Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Pembelajaran

karyawisata, metode penemuaneksperimen, inkuiri, metode problem solving, metode pemberian tugas resitasi, pengajaran beregu.

e. Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Pembelajaran

Proses kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku pada satu metode mengajar, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pembelajaran tidak membosankan. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi juga tidak akan menguntungkan jika penggunaan metode pembelajaran tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya. Ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, sebagai berikut : 20 1 Tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya 2 Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya 3 Situasi yang berbagai keadaannya 4 Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya 5 Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda. Metode digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ada tiga hal kedudukan metode dalam proses belajar mengajar: a. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik Sebagai salah satu komponen pembelajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lain dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pembelajaran. Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman adalah motif-motif yang berfungsi dan aktif karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat 20 Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 46 membangkitkan belajar seseorang. Guru yang menggunakan satu metode dalam belajar mengajar cenderung membuat siswa bosan dan jalanya pembelajaran terlihat kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar dan malas mengikuti pelajaran. Dengan demikian setiap kali pertemuan guru harus mempunyai berbagai variasi penggunaan metode pembelajaran sehingga menghasilkan proses belajar mengajar yang aktif bagi siswa. Metode yang tepat dan bervariasi dapat dijadikan sebagai alat motivasi ektrinsik. b. Metode Sebagai Stategi Pembelajaran Penggunaan metode harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas, anak didik, tujuan dan fasilitas. Karena itu, dalam kegitan pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang di harapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasa disebut metode mengajar. Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. c. Metode sebagai Alat Mencapai Tujuan Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar megajar sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan ibarat ke pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi mana kegiatan yang harus dilakukan dan yang harus diabaikan. 21 Pemanfaatan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan pelicin jalan pembelajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak 21 Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar…, h. 72 - 75 didik memiliki ketrampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan tujuan. Jadi guru harus menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagi alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. f. Pengertian Metode Resitasi Belajar matematika memerlukan banyak latihan, agar proses belajar tersebut lebih efektif dan efisien, metode resitasi pemberian tugas dapat diterapkan. Dengan adanya pemberian tugas, siswa akan lebih berperan aktif dalam kegiatan belajarnya karena siswa memiliki kesempatan yang lebih luas untuk menggunakan pengetahuan sebelumnya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang tidak rutin. Metode resitasi pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. 22 Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, bengkel, di rumah siswa sendiri, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas; sehingga siswa berpengalaman dalam menghadapi masalah-masalah baru. Metode resitasi ini mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungjawaban dari yang diberi tugas. Adanya tugas dapat bersumber dari guru atau berupa perintah guru, dapat juga berupa hasil kompromi atau keinginan sesama siswa dan hasil pekerjaan yang harus dipertanggung-jawabkan dapat berbenuk lisan atau tertulis. Biasanya tugas yang diberikan adalah berupa penyelesian soal-soal. Metode resitasi juga merupakan suatu metode 22 Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar…, h. 85 mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri. 23 Namun agar lebih variatif dan menghindari kejenuhan siswa, maka dapat juga tugas berupa membuat atau merancang model-model, alat-alat atau permainan yang berhubungan dengan materi pelajaran matematika. Ditinjau dari proses penyelesaiannya atau pengerjaannya, metode pemberian tugas dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran berlangsung dan tugas yang harus diselesaikan di luar kelas, di luar jadual belajar mengajar yang telah dijadualkan, tapi merupakan kelanjutan dari pengajaran kelas. 24 Agar metode ini dapat memberikan hasil belajar yang maksimal, maka hendaknya tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan unsur penguatan sehingga dapat merangsang anak didik untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Dengan adanya penguatan akan dapat menimbulkan sikap positif terhadap matematika, di dalam memberikan tugas hendaknya perlu diperhatikan derajat kesukaran dan banyaknya soal latihan. Sebab bila tugas yang diberikan terlalu sukar dan jumlahnya cukup banyak akan membuat siswa menjadi frustasi dengan keadaan seperti ini akan menimbulkan sikap negatif terhadap matematika. Sedangkan bila soalnya terlalu mudah akan menimbulkan rasa bosan atau dengan kata lain menjemukan. Bila metode pemberian tugas direncanakan dengan baik akan dapat mengaktifkan siswa untuk belajar sendiri mengenal suatu masalah dengan cara membaca, mencoba atau mengerjakan soal latihan. Selain daripada itu, pemberian tugas dapat membiasakan siswa berpikir dengan membandingkan dan mencari hukum-hukum 23 http:dossuwanda.wordpress.com20080318ragam-metode-pembelajaran, 5 Januari 2009, 13.50 WIB 24 A. Tabrani Rusyan, Pedoman Mengajar Matematika berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi, Jakarta: Intimedia ciptanusantara, 2003, h. 75 yang berhubungan. Serta melatih siswa berhadapan dengan persoalan yang tidak hanya sekedar hapalan. Melaksanakan tugas akan mengembangkan dan memupuk inisiatif serta tanggung jawab dari siswa yang bersangkutan. Manfaat lain dari metode pemberian tugas yang direncanakan dengan baik untuk siswa akan memiliki hasil belajar yang lebih baik, karena siswa melaksanakan latihan menyelesaikan soal-soal latihan dengan kondisi seperti ini mengakibatkan pengalaman siswa di dalam mempelajari masalah matematika dapat lebih terintegrasi. Selain daripada itu pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman belajar akan lebih mendalam dan lama tersimpan di dalam ingatan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan metode resitasi perlu memperhatikan langkah-langkah berikut: 1. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama mengenai tujuan pemberian tugas, dan cara mengerjakannya 2. Tugas yang diberikan harus dapat dipahami oleh siswa, kapan mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok. Hal tersebut akan sangat menentukan keefektifan penggunaan metode resitasi dalam pengajaran. 3. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, maka perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas. 4. Guru harus mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. 5. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan siswa. Pada dasarnya proses belajar berlangsung dalam suatu latihan atau pengalaman, sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada individu yang dimaksudkan pengalaman disini adalah segala kejadian yang secara sengaja atau tidak disengaja dialami seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan latihan adalah kejadian yang dengan sengaja dilakukan seseorang secara kontinu yang gunanya untuk mendapatkan keterampilan dan penguatan. Dari uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa metode resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan peserta didik mempelajari sesuatu yang kemudian harus dipertanggung-jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi, dapat pula mengembangkan bahan yang telah dipelajari, dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. g. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi Metode resitasi ini memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1. Anak-anak terbiasa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang kontruktif. 2. Soal-soal bukan lagi menjadi bumerang bagi siswa, karena siswa sudah terbiasa mengerjakan soal. 3. Memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri atas segala tugas yang dikerjakan. 4. Melatih anak berpikir kritis, tekun dan giat belajar. 5. Pengetahuan yang diperoleh akan lebih mendalam. 6. Bila pemberian tugas diberikan secara efektif dan efisien, maka akan menambah kemampuan pemecahan masalah siswa. Selain itu, metode ini juga tidak terlepas dari kelemahan- kelemahan, seperti: 25 + , - . , 0123 1. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas atau orang lain; 2. Khusus tugas kelompok, tidak jarang yang aktif dan mengerjakan hanya anggota tertentu; 3. Tugas yang monoton menimbulkan kebosanan belajar siswa. 4. Guru harus sering menyiapkan soal-soal atau tugas siswa.

h. Fase-Fase Metode Resitasi