Sekolah Menengah Islam SMI Sakatiga 1949-1962
65
segala tuduhan dan fitnah terhadap Beliau, namun dampak insiden ini bagi MMA tetap tak terhindarkan.
28
Untuk memelihara nilai-nilai sejarah dan keberkahan pendidikan Islam yang dirintis oleh KH. Ishak Bahsin. KH. Ahmad Qori Nuri dan
murid-murid KH. Ishak Bahsin di Indralaya, memandang apabila MMA Sakatiga dinegerikan dan diserahkan kepada pemerintah justru akan
kehilangan nilai sejarahnya. Atas permintaan murid-murid KH. Ishak Bahsin dan keinginan masyarakat Indralaya yang mengharapkan KH.
Ahmad Qori mengembangkan pendidikan di Indralaya, maka tercapailah kesepakatan KH. Ahmad Qori Nuri
hijrah dan melanjutkan pendidikan MMA di Indralaya. Sedangkan MMA Sakatiga kemudian berubah status
menjadi MAAIN sekarang MAN Sakatiga dan MTsAIN sekarang MTsN Sakatiga.
29
Dalam membangun perguruan Islam di Indralaya ini KH. Ahmad Qori Nuri didukung dan dibantu oleh para ulama dan tokoh masyarakat
antara lain H. Ahmad Rifai H. Hasyim, H. Nurhasyim Syahri, KH. Muhammad Romli H. Hasyim, H. Hasanuddin Bahsin, Syukri H. Hasyim,
H. Ahmad Rozak, H. Yahya Gani, Ilyas Ishak, Muhammad Rodhi, Hajiroh Burhan waktu itu KariaoKepala Desa Indralaya, Ahmad Lutfi H.
Hasanuddin, Sykuri H. Hasyim; dan adik-adik Beliau, KH. Abdul Hamid Nuri, K. Buhairi Nuri, K. Azhari Nuri, dan KH. Amin Nuri.
30
Pada 10 Juli 1967 resmi berdiri MMA al-Ittifaqiah di Indralaya selanjutnya ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Pondok Pesantren al-
Ittifaqiah Indralaya, dengan surat persetujuan Inspeksi Pendidikan Agama Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera Selatan tanggal 28
Juli 1967 No. 1796AIUMF1967. MMA al-Ittifaqiah ini memiliki dua
28
Wawancara dengan K. Moechlies Qorie, Indralaya 20 Juli 2009
29
Penyusun, Profil Pondok Pesantren al-
Ittifaqiah …, h. 3
30
Penyusun, Profil Pondok Pesantren al-
Ittifaqiah …, h. 3, dan Hedra Zainuddin, eds, Sewindu FORPESS; Geliat Pesantren di Sumatera Selatan, Palembang: FORPESS, 2007, h. 79
66
tingkat pendidikan yaitu: Tsanawiyah dengan masa belajar 4 tahun dan Aliyah dengan masa belajar 3 tahun.
Sejak awal pindah di Indralaya, MMA telah memiliki 80 orang siswa. Penyelenggaraan pendidikan waktu itu masih
“numpang” menempati gedung belajar MII Ittifaqiah. Gedung sederhana tersebut
digunakan secara bergantian, MMA belajar pagi hari dan MII belajar pada sore harinya.
31
Pada awal 1968 dibangun 3 lokal gedung belajar semi permanen di atas tanah wakaf seluas 80 x 50 m
2
4000 m
2
yang menjadi cikal baka komplek Pondok Pesantren al-Ittifaqiah sekarang.
Tahun 1969, dibentuklah Yayasan Perguruan Islam al-Ittifaqiah dengan akte notaries Aminus Palembang nomor 2 Januari 1969; yang
memayungi MMA al-Ittifaqiah tingkat Tsanawiyah dan Aliyah dan MII al-Ittifaqiah tingkat Ibtidaiyah. Karena masih merujuk ke al-Azhar
Mesir, masa belajar waktu itu, masa belajar Aliyah selama 3 tahun , sedangkan Ibtidaiyah dan Tsanawiyah masing-masing 4 tahun.
32