1 : dilakukan kurang baik 9 – 17 : pemecahan masalah rendah
2 : dilakukan cukup baik 18 – 26 : pemecahan masalah sedang
3 : dilakukan dengan baik 27 – 36 : pemecahan masalah tinggi
4 : dilakukan sangat baik Pada tabel 4.1 terlihat bahwa dari 9 aspek yang diamati pada
pertemuan 1 sampai 3 didapatkan rata-rata 21,39 dengan kategori kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada tingkat
sedang dengan adanya penerapan metode resitasi pada proses belajar matematika siklus I. Dari pertemuan 1 sampai 3, peneliti menggunakan
metode resitasi dengan kerja kelompok dan pemberian soal pemecahan masalah. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok pada setiap
kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang. Kemampuan
pemecahan masalah
matematika selama
pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut:
1. Memahami Masalah
Pemahaman siswa pada soal pemecahan masalah dalam belajar matematika pada siklus I masih belum baik dapat dilihat
pada lampiran 20. Hal ini ditandai dengan masih banyak siswa yang bertanya tentang tugas yang harus mereka kerjakan. Karena
kondisi ini mereka menjadi kesulitan pada saat mengerjakan tugas. Terutama siswa laki-laki yang duduk di belakang tidak
memperhatikan penjelasan guru tentang tugas dengan baik. Dan pada saat guru memberikan kesempatan untuk mendiskusikan
tugas, beberapa dari mereka ada yang mengobrol dan bercanda dengan teman. Untuk mengatasi kondisi ini, guru berkeliling dan
mengoreksi catatan hasil tugas diskusi mereka, sehingga pada pertemuan keempat semua siswa telah mencatat dengan rapih dan
dapat memanfaatkan waktu yang diberikan dengan efektif. Pada saat guru memberikan kesempatan untuk menjawab
tugas soal-soal pemecahan masalah, masih banyak siswa yang belum dapat memahami soal, sehinga hanya beberapa siswa yang
menjawab soal dengan benar. Jadi siswa belum terbiasa untuk memahami soal pemecahan masalah.
2. Merencanakan Penyelesaian
Pada siklus I, sebagian besar siswa masih sering mengeluh ketika diberikan soal-soal yang sulit. Mereka masih bingung harus
menulis variabel mana yang sudah diketahui dan variabel mana yang ditanyakan. Mereka belum terbiasa untuk menulis ringkasan
dari soal pemecahan masalah yaitu merencanakan variabel mana yang sudah diketahui dan variabel mana yang ditanyakan. Hal ini
memudahkan mereka ke tahap selanjutnya yaitu merencanakan langkah penyelesaian masalah.
3. Menyelesaikan Masalah
Pada siklus I, 28 dari siswa belum dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan baik dapat dilihat pada lampiran
20 Hal ini terlihat dari jawaban soal siswa pada soal yang diberikan. Namun pada pertemuan kedua dan ketiga cara siswa
dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan belum mengalami peningkatan. Juga masih ada 3 siswa yang tidak bisa menjawab
semua soal.
4. Pengecekan Kembali