Perumusan Masalah Masalah dan Pertanyaan Penelitian
perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang berada di luar kelompok atau orang.
1
Kepemimpinan didefinisikan secara luas sebagai proses-proses yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para
pengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelompok atau orang, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas tersebut untuk mencari sasaran,
pemeliharaan hubungan, kerjasama dan teamwork, serta perolehan
dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang berada di luar kelompok atau orang.
Definisi ini memberikan pejelasan bahwa kepemimpinan merupakan proses-proses mempengaruhi, memotivasi, pengorganisasian
aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan sasaran. Motivasi untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerjasama dengan
teamwork untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa kepemimpinan mencakup hubungan pemimpin dengan anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dewasa ini, kepemimpinan tidak lagi dipahami secara organik tetapi merupakan dimensi organisasi yang mempunyai konstribusi untuk
membangun budaya organisasi yang sehat. Hal ini misalnya sebagaimana dikemukakan Mulyadi dengan mengutip Owens, bahwa:
Leadership is function of group, not individual. We speak of course of individual as being leadership occurs of two of more
people interacting. An interacting process one person is able to induce others to think and behave in certain desires ways that
being up the second key point which in influence leadership involves intentionally exercising influence organization behavior
of the people. Fungsi kepemimpinan itu mencakup kepentingan kelompok, bukan perseorangan. Kita membicarakan tentang
rangkaian individu sebagai pemimpin, tetapi kepemimpinan sendiri melibatkan dua orang atau lebih dalam berinteraksi. Proses
interaksi perseorangan itu dapat mempengaruhi individu-individu yang lain dalam berfikir dan bersikap sesuai dengan caranya
masing-masing yang akan menjadi poin kunci kedua dalam
1
Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Pengembangan Budaya Mutu Studi
Multi Kasus di Madrasah Terpadu MAN 3 Malang, MAN Malang I dan MA Hidayatul Mubtadi’in Kota Malang, Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2010, h. 16
mempengaruhi kepemimpinan.
Pengaruh tersebut
akan menyangkut perilaku orang lain dalam sebuah organisasi yang
diperoleh dari penanaman pengaruh yang terus dilakukan
2
Fungsi kepemimpinan itu mencakup kepentingan kelompok, bukan perseorangan. Kita membicarakan tentang rangkaian individu sebagai
pemimpin, tetapi kepemimpinan sendiri melibatkan dua orang atau lebih dalam berinteraksi. Proses interaksi perseorangan itu dapat mempengaruhi
individu-individu yang lain dalam berpikir dan bersikap sesuai dengan caranya masing-masing yang akan menjadi poin kunci kedua dalam
mempengaruhi kepemimpinan. Pengaruh tersebut akan menyangkut perilaku orang lain dalam sebuah organisasi yang diperoleh dari
penanaman pengaruh yang terus dilakukan. Kutipan di atas menerangkan bahwa kepemimpinan merupakan
dimensi hubungan sosial dalam organisasi dalam rangka memberikan pengaruh antara individu atau kelompok melalui interaksi sosial.
Pemimpin hendaknya berupaya untuk membangun tradisi kelompok melalui hubungan kerja dengan anggota organisasi.
Para ahli manajemen berpendapat bahwa kepemimpinan sebagai suatu konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai
kedudukan strategis, karena kempemimpinan merupakan titik sentral dan dinamisator seluruh proses kegiatan organisasi. Kepemimpinan
merupakan suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh karena itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci
keberhasilan organisasi.
3
Riset-riset tentang pendidikan, misalnya yang dilakukan Borko, Wolf, Simone, dan Uchiyama, menunjukkan bahwa kepemimpinan
memegang peranan penting atau menjadi fokus utama yang mendorong kesukesan upaya-upaya reformasi sekolah. Pada gilirannya, menurut Hill,
2
Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Madrasah
…, h. 17-18
3
Fieldler Fred E., Martin M. Chamers, Leadership and Effective Management, by Scott,
Foresman and Company, Glenview, 1974, dalam Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah;
Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta: Rajagrafindo, 2010, h. 4