mencapai tujuan tertentu”.
16
Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang
satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan. Pembelajaran merupakan proses pemperolehan
maklumat dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan. Pembelajaran disebut juga
kegiatan intruksional saja, yaitu usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang belajar berprilaku tertentu dalam kondisi
tertentu.
c. Pengertian Pembelajaran Matematika
Perubahan paradigma pembelajaran dari pandangan mengajar ke pandangan belajar atau pembelajaran yang berpusat pada guru ke
pembelajaran yang berpusat pada siswa membawa konsekuensi perubahan yang mendasar dalam proses pembelajaran di kelas.
Perubahan tersebut menuntut agar guru tidak lagi sebagai sumber informasi, melainkan sebagai teman belajar. Siswa dipandang sebagai
makhluk yang aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun pengetahuannya sendiri.
Belajar matematika lebih dipusatkan atas dasar struktur kognitif. Sehingga bahan pelajaran dan kurikulum harus disusun menurut
urutan-urutan tingkat kesukaran yang logis dan didasarkan atas pengalaman-pengalaman belajar terdahulu. Bruner mengemukakan
empat dalil dalam mempelajari matematika, antara lain: 1. Dalil Penyusunan Contruction Theorema, yaitu cara belajar
matematika dengan melakukan penyusunan representasinya. Cara ini baik bagi siswa untuk mempelajari konsep, dalil-dalil dalam
matematika. Pada tahap ini, siswa belajar matematika dengan
16
http:perpustakaan.uns.ac.iddglibpengguna.php?mn=detaild_id=1375, 5
Januari 2009, 13.45 WIB
benda-benda konkrit untuk memahami konsep-konsep matematika. Dengan demikian, siswa aktif dalam kegiatan-kegiatan belajar
karena dapat melihat, meraba, dan melakukanya sendiri. 2. Dalil Notasi Notation Theorema, dalam penyampaian konsep
matematika adalah mempergunakan notasi yang sesuai dengan perkembangan mental siswa dan kemampuannya.
3. Dalil Pengontrasan dan Keanekaragaman Contranand Variation Theorema adalah mengkontraskan suatu konsep dengan konsep
yang lain, dan disajikan dengan keanekaragaman, sehingga konsep itu lebih bermakna bagi siswa.
4. Dalil Pengaitan Connectivy Theorema, adalah menunjukkan suatu konsep matematika dengan konsep lain. Maka, dalam
belajarmatematika hendaknya siswa diberi kesempatan untuk melihat kaitan-kaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang
lainnya, agar siswa dapat melihat aplikasi konsep matematika.
17
Pembelajaran matematika pada umumnya lebih banyak menggunakan rumus-rumus dan algoritma yang sudah baku. Hal ini
menyebabkan siswa kurang paham dan kurang memahami konsep. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika di dalam kelas
diawali dengan sikap siswa terhadap matematika, sejauh mana siswa memahami
konsep materi dan sejauh mana siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat hal-hal tersebut di atas, pembelajaran matematika di sekolah tidak bisa terlepas dari sifat-sifat matematika yang abstrak dan
sifat perkembangan intelektual siswa yang kita ajar. Oleh karena itulah kita perlu memperhatikan beberapa sifat atau karakteristik
pembelajaran matematika di sekolah sebagai berikut : a. Pembelajaran matematika adalah berjenjang bertahap
Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang atau bertahap, yaitu dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan ke hal
17
Erman Suherman. et.al, Strategi Pembelajaran…., h. 44
yang abstrak, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. Semisal seseorang mempelajari konsep B yang mendasarkan
kepada konsep A, maka orang itu perlu memahami lebih dulu konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu
memahai konsep B. Ini berarti, mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan kepada pengalaman
belajar yang lalu. b. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa
sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali.
Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika.
Metode spiral bukanlah mengajarkan konsep hanya dengan pengulangan atau perluasan saja tetapi harus ada peningkatan.
Spiralnya harus spiral naik bukan spiral mendatar. c. Pembelajaran matematika menekankan pola berpikir deduktif
Matematika adalah ilmu deduktif, matematika tersusun secara deduktif aksiomatik. Namun demikian kita harus dapat
memilih pendekatan yang cocok dengan kondisi anak didik yang kita ajar. Misalnya sesuai dengan perkembangan intelektual siswa
di SLTA, maka dalam pembelajaran matematika belum seluruhnya menggunakan pendekatan deduktif tapi masih bercampur dengan
induktif. d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran dalam matematika sesuai dengan struktur deduktif aksiomatiknya. Kebenaran-kebenaran dalam matematika
pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya.
Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-
pernyataan terdahulu yang telah diterima kebenarannya. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, meskipun ditempuh pola
induktif, tetapi tetap pada bahwa generalisasi suatu konsep haruslah bersifat deduktif. Kebenaran konsistensi tersebut
mempunyai nilai didik yang sangat tinggi dan amat penting untuk pembinaan sumber daya manusia dalam kehidupan sehari-hari.
18
d.
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah
suatu cara
yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
19
Pada kegiatan belajar-mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru dan
penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat
melaksanakan tugasnya bila tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah di rumuskan.
Metode adalah cara yang sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode juga dapat dikatakan cara yang dilakukan
untuk mencapai tujuan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah cara yang dilakukan oleh seorang
guru dalam kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran.
Beberapa metode yang dianggap sesuai dan dapat digunakan pada kegiatan belajar mengajar matematika antara lain, sebagai
berikut: metode ceramah, ekspositori, metode demontrasi, metode latihan hafal dan praktek, metode tanya jawab, metode diskusi,
metode permainan, laboratorium, kegiatan lapangan, metode
18
Erman Suherman,et.al., Strategi Pembelajaran …, h. 67-69.
19
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, h. 145
karyawisata, metode penemuaneksperimen, inkuiri, metode problem solving, metode pemberian tugas resitasi, pengajaran beregu.
e. Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Pembelajaran