kepengurusan yayasan semula terpisah, disatukan menjadi bagian dari pesantren. Dengan demikian, program pendidikan Pondok Pesantren al- Ittifaqiah terdiri dari Madrasah Aliyah 3 tahun, Madrasah Tsanawiyah 4 tahun, dan Madrasah Ibtidaiyah 4 tahun. 34 Di masa awal perjalannya, pesantren ini juga sempat mengalami masa surut pada rentang 1985 sampai 1988. Pada masa ini terjadi penurunan jumlah santri dan tenaga pendidik yang cukup drastis. Bila pada tahun-tahun sebelumnya jumlah santri mencapai 300 orang dengan tenaga guru 25 orang, puncaknya pada 1988, jumlah santri keseluruhan baik hanya berjumlah lebih kurang 44 orang 20 orang santri Ibtidaiyah, 17 orang santri Tsanawiyah, dan 7 orang santri Aliyah dengan jumlah guru aktif hanya 8 orang. 33 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1994, h. 44 34 Penyusun, Profil Pondok Pesantren al- Ittifaqiah …, h. 5

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KARISMATIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PONDOK PESANTREN Pengaruh Kepemimpinan Karismatik Terhadap Kinerja Karyawan Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta.

0 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN KARISMATIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PONDOK PESANTREN Pengaruh Kepemimpinan Karismatik Terhadap Kinerja Karyawan Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta.

0 2 11

FUNGSI TANJIDUR DI TANJUNG RAJA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN.

0 4 87

PEMBENTUKAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN, DAN KABUPATEN OGAN ILIR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 31

JENIS JENIS IKAN GABUS (Genus Channa) DI PERAIRAN RAWA BANJIRAN SUNGAI KELEKAR INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN

2 6 8

View of Regulasi Diri Remaja Penghafal al-Qur’an di Pondok Pesantren al-Qur’an Jami’atul Qurro’ Sumatera Selatan

0 1 16

GAYA KEPEMIMPINAN MUDÎR DALAM PENGELOLAAN PONDOK PESANTREN TAHFIZHUL QUR’AN (STUDI KASUS PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR)

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN MTs. PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM SAKATIGA INDRALAYA OGAN ILIR (Skripsi) - eprint UIN Raden Fatah Palembang

0 1 101

STUDI AGRIBISNIS TANAMAN PEPAYA KALIFORNIA (Carica papaya L) DI DESA PULAU SEMAMBU KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN -

0 3 84

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN -

1 4 92